|| Wahyuda Pratama || Kkn Dr 17 Uinsu || Penggunaan Media Video Conference Pada Pendidikan Di Masa Pandemi Covid-19 ||
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Saya Wahyuda Pratama mahasiswa jurusan Ilmu Komputer di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara,
Sebelum memulai pembahasan, apa yang kalian pikirkan tentang teknologi?
Bagaimana jika, di saat pandemic covid-19 saat ini, teknologi tidak ada? Bisa kalian bayangkan?
Teknologi sangat lah penting saat ini, karena saat di terap kan nya stay at home teknologi memiliki peran cukup penting dalam membantu kegiatan manusia mulai dari pendidikan, industry, ekonomi terutama dalam bidang kesehatan. Nah kali ini saya akan membahas peran teknologi media Video Conference dalam bidang pendidikan di masa pandemic Covid-19 saat ini.
Video Call adalah telepon menggunakan ponsel dengan layar video dan mampu menangkap video (gambar) sekaligus suara yang ditransmisikan. Fungsi telepon video sebagai alat komunikasi antara satu orang dengan orang yang lainnya secara waktu nyata (real-time). Aplikasi video call ini terdapat dalam Media sosial terbesar yang paling sering digunakan saat ini antara lain: Facebook, Twitter, Path, Youtube, Instagram, Kaskus, LINE, Whatsapp, dan Blackberry Messenger. Penelitian ini mengkaji fenomena orang yang menggunakan media video call dalam berkomunikasi sehari-hari dalam pemanfaatan teknologi komunikasi, di mana metode penelitiannya yaitu kualitatif dengan menggali informasi dengan wawancara mandalam kepada informan.
Video conference adalah salah satu aplikasi Multimedia yang memungkinkan komunikasi data, suara, dan gambar yang bersifat duplex serta real time. Seperti namanya, bentuk dari aplikasi ini adalah percakapan via video dan audio antar pengguna secara langsung dan diharapkan dapat menggantikan fungsi tatap muka secara langsung.
Video conference point-to-point merupakan metode sederhana yang menggunakan dua buah komputer untuk saling terhubung menggunakan single IP address. Beberapa teknologi diantaranya merupakan perangkat keras (hardware) dan teknologi lainnya berupa perangkat lunak (software) yang mendukung.
Sehubungan dengan pengumuman pandemik saat ini sebagai antisipasi penyebaran virus Covid-19 di Indonesia, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa kebijakan untuk beraktivitas produktif di rumah perlu dilakukan untuk menekan penyebaran virus corona atau penyakit Covid-19. Adapun, aktivitas itu terutama terkait bekerja, belajar, juga beribadah. Hal ini disampaikan Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor pada Senin (16/3/2020). Kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan ibadah di rumah perlu terus digencarkan untuk mengurangi pengurangan penyebaran Covid-19.
Menindaklanjuti himbauan Presiden Joko Widodo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengeluarkan beberapa imbauan terkait pencegahan penyebaran virus corona Covid-19 di lingkungan pendidikan dan jajaran Kemendikbud. Ada dua surat edaran yang dikeluarkan Mendikbud Nadiem Makarim terkait pencegahan penyebaran virus corona Covid-19. Surat edaran pertama bernomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di lingkungan Kemendikbud dan Surat Edaran
Oleh Karen itu, Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mengatakan mendukung kebijakan pemerintah daerah (pemda) yang meliburkan sekolah karena khawatir dengan penyebaran virus corona jenis baru atau Covid-19. Dampak penyebaran Covid-19 akan berbeda dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Mendikbud menjelaskan bahwa siap mendukung kebijakan meliburkan sekolah yang diambil pemda. Keamanan dan keselamatan peserta didik serta guru dan tenaga kependidikan itu yang utama.
Dalam kondisi belajar di rumah ini, sekolah melalui jajaran pendidik dan tenaga kependidikan tetap harus melakukan pembelajaran meskipun tidak berada di sekolah. Implementasinya guru harus proaktif dan kreatif agar bisa menggelar kegiatan belajarmengajar sama efektifnya dengan tatap muka. Belajar di rumah itu bukan libur, bukan berarti tidak ada aktivitas literasi. Ini yang perlu dipahami. Tetap belajar dengan target yang sudah ada di kurikulum. Pembelajaran di rumah tidak hanya sekedar guru memberikan soal atau tugas yang harus dikerjakan oleh siswa yang dikirimkan oleh guru kepada siswa melalui media sosial. Guru harus tetap memberikan materi untuk
memberikan penjelasan dan pemahaman dalam pembelajaran yang selam ini mereka
laukan dalam kegiatan tatap muka di kelas.
Oleh karena itu diperlukan strategi pembelajaran jarak jauh yang dapat menggantikan kegiatan tatap muka di kelas. Bagaimanakah guru dan siswa bisa tetap melakukan tatap muka meskipun pembelajaran dilakukan jarak jauh? Untuk itu, dalam tulisan ini akan kita bahas tentang strategi pembelajaran jarak jauh yang memungkinkan guru dan siswa dapat tetap melakukan kegiatan tatap muka meskipun tidak berada dalam satu tempat.
Era baru perkembangan Teknolonogi dan Informasi yang sangat dahsyat, harus dimanfaaatkan oleh para guru untuk mempermudah dalam melaksanakan pembelajaran dalam kondisi apapun, kapanpun dan dimanapun. Salah satunya adalah pembelajaran interaktif jarak jauh dengan video conference. Melalui video conference yang terkoneksi internet ini memungkinkan guru dan siswa melakukan interaksi meskipun tempatnya
berjauhan dan tidak berada dalam satu tempat.
Tujuan dari pemanfaatan video conference dalam kegiatan tatap muka jarak jauh dalam pembelajaran ini adalah guru dan siswa dapat tetap dapat melakukan interaksi dalam rangka melakukan penjelasan, pemahaman dan diskusi terkait dengan materi pelajaran. Guru dan siswa dapat melakukan interaksi pembelajaran tersebut dari rumahnya masing -- masing.
Fungsi dari strategi pemanfaatan video conference ini adalah untuk menggantikan kegiatan tatap muka oleh guru dan siswa yang biasanya dilakukan di kelas menjadi kegiatan tatap muka secara virtual melalui bantuan aplikasi yang ada dengan koneksi internet.
Manfaat dari pemanfaatan video conference dalam pembelajaran jarak jauh ini adalah membantu siswa dan guru dalam berinteraksi sehingga menjadi efektif dan efisien. Disamping itu, sesuai dengan himbauan dari pemerintah untuk melakukan social distancing dan phsycal distancing guru dapat melakukan interaksi tatap muka pembelajaran meskipun tidak berdekatan. Sehingga dengan strategi pembelajaran ini diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran virus corona di Indonesia.
Pada saat ini, ada beberapa aplikasi yang menyediakan fasilitas untuk melakukan kegiatan interaksi tatap muka guru dan siswa secara virtual melalui video conference. Aplikasi video conference ini dapat di lakukan melalui pc/laptop atau smartphone. Aplikasi yang
menyediakan layanan video conference tersebut antara lain :
1. Cisco Webex Meetings
Cisco Webex Meetings adalah salah satu opsi untuk video conferencing. Aplikasi cukup populer di kalangan pengguna bisnis karena mempunyai banyak fitur menarik, termasuk bergabung dengan meeting hanya dengan satu ketukan, layout video yang disesuaikan, dan menjadwalkan live meeting dari aplikasi.
2. Zoom Cloud Meetings
Zoom Cloud Meeting juga menjadi pilihan aplikasi video conference yang layak. Zoom Cloud Mettings merupakan aplikasi yang digunakan sebagai media komunikasi jarak jauh dengan menggabungkan konferensi video, pertemuan online, obrolan, hingga kolaborasi seluler. Aplikasi ini mendukung hingga 100 peserta bersamaan dalam satu pertemuan.
Skype adalah solusi yang layak dicoba untuk tim atau bisnis kecil. Skype mendukung panggilan video hingga 25 peserta. Anda dapat menelepon orang tanpa Skype, tapi membutuhkan sedikit biaya.
 Google Hangouts Meet adalah aplikasi video conference atau meeting online versi bisnis dari Google Hangouts yang dirancang untuk organisasi atau perusahaan dalam berbagai ukuran. Penggunannya sendiri mencakup mobile dan desktop, dapat digunakan secara cuma-cuma dan terbilang sederhana
Terimakasih dari saya penulis,
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H