Mohon tunggu...
wahyudi hardianto
wahyudi hardianto Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Literasi

Penggiat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Egy Maulana Vikri, Si "Anak Medan" yang Fenomenal

7 Oktober 2017   18:13 Diperbarui: 7 Oktober 2017   18:21 3461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Egy (bolasport.com)

 Egy Maulana Vikri

Si "Anak Medan" Yang Fenomenal

*Oleh: Wahyudi Hardianto

 Anak Medan merupakan sebutan bagi putra-putri atau orang orang asal Sumatera Utara yang biasanya berdomisili di luar Sumatera Utara. Walaupun terkadang dia berasal bukan dari kota Medan semisal Padang Sidempuan, Tarutung, Siantar, Tebing Tinggi, Langkat, Sidikalang, Sibolga, Balige, Brastagi , Binjai, atau yang lainnya. Tetapi ia tetap disebut "anak medan". Karena Medan adalah ibukota dari Propinsi Sumatera Utara.

Indonesia sebagai negara yang dianugerahkan Tuhan dengan keragaman suku, adat, bahasa, agama memang sangat unik dengan keragamnnya itu, termasuk didalamnya ada kita temukan istilah "anak medan". Sampai sampai ada lagu yang berjudul anak medan yang kurang lebih penggalan liriknya seperti berikut " Anak Medan, Anak Medan, Anak Medan Do Au Kawan/Modal Pargaulan, Boido Mangolu Au/Tarlobi Di Penampilan, Main Cantik Do Au kawan/Sonang Manang Susah/ Happy Do Di Au/...................."  

Dalam rona rona kehidupan berbangsa, baik politik, seni, budaya, olahraga, ekonomi, dunia militer dan birokrasi pemerintahan, "anak anak medan" selalu mewarnainya dengan tokoh tokoh sentralnya yang cukup penting. Di lingkaran kekuasaan kini "anak medan" punya Jendral Luhut Binsar Panjaitan (LBP), di dunia seni tarik suara banyak potensi yang sangat terkenal, tetapi saya menyebut satu nama saja Judika Sihotang (JS), di dunia panggung politik dan parlemen juga sangat berlimpah juga saya menyebutnya satu saja Maruarar Sirait (MS), di kancah penegakan hukum pemberantasan korupsi ada dua tokoh penting "anak medan" Ibu Basaria Panjaitan (BP) dan Saut Situmorang (SS), ekonom ada Darmin Nasution (DN), di dunia militer ada Letnan Jendral Edy Rahmayadi (ER) yang saat ini masih menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (PANGKOSTRAD) yang kemaren ditengah tengah hiruk pikuk kontroversi TNI beliau masih menjadi komandan upacara HUT TNI di pantai Indah Kiat Cilegon, Banten. Terakhir yang tak kalah bersinar pamornya dan sedang menjadi pembicaraan banyak orang, bukan hanya dalam negeri adalah Sang Fenomena di dunia Olahraga yang paling digemari rakyat Indonesia (sepak bola) yaitu Egy Maulana Vikri (EMV).

Anak muda kelahiran Medan, Sumatera Utara  17 tahun silam dalam beberapa waktu belakang menjadi perbincangan banyak orang, tentu bukan karena kasus korupsi yang menimpanya atau karena ia tertangkap menjadi pemakai atau pengedar Narkoba atau bukan juga dia ikut pelatihan ISIS di Suriah atau bukan juga menjadi sisi sisi buruk bagi pemberitaan negatif media. Tetapi anak mudah ini menjadi fenomena karena beragam prestasinya di usia yang masih cukup muda.

Saya mencatatnya di mulai dari penghargaan yang ia peroleh dari turnamen sepak bola antar negara Toulon Turnament di Perancis pada medio Mei-Juni 2017 dimana ia memperolaeh pengharagaan Jouer Revelation Trophee, yang mana pemain sekelas Zinedine Zidane dan Cristiano Ronaldo juga pernah mendapatkan penghargaan yang sama karena besarnya pengaruh mereka terhadap tim yang dibelanya dalam turnament tersebut. 

Kemudian anak muda ini juga mendapat respectdari pelatih Espanyol-B David Gallego Rodriguez  karena cara bermainnya seperti sang mega bintang Leonel Messi. "Menurut saya (Egy) memiliki talenta yang baik.Tapi dia harus lebih kompetitif dalam bertahan. Dia Punya (permainan) seperti Messi vertikal bisa lewat beberapa pemain".Ujar Rodriguez seperti dikutip beberapa media nasional setelah pertandingan TIMNAS U-19 melawan Tim Espanyol B 14/7/2017 di Stadion Bandung Lautan Api Kota Bandung.

Pada gelaran piala U-18 di  Yangon, Myanmar pada bulan September 2017, walaupun Indonesia hanya puas menduduki peringkat-3, tetapi anak muda ini mampu meraih penghargaan sebagi Top Skorer turnamen dengan torehan 8 gol nya. Dan yang teranyar pada awal bulan Oktober 2017, nama Egy Maulana Vikri menjadi viral dan sangat fenomenal karena ia masuk nominasi 30 besar dari 60 nama pesepak bola dunia usia muda The Next Generation2017versi The Guardian, media ternama di tanah leluhur sepak bola yakni Inggris. 

Nama Egy -sapaan akrab Egy Maulana Vikri- sejajar dengan bintang bintang muda dunia semisal Vinicius Junior (Real Madrid), Alessandro Plizzari (AC Milan), Benjamin Garre ( Manchester City), Keres Masangu (AS Roma), Cullum Hudson-Odoi (Chelsea) dan sederet bintang bintang muda dunia lainnya. Fenomenal dan membanggakan bagi penggemar sepak bola tanah air, terkhusus bagi kita pencinta sepakbola Sumatera Utara dan "anak medan" yang dulu punya tim "rap-rap" PSMS yang sangat membanggakan itu.

 Jika kita pencinta sepakbola tanah air (TIMNAS Indonesia) era 2000-an sampai kini tentu kita mengenal bakat bakat muda yang brilian dan mampu "menghipnotis" anak muda dengan segala kemampuan mengolah si kulit bundar diatas rata rata rekan se-tim dan se-angkatannya. Kita boleh saja tidak sependapat, tetapi saya akan menyebut nama nama berikut: Kurniawan Dwi Yulianto (KDY), Bambang Pamungkas (BP). Boaz Salossa (BS), Andik Virmansyah (AV), Evan Dimas (ED) dan The New Generation Of Indonesian Foot BallEgy Maulana Vikri (EMV).

Sang Fenomenal "lapangan hijau" Indonesia EMV, menurut banyak penggemar, pencinta dan pemerhati sepakbola nasional kerap di juluki Leonel Messi-nya Indonesia. Hal ini sangat beralasan karena setidaknya bisa dilihat dari beberapa sisi yang memang kerap mendekati sang mega bintang dunia tersebut. Dari segi postur tubuh, gaya bermain, posisi bermain sampai cara dia mencetak gol memang sangat mendekati jika kita mau bandingkan dengan pemain paemain lain di Indonesia.

Maka sangat wajar ketika namanaya sangat viral begitu disebut sebagai bagaian dari 6o pesepakbola yang bakal bersinar di masa depan oleh media Inggris The Guardian. Banyak harapan di pundak anak muda ini ketika media media nasional belakangan memberi ruang tontonan sepak bola nasional ketika TIMNAS Garuda, terutama TIMNAS Garuda Muda bertanding di Toulon Turnament, persahabatan dengan tim Espanyol-B, Turnament AFF Cup U-18 dan terakhir persahabatan dengan TIMNAS U-19 Kamboja. Televisi dan media nasional lainnya memotret aksi lapangan tersebut pada dalam waktu Mei-Oktober 2017.

Anak muda kelahiran Medan, 07 Juli Tahun 2000 mengawali karir berlatih sepak bolanya di Sekolah Sepak Bola (SSB) Tasbi di Medan dan SSB Asam Kumbang yang diarsiteki oleh bapaknya sendiri Syarifuddin. Namanya mulai di kenal dan dilirik pemandu bakat sepak bola nasional ketika dirinya mengikuti turnamen Grassroot Turnament U-12 bersama tim Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia (ASSBI) Sumatera Utara tahun 2012 di Tangerang Selatan. Juara dan Top Skorer merupakan raihannya di turnamen tersebut.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa setelah turnamen tersebut seorang penggila bola asal Jakarta yang bernama Pak Subagja Suhian merekomendasikan nama EMV kepada pelatih Garuda Muda, Indra Syafri. Disinilah awal EMV "manggung" di ibukota dan mengawali karir berlatih nya di PPLP Ragunan Jakarta. Kawah Candradimuka nya para bakat olah ragawan tanah air. Tahun 2015 bersama tim ASIOP Apacinti Jakarta EMV mengikuti Turnamen Ghotia Cup.

Di Swedia, lagi lagi sang fenomenal ini membawa timnya juara diajang tersebut sekaligus menggondol penghargaan The Best Player (pemain terbaik). Pada episode tahun 2016 nama EMV kembali menorehkan presatasi membanggakan bersama tim PERSAB Brebes dengan torehan juara dan sekaligus Top skorer serta penghargaan pemain terbaik pada urnamen Suratin Cup.Piala Suratin merupakan turnamen resmi PSSI (Federasi Sepakbola Indonesia) bagi anak anak muda Indonesia dibawah usia 17 tahun yang didedikasikan bagi mantan Ketua Umum pertama PSSI Alm. Soeratin Sosrosoegondo yang telah berjasa meletakkan fondasi bagi kemajuan Sepakbola Nasional.

Bersinarnya kemilau anak muda yang masih belum berkesempatan merumput bersama TIMNAS Senior besutan Coach Luis Milla ini mencapai puncaknya pada medio Mei-Oktober 2017 ketika namanya paling banyak disebut ketika TIMNAS U-18/U-19 tampil di media televisi nasional. Anak muda yang mendapat julukan si "kelok sembilan"  oleh komentator salah satu stasiun televisi swasta ini merupakan pemain yang paling dinanti "gocekan bolanya, driblingnya, sepakan, sudulan, maupun tipuannya dalam mencetak gol maupun mengumpan kepada rekannya satu tim"  oleh penggemar sepakbola nasional.

Tulisan ini bukanlah bermaksud untuk melebih lebihkan si Egy Maulana Vikry// Karena memang itulah yang dia miliki// Tulisan ini hanya dimaksudkan sebagai penyemangat diri// terutama bagi generasi muda masa kini// yang "generasi milineal" ia dijuluki//Yang semangat ke Indonesia- annya kian terdegredasi// sebab NARKOBA, Terorisme, Dan Deredikalisasi mulai mewabah hinggah saat ini// Semoga Ia nya terus menggelorakan semangat prestasi// sehingga dapat menginspirasi// Egy, terus lah bermimpi// Sehingga anda akan banyak memiliki prestasi// dan akan terus menjadi Inspirasi//.

Kepada  EMV, teruslah berkarya, asalah bakat dan kemampuanmu, tunduk dan thawadhuklah kepribadianmu, banggakanlah orangtuamu, daerahmu, negaramu. Bersuka citalah dengan teman teman dan penggemarmu, karena prestasi prestasimu. Janganlah cepat berpuas diri dan congkak. Karena Congkakadalah sifat dari Tuhan mu. Ingat, Orang orang di Sumatera Utara dan "anak medan" khususnya pasti akan selalu mendoakanmu. Karena apa?, karena kita dulu pernah bangga kepada salah satu Tim bersejarah di Indonesia, PSMS Medan namanya. 

Kita dulu bangga akan nama nama besar Edu Juanda, Saktiawan Sinaga, Markus Horison Juga serta Mahyadi Panggabean yang tak pernah kita lupa. Kini tinggal Legimin Raharjo saja yang tersisa dari nama nama mereka, itupun terseok seok juga di Liga-2. Kita doakan semoga EMV tetap berprestasi, sehingga kita terutama "anak anak medan" dapat berbangga hati, PSMS Medan juga cepat cepat introspeksi diri supaya naik lagi ke liga tertinggi dan para penggemar sepak bola Indonesia baik pria maupun wanita, tua maupun muda dimana saja kita berada mendapatkan rasa bangga karena karena TIMNAS kita dimasa depan dapat berprestasi dan Si Egy dan kawan kawan  tidak lupa diri dan tinggi hati. Sehingga Indonesia di blantika sepakola dunia sejajar berdiri dengan sangat percaya diri tinggi dengan Ingris, Perancis Argentina, Jerman, brasil. Belanda, Itali dan juga Chili.

#Bravo EMV//#Bravo Anak Medan//#Bravo PSMS//#Bravo Indonesia// Indonesia Juara    

*Penulis merupakan seorang guru dan penggiat literasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun