Mohon tunggu...
wahyudi eko
wahyudi eko Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia gabut berkepentingan

Coretan lusuh

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Daun yang Berdzikir

12 Februari 2020   23:39 Diperbarui: 12 Februari 2020   23:40 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disaat malam yang sunyi hening tiada suara 

gemercik apapun

 kecuali dedaunan yang 

tertiup angin seraya berdzikir

Aku pun ber do'a dan mengadu kepada Tuhan 

sembari meneteskan air mata

Tuhan buat apa ada cinta kalo cinta begitu 

menyakitkan?

Tuhan buat apa ada cinta kalo manusia saling 

mengadu domba berkelahi saling membenci 

mencuri pelit dengki iri dan tak memanusiakan 

manusia!?

Sentak ku...

 dalam keheningan malam nan sunyi 

tiada gemercik apapun kecuali dedaunan yang 

tertiup angin seraya berdzikir

Seketika itu aku memberhentikan do'a ku dan 

kembali merenung sesekali dengan diiring 

suara dedaunan yang tertiup angin seraya 

berdzikir...

Cinta yang hilang...

Yang lama tak kurasa berharap kembali 

membuncah di dada berdebar mendamba 

pujangga datang menyapa

Aku pun berharap semoga Tuhan membalas 

do'a ku dan memberi cahaya diatas cahaya 

untuk menuju assirothol mustaqim...

Tak lama kemudian Tuhan membalas do'a ku 

melalui mimpi: 

"karena cinta Aku 

menciptakan 

alam semesta beserta isinya"

Seketika itu aku terbangun bagaikan orang 

yang ketakutan sambil ngos ngosan

sungguh...

Jawaban yang singkat bermakna agung

begitu indahnya cinta

begitu dahsyatnya cinta

begitu syahduhnya cinta

Jika mencintai tanpa merasa aku harus 

berjuang untuk mendapatkan cintamu

Karena cinta untuk menuju ke Tuhan tidak bisa 

di kalkulasi apalagi di manipulasi

                                        Lamongan, 13 februari 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun