Mohon tunggu...
Agus Wahyudi
Agus Wahyudi Mohon Tunggu... Akuntan - Guru SD, mencoba belajar menulis dan mendongeng

Guru SD, sekarang tinggal di Lampung.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Panduan Mendaki Gunung Kinabalu Berdasarkan Pengalaman Mendaki Tahun 2024

14 April 2024   20:37 Diperbarui: 14 April 2024   20:59 4568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepanjang jalan naik dan turun, kami berpapasan dengan porter, yang membawa beban berat menuju Panalaban. Mereka adalah pahlawan bagi para pendaki.

Dibukanya kembali penerbangan Jakarta-Kota Kinabalu membuat perjalanan ke wilayah timur Malaysia menjadi lebih murah dan cepat. Hal ini menjadi sesuatu yang menarik bagi para pegiat olahraga mendaki gunung dari Indonesia, karena di Kota Kinabalu ada Gunung Kinabalu dan kesempatan untuk mencapai puncaknya menjadi lebih terbuka. Gunung Kinabalu adalah salah satu gunung tertinggi di Asia Tenggara, bagian dari Unesco World Heritage dan dikelola dengan sangat baik. Berikut ini saya akan berbagi panduan bagi pendaki dari Indonesia ingin mendaki gunung Kinabalu.

Pra Pendakian

Ada dua cara untuk mendaki gunung Kinabalu: melalui agen atau dilakukan secara mandiri. Paling mudah memang melalui agen, tetapi karena lewat pihak ketiga, biaya yang dikeluarkan jauh lebih mahal. Memilih agen juga perlu hati-hati. Pastikan kredibilitasnya melalui review pendaki di berbagai situs perjalanan. Memilih mendaki melalui agen artinya bayar penuh dan tinggal terima beres. Transportasi, pemandu, izin, dan akomodasi lainnya sudah ada yang mengurus.

Jika memilih pendakian secara mandiri pasti lebih murah, dan saya memilih opsi ini. Selain itu, pendaki "dipaksa" mencari informasi tambahan untuk mengakomodasi kebutuhan. Tapi tenang, ini tidak sulit kok. Dalam panduan ini, saya akan berbagi tips mendaki Gunung Kinabalu berdasarkan pengalaman penulis mendaki pada bulan April 2024.

Sama seperti beberapa taman nasional di Indonesia, pendaki harus melakukan reservasi secara online melalui situs yang dikelola oleh Sabah Parks. Pastikan kita sudah memiliki paspor sebelum melakukan reservasi. Biasanya, pendakian untuk tahun berikutnya dibuka pada akhir bulan Oktober atau awal November. Tentukan tanggal pendakian setahun sebelumnya, karena slot pendakian cepat sekali terisi. Saya melakukan reservasi pada bulan Oktober 2023, untuk pendakian bulan April 2024. Sebaiknya jangan melakukan reservasi di tahun yang sama dengan waktu pendakian karena sulit untuk memilih waktu yang kita inginkan.

Reservasi dilakukan melalui situs https://reservation.sabahparks.org.my. Buat akun dan pilih Panalaban Hostel bagi pendaki asing (non-Malaysian). Lakukan pembayaran dan informasi bukti pembayaran dan tiket akan dikirimkan ke email kita. Jika tiket sudah diterima, artinya slot pendakian sudah diamankan.

Tiket yang diterima setelah reservasi
Tiket yang diterima setelah reservasi

Selanjutnya, sambil menunggu waktu pendakian, kita bisa melakukan persiapan fisik, dan mencicil alat pendakian yang diperlukan, memesan direct flight ke Kota Kinabalu dari maskapai Air Asia dengan penerbangan setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu.

H-1, pendaki diharuskan sudah berada di area dekat dengan Taman Kinabalu. Pendaki harus melakukan registrasi ulang, melunasi pembayaran guide, dan transportasi dari kantor menuju titik pendakian (jaraknya kurang lebih sama dengan naik angkot dari pertigaan jalan raya puncak ke titik pendakian di Gunung Gede via Cibodas). Pendaki wajib didampingi oleh guide (1 guide untuk maksimal 5 pendaki dewasa). Agar tidak menghabiskan waktu saat hari pendakian, calon pendaki wajib melakukan self-check in di situs yang sama untuk reservasi. 

Kinabalu Park, pintu masuk menuju jalur pendakian Gunung Kinabalu
Kinabalu Park, pintu masuk menuju jalur pendakian Gunung Kinabalu

Kita dibolehkan menginap di hotel yang berada di dalam atau di luar area Taman Kinabalu. Kami memilih hotel di luar yang lokasinya dekat dan bersebelahan dengan rumah makan. Untungnya restoran yang ada di situ dikelola oleh koperasi Taman Sabah (Koperasi Kakitangan Taman-taman Sabah) yang biasa melayani pendaki, sehingga mereka tau yang kita butuhkan. Kita bisa memesan sarapan sekaligus tapau (bungkus) makan siang sebelum pukul 7.30.

Perbekalan

Pendakian berlangsung dalam 2 hari 1 malam. Bawaan dalam ransel tidaklah banyak karena tenda, kantung tidur, alat masak dan makanan berat tidak perlu dibawa. Kita hanya perlu membawa baju hangat, minum secukupnya, snack, obat2an pribadi di dalam ransel. Untuk minum, 1.5 liter tiap pendaki dirasa cukup. 

Pilihan alat mendaki juga perlu pertimbangan yang baik, khususnya untuk keperluan summit attack. Perjalanan ke puncak dilakukan dini hari, pukul dua pagi, melewati batas vegetasi. Jalur yang dilewati sangat terjal dan angin bertiup cukup kencang. Pendaki seringkali harus memegang tali panduan yang basah, sehingga menggunakan sarung tangan anti air menjadi keharusan. Pendaki juga wajib menggunakan jaket penahan angin (windstopper), penutup kepala, dan celana yang ringan namun hangat dan mampu mencegah angin menerpa kulit kaki kita.

Pengelola Taman Nasional menyediakan penginapan dengan tempat tidur dan selimut, tiga kali makan dan minum (makan malam, makan sebelum summit attack, dan sarapan) di Panalaban hostel.

Suasana penginapan di Panalaban
Suasana penginapan di Panalaban

Hari Pendakian

Setiap pendaki wajib sudah sarapan dan membawa bekal makan siang. Sebelum memulai pendakian, para pendaki perlu datang ke loket pendaftaran  untuk memperoleh kartu pendakian yang di dalamnya berisi informasi nama pendaki, dan kode lokasi tempat menginap di Panalaban. Selanjutnya petugas akan memperkenalkan guide yang akan menemani kita saat mendaki. Paman Gilbert dan Dann, penduduk tempatan (lokal) dari etnis Kadazan Dusun menjadi pemandu kami saat itu. Pendaki juga dapat menyewa hiking pole dengan biaya RM 10. Pendaki juga boleh menggunakan porter, namun saat itu saya tidak menggunakan jasa porter. Jika seluruhnya sudah siap, pendaki memulai perjalanan ke titik pendakian dengan van. 

Titik awal pendakian adalah Timpohon dengan ketinggian 1.866 mdpl.  Total perjalanan kurang lebih 9 km dengan melewati tujuh pondok sebelum mencapai tempat istirahat di Panalaban. Paling lambat, pendaki meninggalkan Timpohon Gate pada pukul 10.30 dan diharuskan tiba selambatnya pukul 19.00 di Panalaban. Ada tiga check point: Timpohon, Panalaban, dan Sayat sayat.

Briefing yang dipimpin oleh uncle Gilbert di Timpohon Gate.
Briefing yang dipimpin oleh uncle Gilbert di Timpohon Gate.

Jalur pendakian pada 2.5 km pertama cukup "ramah". Trek didominasi oleh tanah dan jalan menanjak yang tidak terlalu terjal. Tiga pondok pertama (Pondok Kandis, Pondok Ubah, dan Pondok Lowii) dapat dilalui dengan cukup mudah. Selanjutnya, trek menjadi lebih keras dan menantang. Keras karena jalur sangat berbatu yang cukup menyiksa, dan menantang karena paha harus terus terangkat karena menanjak terus. Pendaki diperkirakan tiba pukul 12-13 di Pondok Layang-layang untuk beristirahat dan makan siang.

Selepas makan siang, pendaki akan dihadapkan pada jalur yang semakin menanjak dan berbatu menuju Panalaban. Setidaknya, pendaki membutuhkan waktu 4-5 jam untuk sampai Panalaban dari pondok Layang-layang. Petugas check point akan mengecek satu-persatu pendaki yang tiba, dan guide akan menunjukkan lokasi tempat tidur. Pendaki dapat menikmati sajian makan di restoran Laban Rata yang mulai dibuka pada pukul 16.30. Pendaki boleh memilih makan apa saja, sebanyak yang diinginkan. Pengalaman mendaki yang sangat mewah karena bisa makan prasmanan, tinggal ambil tanpa perlu memasak. Makanan yang tersedia juga sangat enak. Saat itu saya dapat menikmati nasi panas, daging kambing, sayur, serta kopi susu panas. Di restoran juga disediakan daging sabi, daging ayam, spageti, dan berbagai sup. Tempat tidur juga disediakan dengan sangat nyaman, lengkap dengan kamar mandi, selimut dan bantal. Pendaki yang lambat tiba di Panalaban (tiba setelah 19.00) tidak diizinkan melakukan pendakian ke puncak. 

Summit attack

Pukul 01.30, restoran Laban Rata dibuka, dan pendaki bisa mengisi perut sebelum summit attack. Menu yang dihadirkan adalah makan yang biasanya untuk sarapan, seperti roti, nasi goreng, mie, telur, bubur ayam, sup serta teh dan kopi panas.

Guide akan melakukan briefing singkat sebelum pendakian ke puncak dimulai pada pukul 2.30 pagi. Mendaki perlahan adalah salah satu pesan terpenting yang disampaikan, karena tubuh perlu penyesuaian dengan ketinggian. Jika terlalu cepat dan tubuh belum bisa menyesuaikan, mountain sickness yang bisa bisa berakibat kematian mungkin saja terjadi.

Pendaki harus sudah siap dengan lampu kepala, jaket penghalang angin. Total trek menuju puncak dari Panalaban kurang lebih 3 km. Trek menuju puncak ini adalah trek paling sulit selama pendakian. 

Perjalanan dimulai dengan jalur bertangga. Agak macet di jalur bertangga ini, karena seluruh pendaki berangkat di waktu yang sama. Selanjutnya, rombongan pendaki akan mulai terlerai selepas jalur bertangga tadi, karena jalur yang terus menanjak dan trek yang lebih lebar. Beberapa pendaki beristirahat mengatur napas di pinggir jalur.

Pendaki diharapkan tiba di check point terakhir di pondok Sayat-sayat sebelum pukul 06.00. Petugas akan mencatat jam tiba pendaki pada daftar nama pendaki yang sudah tersedia sebelumnya. Pendaki yang tiba di Sayat-sayat setelah pukul 06.00 tidak diizinkan meneruskan pendakian ke puncak. 

Jalur pendakian selepas pondok Sayat-sayat adalah jalur yang paling terjal. Pendaki harus memegang tali atau merangkak untuk dapat naik, sementara langit masih gelap dan angin bertiup kencang. Seluruh pendaki diharapkan sampai di puncak sebelum pukul 07.00, karena perjalanan turun dilakukan paling lambat pukul 10.30. 

Ulung, anak saya yang juga siswa Sekolah Indonesia Kota Kinabalu di Low's Peak, 4095 mdpl.
Ulung, anak saya yang juga siswa Sekolah Indonesia Kota Kinabalu di Low's Peak, 4095 mdpl.

Ada beberapa puncak gunung Kinabalu, tetapi puncak yang menjadi tujuan pendaki adalah Low's Peak dengan ketinggian 4.095 mdpl. Hampir seluruh area puncak tertutup batuan granit. Titik puncak sangat sempit, sehingga pendaki harus mengantri untuk berfoto. 

Perjalanan turun

Menjaga ketepatan waktu menjadi keharusan karena akomodasi di Panalaban hanya tersedia sampai pukul 10.30 pagi. Jika terlambat, kita kehilangan kesempatan sarapan, dan waktu tersedia untuk mencapai Timpohon menjadi lebih sedikit. Pendaki yang tiba di Timpohon melebihi pukul 16.00 akan dikenakan denda RM 15 untuk setiap jam keterlambatan.

Saya, dua anak saya, serta rekan kerja dari Sekolah Indonesia kota Kinabalu berfoto sebelum melakukan perjalanan turun.
Saya, dua anak saya, serta rekan kerja dari Sekolah Indonesia kota Kinabalu berfoto sebelum melakukan perjalanan turun.

Perjalanan turun semestinya berlangsung lebih cepat dari waktu pendakian. Namun, bukan berarti lebih mudah. Jalur menurun dan berbatu menyebabkan ujung jari terbentur dinding sepatu berkali-kali. Lama-kelamaan sakit di ujung jari kaki semakin menjadi. Belum lagi otot paha dan lutut sangat diuji setiap kaki menapak turun. Penggunaan tongkat mendaki sangat membantu. 

Sepanjang jalan naik dan turun, kami berpapasan dengan porter, yang membawa beban berat menuju Panalaban. Mereka adalah pahlawan bagi para pendaki.
Sepanjang jalan naik dan turun, kami berpapasan dengan porter, yang membawa beban berat menuju Panalaban. Mereka adalah pahlawan bagi para pendaki.

Setibanya di Timpohon, petugas akan kembali mengecek kartu pengenal dan mencatat jam tiba. Selanjutnya kita tinggal menunggu van penjemput datang yang akan mengantar pendaki kembali ke kantor taman kinabalu. Di sini pendaki akan mendapatkan sijil (sertifikat) pendakian. Ada dua jenis sertifikat. Bagi pendaki yang berhasil mencapai puncak, sertifikat berwarna diberikan. Sementara untuk yang tidak mencapai puncak, sertifikat yang diberikan hitam-putih dengan catatan ketinggian yang berhasil diraih.

Timeline

Berikut ini adalah catatan waktu penulis saat melakukan pendakian*. 

*Kondisi mendaki dengan cuaca cerah selama pendakian, jalur kering, rombongan terdiri dari  6 orang pendaki.

Perjalanan Naik

Timpohon gate 09.06

Pondok Kandis 09.32

Pondok Ubah 09.56

Pondok Lowii 10.37

Pondok Mempening 11.40

Pondok Layang-layang 12.30

Pondok Vilosa -waktu tidak tercatat-

Pondok Paka 14.57

Panalaban 16.13

Summit Attack dari Panalaban 2.30

Sayat Sayat 4.37

Titik km 8.0 05.59 -sekitar 700m menuju puncak (Saya dan anak perempuan saya tidak mencapai puncak karena sang putri mulai mengalami sakit kepala sejak pos Sayat-sayat)

Perjalanan Turun dari Puncak

Sayat-sayat 07.01

Panalaban 08.30

Checkout dan Perjalanan turun dari Panalaban

Panalaban 10.54

Pondok Paka 11.22

Pondok Villosa 11.39

Layang-layang 12.18

Pondok Mempening 12.46

Pondok Lowii 13.35

Pondok Ubah 14.14

Pondok Kandis 14.34

Timpohon gate 15.06

Biaya

Berikut adalah perkiraan biaya yang dikeluarkan untuk setiap pendaki (belum termasuk tiket PP Jakarta-Kota Kinabalu)

  1. Akomodasi, izin (permit) pendakian, asuransi, service charge: RM 936,00

  2. Guide RM 350,00

  3. Transportasi PP dari Bandara ke Taman Kinabalu RM 200

  4. Transportasi PP ke Timpohon Gate RM 10

  5. Penginapan H-1 RM 200,00 (untuk 6 orang)

  6. Makan malam RM 20,00

  7. Makan pagi RM 18,00

  8. Makan siang RM 18,00 (bungkus untuk makan siang pendakian hari pertama)

  9. Pisang RM 5,00

  10. Makan malam setelah pendakian RM 18,00

Tips

  • Jika calon pendaki belum memiliki pakaian pendakian  dari Indonesia (jaket, windstopper, baju, celana hiking), pendaki dapat membeli di toko pakaian bekas di kota Kinabalu. Penulis mendapatkan jaket bulu angsa bermerk Eider (bukan Eiger) jenama dari Perancis hanya seharga RM 45,00. Di sini, toko pakaian bekas sangat nyaman, karena besar, sudah disusun berdasarkan jenis pakaian, ber ac, dan harga murah. Dalam memilih pakaian, tidak berbeda sama sekali dengan membeli baru. Di Kota Kinabalu juga banyak tersedia laundry swalayan, lengkap dengan pengering. Hanya 10-13 ringgit, pakaian sudah bersih dan wangi dalam satu jam.

  • Walaupun akomodasi sangat baik disediakan oleh pengelola Taman Kinabalu, pendaki tetap perlu membawa minum, dan snack untuk perjalanan naik dan turun. Pengisian botol minum dilakukan di Panalaban.

  • Sekitar jalur pendakian berbatu keras. Pendaki sebaiknya mengganti bantalan sepatu dengan yang lebih tebal dan empuk. Juga perlu memakai kaos kaki tambahan saat perjalanan turun.

Hotel untuk H-1

The Box Hotel

https://m.facebook.com/profile.php?id=100076244358312

Restoran untuk sarapan dan bekal makan siang

Restoran Panataran

https://www.tripadvisor.co.id/Restaurant_Review-g3336465-d7758065-Reviews-Restoran_Panataran-Tamparuli_Sabah.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun