UNISNU JEPARA
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Ujian Tengah Semester Bimbingan dan Konseling
Nur Afif Wahyudin
201330000672
Â
Optimalisasi Bimbingan Konseling Belajar Sebagai
Upaya Meningkatan Motivasi Belajar pada Anak Sekolah Dasar
Oleh : Nur Afif Wahyudin
Pendidikan merupakan suatu pondasi dalam kehidupan yang harus di bangun sebaik mungkin. Secara umum pendidikan adalah proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan serta kebiasaan yang dilakukan suatu individu dari satu generasi ke generasi lainnya. Menurut Undang-undang nomor 20 tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Di dalam pendidikan terdapat proses belajar yang dilaksanakan peserta didik, Pengertian belajar merupakan proses perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan lingkungan meskipun pada dirinya hanya ada perubahan kecenderungan perilaku mencakup pengetahuan pemahaman, keterampilan, sikap yang dapat diamati maupun tidak dapat diamati. Proses belajar yang baik akan menimbulkan perubahan tingkah laku pada seseorang ke arah perubahan yang positif dan perubahan ini akan terjadi secara terus menerus dengan didorong oleh berbagai aspek seperti motivasi, emosional, sikap dan berbagai aspek lainnya. Sehingga dapat dikatakan proses belajar itu memerlukan sebuah dorongan salah satunya dorongan motivasi terutama dari dalam diri peserta didik untuk menghasilkan perubahan yang baik dalam dirinya. Tanpa adanya dorongan motivasi dari dalam diri maka proses belajar yang dilakukan akan mengalami hambatan.
Motivasi merupakan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang peserta didik sehingga dapat menimbulkan suatu dorongan dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam individu itu sendiri maupun dari luar individu tersebut. Motivasi juga dapat di artikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruham, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya, motivasi belajar memiliki peranan penting yaitu sebagai dorongan yang timbul dari diri seseorang untuk memperoleh pengetahuan dan perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Motivasi belajar merupakan aspek dan peranan penting dalam kegiatan belajar siswa, karena motivasi belajar akan berpengaruh pada keberhasilan belajar seorang siswa. Motivasi belajar dapat timbul karena 2 faktor : yaitu faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik. Menurut Uno (2009) faktor instrinsik berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, dan harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsik, berupa penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.
Menurut Susanti (2019), motivasi adalah dasar yang menggerakan seseorang untuk masuk dalam sebuah proses dan mampu mempertahankan tingkah lakunya sampai pada pencapaian tujuannya, motivasi juga mencerminkan karakteristik perilaku peserta didik, bagaimana mereka memiliki minat yang stabil ketika melaksanakan kegiatan belajar, olahraga, kegiatan sosial, prakarya, dan lain-lain.
Dalam proses pembelajaran, peserta didik yang memiliki motivasi maka ia akan konsisten untuk melakukan tindakan yang akan membuatnya mencapai tujuan yang diharapkan seperti memperhatikan pelajaran dengan seksama, mencari informasi lain jika belum memahami sebuah materi dan lain-lain. Pada waktu sekarang anak-anak terkendala pada problem kurangnya motivasi belajar di kelas, hal tersebut di karenakan kurangnya motivasi belajar pada diri mereka sendiri. Dengan adanya problem tersebut, maka bimbingan konseling menjadi sebuah media dalam membantu proses penyelesaian masalah motivasi belajar pada siswa.
Pengertian bimbingan yaitu suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang ahli kepada seorang individu atau kelompok dengan tujuan agar setiap individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depannya. Bimbingan diberikan untuk mengatasi berbagai persoalan atau kesulitan yang dihadapi oleh individu. Sedangakn pengertian Konseling merupakan hubungan antara dua orang yaitu konselor dengan klien, yang bertujuan untuk memberi bantuan untuk menyelesaikann masalah yang dihadapi oleh klien. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bimbingan konseling adalah suatu layanan bantuan yang dilakukan oleh konselor kepada konseli atau peserta didik, agar konseli dapat memahami dirinya sendiri dan mengambil keputusan, memahami potensi yang dimilikinya, mengetahui cara mengembangkan potensi yang dimilikinya itu serta selalu bertanggung jawab atas setiap keputusan yang diambilnya.
Pentingnya Bimbingan dan konseling harus di lakukan secara optimal di Sekolah dasar agar siswa mendapatkan pelayanan atau bantuan. Suatu layanan pemberian bantuan dikakuan oleh konselor kepada seorang klien atau peserta didik dengan tujuan agar klien dapat memahami dirinya sendiri, dapat membuat keputusan, memahami potensi atau kemampuan yang dimilikinya, mengetahui cara mengembangkan potensi tersebut, serta dapat bertanggung jawab atas setiap keputusan yang diambilnya. Bantuan semacam ini sangat tepat jka diberikan kepada siswa yang masih duduk di bangku sekolah dasar supaya setiap siswa bisa berkembang ke arah yang positif.
Problematika pendidikan saat ini yaitu rendahnya minat belajar pada siswa, hal tersebut dapat diatasi dengan salah satu bidang dalam bimbingan konseling yaitu bidang belajar, adapun pengertian dari bimbingan konseling belajar merupakan kegiatan bimbingan yang bertujuan agar siswa mampu mencapai keberhasilan dalam belajar secara optimal. Menurut Nurihsan (2011), layanan bimbingan konseling belajar di selenggarakan untuk membantu siswa dalam menghadapi dan menyelesaikan berbagai macam permasalahan yang ada, salah satunya yaitu rendahnya motivasi belajar pada siswa SD.
Adapun faktor-faktor penyebab rendahnya motivasi antara lain faktor Inertnal dan faktor eksternal. Menurut Dimyati dan Mudjiono (dalam Ibrahim, 2015) motivasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa unsur yang sangat penting  (interen untuk memaksimalkan siswa dalam membangun motivasi belajarnya, problematika pembelajaran daring tentunya akan sangat berpengaruh pada semua unsur tersebut terutama bagi siswa dalam membangun motivasi belajarnya, jika dikaitkan pengaruh problematika pembelajaran daring terhadap unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar tersebut adalah sebagai berikut:
- Cita-cita/ aspirasi
- jiwa Hasil belajar yang baik merupakan cita-cita dan harapan bagi setiap siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran. Sehingga dalam mencapai hasil belajar yang baik maka proses pembelajaran pun harus berkualitas sehingga esensi dari materi yang diajarkan dapat tersampaikan dengan baik. Dalam hal ini metode pembelajaran menjadi poin penting terutama bagi guru agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga tujuan dari pembelajaran itu dapat tercapai.
- Kemampuan Siswa
Menurut Dimyati & Mudjiono (dalam Ibrahim, 2015) menjelaskan bahwa keinginan siswa perlu diikuti dengan kemampuan atau kecakapan untuk mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi siswa untuk melakukan tugas-tugas perkembangannya. Namun berbeda jika siswa mengalami kesulitan dalam mengembangkan kemampuannya, terutama dalam melaksanakan pembelajaran saat ini.
- Kondisi Siswa
Selama pembelajaran daring saat pandemi siswa lebih banyak menghabiskan waktunya di depan layar handphone maupun komputer. Penggunaan perangkat tersebut dalam durasi yang terlalu lama memang akan menyebabkan gangguan pada kondisi fisik terutama kesehatan.
- Kondisi Lingkungan Siswa
- Sekarang ini pendidikan mengkombinasikan pembelajaran daring dan luring yang mana akan berdampak baik dan buruk pada proses pembelajaranya, salah satu masalah yaitu kurang kondusifnya lingkungan belajar saat di rumah. Sehingga lingkungan belajar yang tidak kondusif akan sangat berpengaruh pada motivasi belajar siswa yang berdampak pada proses belajarnya
- Unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran
- Menurut Dimyati & Mudjiono (dalam Ibrahim. 2015) menjelaskan bahwa terdapat beberapa unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa diantaranya kondisi jiwa dari siswa, lingkungan alam seperti tempat tinggal dan pergaulan, dan lingkungan budaya yang semakin menjangkau siswa seperti kemajuan teknologi yang digunakan dalam memperoleh informasi. Semua lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi belajarnya.
Jika semua unsur tersebut dapat terpenuhi maka siswa akan memiliki motivasi yang baik dalam melaksanakan proses pembelajaran, terutama sangat penting dalam memenuhi unsur-unsur tersebut selama proses pembelajaran. Sedangkan faktor Ekstern yang berpengaruh pada proses dan  motivasi belajar, adalah sebagai berikut :
- Guru sebagai pembina siswa belajar
- Prasarana dan sarana pembelajaran
- Kebijakan penilaian
- Lingkungan sosial siswa di sekolah
- Kurikulum sekolah
- Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya sekadar diketahui, tetapi harus diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar. Ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar seperti dalam uraian berikut : Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar, Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam belajar, Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman, Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar, Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar, Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar.
- Adapun solusi atau upaya dalam meningkatkan Motivasi belajar anak SD, agar tidak menghambat siswa dalam proses pendidikan dan pembelajarannya di sekolah sebagai berikut :
- Peningkatan mutu dan kualitas belajar peserta didik baik di dalam kelas maupun di luar kelas
- Penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan menarik minat peserta didik dalam belajar
- Penyederhanaan materi yang diberikan guru kepada peserta didik
- Kolaborasi antara orang tua dengan guru, proses kolaborasi yang dapat dilakukan antara guru dan orang tua yaitu dengan menyampaikan pemahaman terkait pelaksanaan pembelajaran, melakukan pendampingan kepada siswa selama proses belajar, memotivasi siswa agar memiliki semangat dalam melaksanakan pembelajaran daring, dan melakukan controlling terkait evaluasi hasil belajar siswa.
- Dan lain sebagainya
Motivasi belajar siswa merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran, adapun rendahnya motivasi belajar dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain : Cita-cita, Lingkungan siswa, kemampuan siswa, dan kondisi siswa itu sendiri. Oleh karena itu pentingnya Bimbingan konseling perlu dilaksanakan di Sekolah Dasar sebagai program pelayanan dan membantu siswa dalam menyelesaikan masalah dalam belajarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Â
Evi Tika. (2020). Manfaat Bimbingan dan Konseling Bagi Siswa. Â Jurnal Pendidikan dan Konseling, 2, 72-75.
Fitria, Asmelia. (2020). The Correlation Motivation To Learn With Student Learning Outcomes In Primary School. E- Jurnal Inovasi Pembelajaran SD, 8 (10).
Ibrahim, A. S. (2015). Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Perilaku Membolos Pada Siswa Kelas VIII SMP Batik Surakarta. Naskah Publikasi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Mudjono. Dimyati. (2009). Belajar Dan Pembelajaran. Rineka Cipta
Susanti, L. (2019). Strategi Pembelajaran Berbasis Motivasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Uno, B Hamzah. (2009). Teori Motivasi dan Pengukurannya - Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H