Mohon tunggu...
Wahyuddin Junus
Wahyuddin Junus Mohon Tunggu... wiraswasta -

saya menulis untuk tidak menulis

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Prediksi Tim Perancis di Piala Dunia Brazil 2014 #serial filsuf

17 Februari 2014   00:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:46 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_312295" align="aligncenter" width="784" caption="Skuad timnas Perancis (sumber: gibola.com)"][/caption]

Piala Dunia sepakbola FIFA  atau yang lebih populer dengan nama Piala Dunia (PD) merupakan momen penting dalam pertandingan sepakbola antar negara diseluruh dunia. Menjadi gawe resmi dari federasi sepakbola dunia (Federation Internationale de Football Association). Meski PD diadakan pertama kali tahun 1930, namun 1907 adalah tahun berdirilah Federasi sepakbola dunia (FIFA) di Paris, Perancis. Pelopornya adalah Perancis, Denmark, Nederland, Spanyol, Swedia dan Swiss.

Jauh sebelum itu para pemikir sudah lama menaruh minat pada olahraga ini. Albert Camus, salah seorang filsuf Perancis, pernah bilang bahwa dirinya berutang kepada sepak bola karena olahraga ini mempertontonkan soal moral dan tanggungjawab. Di masa mudanya, Camus pernah jadi kiper, karena itu ia punya lebih banyak waktu merenungkan pertandingan. Claude Levi- Strauss, Sartre hingga Gramsci juga sudah menulis kajian filsafat sepak bola. Di Australia, pengelola klub menyeleksi pemain dengan teori psikoanalisis Sigmund Freud.

Meski begitu di Perancis sepak bola pernah mengalami fase pelarangan. Orang Perancis yang mengenal bola dari tentara Romawi pada 50 sebelum Masehi, juga bermain tanpa aturan dan tanpa batasan jumlah pemain. Akibat larangan itu, sepak bola yang dinamakan soule ini baru kembali dimainkan orang pada abad 12. Tetapi dilarang kembali oleh Raja Felipe V di tahun 1319 yang diteruskan oleh raja-raja Perancis berikutnya.

Derrida, salah seorang filsuf asal Prancis, dulunya adalah salah satu penggemar klub Paris Saint Germain (PSG), dimana David Beckham pernah menjadi bagian dari PSG. Oleh Dr Martin, seorang dosen filsafat Perancis di Universitas Cambridge, pernah menuliskan tentang sosok mantan bintang Inggris ini sebagaimana dikutip dari BBC Indonesia. Dari sana filsafat eksistensialisme baru telah lahir. Penemunya yaitu Dr Andy Martin, Becksistentialisme adalah "eksistensialisme tetapi dengan potongan rambut sangat keren”. Beckham digambarkan telah mengalami titik balik saat memperkuat PSG, sampai Dr. Martin berujar, "Saya dapat membayangkan diri saya mengalami kehidupan seperti yang ia jalani di Paris.

Menyerah pada gagasan kecemasan eksistensialisme, ketidakberartian, dan absurditas seperti yang didefinisikan oleh penulis besar Prancis, Sartre? Atau menemukan "yang terbaik dari semua kemungkinan dunia" seperti tokoh Candice yang ditulis Voltaire? Adalah deretan pertanyaan yang pada akhirnya dipaksa oleh kehidupan untuk mengambil pandangan yang lebih kompleks. Meski dimulai dengan optimistis.

Untuk tidak terlalu jauh melihat hubungan antara filosofi dan sepakbola yang cenderung melampaui kepribadian seseorang. Patut disemaikan deretan para filsuf Perancis bahwa filosofi telah membentuk kondisi sepakbola dengan komposisi sebagai berikut :

1.Charles André Joseph Marie de Gaulle (C)

2.Rene Descartes

3.Napoleon Bonaparte

4.Jacques Derrida

5.Jeanne d'Arc

6.Marie Antoinette

7.Albert Camus (Kiper)

8.Roger Garaudy

9.Voltaire

10.Montesquieu

11.Jean-Paul Sartre

Pemain cadangan :

1.Paul-Michel Foucault

2.Blaise Pascal

3.Émile Durkheim

Coach : Louis XVI

Bacaan Pemerkaya

1. http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2013/10/131023_pendidikan_beckham.shtml

2. http://filsafatsepakbola.blogspot.com/

3. http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Filsuf_Perancis

Profil dan Bacaan Terkait

Prediksi Tim Jerman di Piala Dunia Brazil 2014 #serial filsuf

Prediksi Tim Italia di Piala Dunia Brazil 2014 #serial filsuf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun