DERMAGA Pulau Barrang Lompo, Makassar, siang itu sangat ramai. Ada kapal-kapal angkutan yang baru datang, dan beberapa kapal lainnya sedang bersiap-siap berangkat. Andi Januar Jaury Dharwis, yang sedang menunggu kapal speedboat terlihat akrab menyapa warga dan anak-anak muda yang berkerumun menyalami. Ia sepertinya tak asing bagi warga di pulau yang berjarak tempuh sekitar 30 menit dari daratan Makassar itu.
"Saya sering berkunjung ke pulau-pulau di waktu senggang, ataupun kalau lagi ada agenda menyelam, ini seperti bekerja bagi saya," katanya, setelah kami tiba di sebuah kafe di Makassar, pertengahan Desember 2023 silam.
Januar memang telah lama berkecimpung di dunia laut, tepatnya dunia bawah laut, mengingat aktivitasnya sebagai penyelam (diver). Namun Januar bukan diver biasa. Ia saat ini menjabat sebagai ketua Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Sulawesi Selatan, yang telah dijabatnya selama 4 periode.
Ia juga menjabat Ketua DPD Gabungan Usaha Wisata Bahari dan Tirta (Gahawisri) Sulsel dari 2010 hingga sekarang, dan pendiri NGO Mitra Bahari. Ditambah jabatannya sebagai salah satu anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, di mana masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil sebagai salah satu konstituennya, yang telah diembannya selama 2 periode.
"Biasa kalau sehabis menyelam, jalan-jalan bertemu warga diskusi tentang kondisi di bawah laut, tentang kerusakan-kerusakan yang ada, dan bagaimana solusinya," ungkap legislator Partai Demokrat kelahiran 5 Januari 1973 ini.
Januar selama ini memang banyak mengamati kondisi kerusakan terumbu karang di sekitar perairan Spermonde, yang menurutnya telah mengalami kerusakan yang cukup parah, yang sebagian disebabkan oleh aktivitas bom dan bius.
Salah satu upaya yang dia lakukan kemudian adalah mendukung komunitas-komunitas anak muda yang aktif di bidang konservasi laut, serta membantu memulihkan terumbu karang melalui upaya  transplantasi.
Januar mengakui kecintaannya terhadap laut dimulai sejak ia masih SMA. Uniknya karena daerah asalnya justru daerah pegunungan yang jauh dari laut yaitu di Kabupaten Enrekang. Ia mengaku mendapat informasi tentang laut dari televisi, yang kemudian memberinya sebuah obsesi terhadap laut.
"Saya juga cukup penasaran dengan apa sebenarnya yang ada di bawah karena sesungguhnya yang ada di bawah itu akhirnya mempengaruhi sosiologis yang ada di pesisir dan pulau-pulau," ujarnya.
Ketika kuliah di salah satu kampus swasta di Makassar, ia mulai mewujudkan mimpi-mimpinya akan laut dengan ikut organisasi selam, baik sebagai hobi maupun olahraga.