Latar belakang
Pada tahun 2020 ini baik dunia pada umumnya dan Negara Indonesia khususnya sedang dilanda pandemi Covid -19 yang mempunyai dampak luar biasa dari berbagai sektor, salah satunya adalah sektor pendidikan. Pendidikan di masa pandemi ini menuntut baik skala umum di dunia pendidikan maupun skala khusus pada guru itu sendiri agar pendidikan bagi siswa masih terus berjalan.
Maka dengan berbagai pertimbangan pemerintah memutuskan untuk malaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang sering di kenal dengan Belajar dari rumah (BDR) sesuai dengan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelengaraan Belajar dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19.
BDR dapat dilakukan dengan pembelajaran daring dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Di samping itu pula guru dituntut untuk menciptakan pembelajaran secara daring yang inovatif sehingga siswa merasa senang dan bersemangat seperti pada saat pembelajaran tatap muka.
Namun seiring dengan berjalannya waktu siswa mulai merasa bosan dengan pembelajaran daring, dibuktikan dengan minat terhadap pembelajaran maupun dengan muatan pelajaran.
Salah satu faktor penyebab minat dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran daring pada materi hubungan antar makhluk hidup di kelas V SD Negeri Prupuk Utara 02 adalah guru belum mengoptimalkan moedel pebelajaran serta metode yang pas dalam pembelajarn daring tersebut. Maka disinilah guru harus mempunyai strategi untuk meningkatkan minat siswa tersebut pada pembelajaran dan muatan pelajaran.
Hal itu ditunjukan bahwa dari jumlah siswa 36 anak yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Dari jumlah tersebut hanya 61% atau 22 siswa saja yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 39% yaitu 14 siswa belum mencapai ketuntasan belajar.
Untuk memperbaiki masalah pada siswa tersebut, peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas, dengan harapan permasalahan yang di alami oleh peserta didik tersebut bisa terpecahkan. Menghadapi masalah tersebut, guru berusaha mengatasi masalah dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning dengan bantuan mind mapping.
Menurut Durajad (2008) model Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dalam bentuk finalnya tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri. Sedangkan Mind Mapping enurut Tony Buzan (2008) adalah cara mengembangkan kegiatan berpikir ke segala arah, menagkap pikiran dari berbagai sudut. Guru berpedoman bahwa dengan penerapan model yang tepat, maka masalah rendahnya minat dan hasil belajar siswa dapat teratasi.
Hasil penelitian yang memperkuat peneliti tindakan kelas dengan model pembelajaran Discovery Learning adalah Nabila Yulianda (2018) yang berjudul “Penggunaan Model Belajar Discovery Learning dalam Peningkatan Hasil Belajar di Sekolah Dasar” dan oleh Halimatun Sakidah (2018) berjudul “Penerapan Metode Mind Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Tema Eksosistem Kelas V MIN 10 Aceh Besar”.T
Tujuan Penelitian
- Untuk meningkatkan minat belajar peserta didik kelas V SD Negeri Prupuk Utara 02 melalui model pembelajarn discovery learning dengan mind mapping pada mauatan pelajaran IPA tentang hubungan antar makhluk hidup.
- Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas V SD Negeri Prupuk Utara 02 melalui model pembelajaran discovery learning dengan mind mapping pada muatan pelajaran IPA tentang hubungan antar makhluk hidup.
Metodologi Penelitian
Subjek peneltian adalah siswa kelas V SD Negeri Prupuk Utara 02 Kecamatan Margasari Kabupaten tegal yang berjumlah 36 siswa ynag terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Penelitian dilakukan selama 3 siklus yaitu siklsu I pada tanggal 16 Novmebr 2020, siklus II pada tanggal 23 November 2020 dan siklus III dilaksanakan pada tanggal 4 Deember 2020. Objek penelitian adalah minat dan hasil belajar siswa. Data dianalisis dan disajikan dalm bentuk tabel dan diagram.
Hasil dan pembahasan
Dari hasil deskripsi setiap siklus tersebut dapat kita bahas hasil penelitian dari mulai siklus I, siklus II, dan siklus III mengalami peningkatan dari pada kondisi awal sebelum dilakukan penelitian. Hal tersebut dibuktikan dari data yang dihasilkan dari penelitian tersebut bahwa kondisi sebelum dilakukannya penelitian adalah ketuntasan hasil belajar tentang hubungan antar makhluk hidup pada kelas V SD Negeri Prupuk Utara 02 hanya mencapai 61% saja sedangkan yang belum tuntas sekitar 39%.
Dari hasil tersebut peneliti melakukan perbaikan dalam pembelajaran yang dilaksanakan dengan 3 siklus. Pembelajaran tersebut dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning dengan mind mapping. Adapun data yang dihasilkan dari perbaikan pada siklus I,Siklus II, dan siklus III mengalami peningkatan baik minat siswa maupun hasil belajar pada pembelajaran daring tentang hubungan antar makhluk hidup. Adapun hasil peningkatan bisa dilihat pada tabel berikut ini.
Dari tabel tersebut dapat dideskripsikan bahwa minat siswa dari ketiga siklus mengalami peningkatan yang cukup signifikan.Dengan demikian penerapan model pembelajaran discovery learning dengan mind mapping yang diterapkan oleh peneliti mampu meningkatkan minat belajar siswa kelas V SD Negeri Prupuk Utara 02 tentang hubungan antar makhluk hidup.
Selain minat siswa terhadap belajar peneliti juga mengambil data hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. Adapun data hasil belajar yang diperoleh oleh siswa selama 3 siklus, yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III sebagai berikut
Simpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan dalam tiga tahap, yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III dapat diambil simpulan sebagai berikut:
- Dengan penerapan model discovery learning dengan mind mapping, minat belajar siswa kelas V tentang hubungan antar makhluk hidup dapat ditingkatkan. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil angket yang mereka isi mulai dari siklus I yaitu 66%, siswa meningkat menjadi 76% pada siklus II, dan meningkat lagi menjadi 81,25% pada siklus III.
- Dengan penerapan model discovery learning dengan mind mapping hasil belajar siswa kelas V tentang hubungan antar makhluk hidip dapat ditingkatkan. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil tes formatif yang mengalami peningkatan dari mulai tahap siklus I 66% meningkat menjadi 78% pada siklus II dan pada siklus III menjadi 80,5% .