Hening malam,
Menyelimuti sebagian belahan bumi,
Dingin,
Sahabat malam yang setia,
Bersama dalam kegelapan,
Sesekali rembulan muncul dibalik awan,
Walau tak sampai penghujung malam,
Pancaran sinarnya bawa kedamaian,
Dan.... Saling bersahutan,
Sang jangkrik bernyanyi syahdu di keheningan malam.
Embun dingin,
Menghantarkan pada penghujung malam,
Melenyapkan nyanyian syahdu sang jangkrik,
Dan ayam jantan meneriakkan keperkasaannya,
Dibalik sunyi penghujung malam,
Keberaniannya menentang kehidupan,
Diteriakkan dengan lantang,
Tak seperti mereka yang lantang atas nama kekuasaan,
Disaksikan pohon-pohon kecil,
Sisa-sisa dari ketamakan manusia,
Kerakusan dan keberingasan atas nama modernisasi.
Sadarkah.... Hai manusia,
Bumi menangis atas kerusakannya,
Bumi bersedih atas ketamakan manusia,
Sadarkah... Hai manusia akan bisikan bumi,
Bisikan mengingatkan manusia,
Bisikan bumi tuk menegur manusia,
Agar menjaga dan merawatnya.
Tenggarong, Juni 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H