Mohon tunggu...
Wahyudi Ahlan
Wahyudi Ahlan Mohon Tunggu... Musisi - Musisi/Penulis

Seorang seniman musik klasik, performance, sekaligus penulis. Ketertarikan dalam hal seni, sosial, budaya, sejarah dan teknologi terkait perkembangan musik di dunia.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Konser Musik Klasik 'Praeludium', Langkah Besar Kebangkitan Orkestra Sumatera Barat

17 Juli 2024   07:00 Diperbarui: 17 Juli 2024   07:04 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekilas Tentang Komunitas WESSA


WESSA (West Sumatra Sound Aesthetic) merupakan komunitas yang aktif dalam menunjang proses pengembangan musik di Sumatera Barat. Melalui perspektif keilmuan musik Barat, komunitas WESSA memiliki visi untuk membangun sebuah peradaban musik yang lebih baik di Sumatera Barat. 

Sejak didirikan pada tahun 2017 lalu, komunitas WESSA sudah banyak melakukan upaya untuk mewujudkan hal tersebut, salah satunya melalui program pertunjukan musik Orkestra. Komunitas WESSA meyakini bahwa Orkestra merupakan bahasa universal musik yang menjadi parameter kemajuan sebuah peradaban. Sebagaimana negara atau kota yang memiliki peradaban maju selalu ditandai dengan keberadaan Orkestra-nya.

Setelah sebelumnya sukses menggelar pertunjukan Konser Amal Resital #7 di Situ Koffie pada Sabtu, 8 Juni 2024, kali ini komunitas kembali menggelar kegiatan konser dengan tajuk WESSA Classical Concert, Musim Pertama – Praeludium. Praeludium (dalam Jerman Präludium: Pendahuluan) menjadi kiat Komunitas WESSA dalam membentuk sebuah pertunjukan Orkestra di Sumatera Barat. 

Konser ini merupakan bentuk kolaborasi komunitas WESSA dengan Marawa Beach Club Padang, yang digelar pada Minggu, 7 Juli 2024 lalu. “Praeludium sebenarnya bukan konser pertama yang kami gelar dengan format serupa. Hanya saja program konser seperti ini sempat terhenti karena adanya Covid-19, sehingga kegiatan kali ini menjadi restarting point bagi kami dalam membangun kembali pertunjukan orkestra di Sumatera barat” ucap Sendi Orysal, ketua komunitas WESSA. Komunitas WESSA memiliki harapan besar melalui program pertunjukan ini dapat menjadi langkah besar dalam membentuk sebuah orkestra professional di Sumatera Barat.

Praeludium - Pertunjukan Musik Klasik Sumatera Barat

Praeludium mengusung konsep paket pertunjukan musik klasik yang elegan dan dilengkapi dengan suguhan makan malam (Buffet Dinner) yang mewah, memberikan pengalaman baru bagi audiens dalam menikmati sebuah pertunjukan musik. Paket pertunjukan ini dibandrol dengan harga tiket yang sangat terjangkau, hanya Rp 150.000,- saja. 

Pihak penyelenggara Marawa Beach Club Padang mengatakan, konser ini dihadiri setidaknya sebanyak 80 orang penonton yang datang dari berbagai daerah di Sumatera Barat, turis lokal dari pulau Jawa hingga turis mancanegara dari Malaysia dan Singapura. “Saya sangat antusias mendengar adanya konser seperti ini di kota Padang, baru pertama kali saya menonton musik klasik lagi. Terakhir kali saya nonton di Jogja barangkali, dan itu sudah lama sekali”, wawancara saya dengan mbak Olin salah satu penonton asal Jawa Timur.

Konser Praeludium ini menampilkan pertunjukan Quartet String dengan membawakan karya-karya musik klasik diantaranya Eine Kleine Nachtmuzik karya dari Wolfgang Amadeus Mozzart, Spring karya dari Antonio Vivaldi, Nessun Dorma karya dari Giacomo Puccini dan masih banyak lagi. 

Musisi yang ditampilkan dalam konser ini adalah musisi-musisi muda asal Sumatera Barat yang sudah berkancah dalam Orkestra Nasional maupun Internasional. Salah satunya adalah Sendi Orysal yang menjadi satu-satunya musisi asal Sumatera Barat yang tergabung dalam Orkestra G20 tahun 2022 sebagai pemain viola (violist). Musisi lain diantaranya adalah Muhammad Iqbal (violin), Frengky Wandika (violin), dan Agusalim (cello).

Harapan Besar Komunitas WESSA

Komunitas WESSA memiliki cita-cita untuk membangun sebuah Orkestra professional di Sumatera Barat dengan harapan dapat menjadi pondasi utama bagi perkembangan musik tradisi di Sumatera Barat khususnya. Melalui Orkestra, musik tradisi dapat menjangkau kepada panggung-panggung pertunjukan internasional. 

Selain itu, komunitas WESSA memiliki tanggung jawab moril sebagai pilar pengembangan musik klasik di Sumatera Barat untuk memperhatikan kesejahteraan musisi klasik terutama bagi generasi penerus kebudayaan. “Kami percaya bahwa untuk mengembangkan musik tradisi, kita perlu menggali lebih dalam tentang bagaimana metode pengembangan yang dilakukan oleh Barat. Karena dengan kita belajar dari pengalaman mereka (orang barat), kita memiliki potensi budaya yang bahkan jauh lebih besar” tutup Sendi dalam kata pembuka pertunjukan.

Dok. WESSA
Dok. WESSA

Keberhasilan program komunitas seperti ini tentu saja tidak lepas dari peran dan dukungan berbagai pihak, salah satunya melalui dukungan masyarakat. Meningkatkan apresiasi terhadap kegiatan-kegiatan seni dan budaya merupakan tanggung jawab kita bersama. Hal ini diperlukan demi keberlangsungan seni dan budaya itu sendiri agar tetap dapat menjaga eksistensinya di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun