Mohon tunggu...
WAHYU CAKRA NUGRAHA
WAHYU CAKRA NUGRAHA Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar di Program Studi Teknik Pesawat Udara

Seorang pengajar di bidang penerbangan. Menggemari informasi tentang pesawat bertenaga energi terbarukan. Selain itu juga merupakan Investor saham. Menulis merupakan hobi terbaru yang perlu dikembangkan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Apa Itu Pesawat Bertenaga Hidrogen Cair?

27 Oktober 2024   12:30 Diperbarui: 27 Oktober 2024   12:32 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://aviationforaviators.com/2024/01/22/airbus-zeroe-project/

Pesawat bertenaga hidrogen cair adalah inovasi terbaru dalam industri penerbangan yang bertujuan untuk menciptakan transportasi udara yang lebih ramah lingkungan. Hidrogen cair berfungsi sebagai bahan bakar alternatif yang menjanjikan, di mana saat digunakan, ia hanya menghasilkan uap air sebagai produk sampingan, tanpa emisi karbon dioksida yang merugikan. Sebagai salah satu elemen paling melimpah di alam, hidrogen menawarkan potensi besar untuk mengurangi dampak negatif penerbangan terhadap lingkungan.

Hidrogen Cair sebagai Bahan Bakar

Hidrogen cair adalah bentuk hidrogen yang didinginkan hingga suhu ekstrem (-253 derajat Celsius) agar menjadi cair. Dalam keadaan cair, hidrogen memiliki densitas energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan bakar fosil seperti avtur, yang membuatnya efisien untuk digunakan dalam penerbangan. Pesawat yang menggunakan hidrogen cair dapat mengadopsi sistem bahan bakar sel, yang mengubah hidrogen menjadi listrik dan menghasilkan tenaga untuk menggerakkan motor listrik. Proses ini menghasilkan hanya uap air, menjadikannya pilihan yang jauh lebih bersih daripada bahan bakar konvensional.

Perbandingan dengan Bahan Bakar Pesawat Konvensional

Bahan bakar pesawat konvensional, seperti avtur, mengandung karbon, dan ketika terbakar, mereka menghasilkan emisi karbon dioksida, nitrogen oksida, dan polutan lainnya yang berkontribusi pada perubahan iklim. Menurut laporan dari International Air Transport Association (IATA), sektor penerbangan bertanggung jawab atas sekitar 2-3% dari total emisi global. Dalam penggunaannya, hidrogen cair menawarkan alternatif yang berpotensi mengurangi jejak karbon secara signifikan.

Salah satu keunggulan utama hidrogen cair dibandingkan dengan bahan bakar fosil adalah efisiensi energi yang lebih tinggi. Hidrogen menghasilkan lebih banyak energi per kilogram dibandingkan avtur, memungkinkan pesawat untuk terbang lebih jauh dengan muatan yang sama. Selain itu, karena hidrogen adalah sumber energi terbarukan, penggunaannya dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang terbatas dan tidak ramah lingkungan.

Penggunaan Hidrogen Cair dalam Penerbangan

Penggunaan hidrogen cair dalam penerbangan memiliki banyak keuntungan, di antaranya:

Pengurangan Emisi: Dengan menggunakan hidrogen cair, pesawat dapat beroperasi tanpa emisi karbon, yang merupakan keuntungan besar dalam upaya global mengurangi polusi udara. Ini sangat penting mengingat industri penerbangan sedang menghadapi tekanan untuk menjadi lebih berkelanjutan.

Efisiensi Energi: Hidrogen cair memiliki densitas energi yang lebih tinggi, yang memungkinkan pesawat untuk membawa lebih banyak muatan dan terbang lebih jauh tanpa harus menambah berat bahan bakar. Ini dapat meningkatkan efisiensi operasional maskapai penerbangan dan mengurangi biaya jangka panjang.

Dampak Positif terhadap Iklim: Dengan berkurangnya emisi dari penerbangan, hidrogen cair berkontribusi pada upaya mitigasi perubahan iklim. Menurut European Commission, penggunaan hidrogen dalam sektor transportasi dapat membantu mencapai target pengurangan emisi yang ditetapkan dalam kesepakatan iklim global.

Inovasi Teknologi: Pengembangan pesawat bertenaga hidrogen cair mendorong kemajuan teknologi dalam berbagai bidang, termasuk penyimpanan energi, infrastruktur bandara, dan teknologi pesawat. Inovasi ini berpotensi membuka jalan untuk solusi baru dalam keberlanjutan dan efisiensi di industri penerbangan.

Kesimpulan

Pesawat bertenaga hidrogen cair mewakili langkah maju yang signifikan dalam menciptakan industri penerbangan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Dengan mengadopsi hidrogen sebagai bahan bakar utama, kita dapat mengurangi dampak negatif penerbangan terhadap lingkungan dan berkontribusi pada masa depan yang lebih hijau. Seiring dengan kemajuan teknologi dan peningkatan kesadaran akan polusi udara, masa depan pesawat bertenaga hidrogen cair terlihat semakin cerah dan menjanjikan.

Referensi
1.    IATA. "Air Transport and Climate Change." IATA.org
2.    European Commission. "A Hydrogen Strategy for a Climate-Neutral Europe." europa.eu
3.    Airbus. "ZEROe: Towards the World's First Zero-Emission Commercial Aircraft." Airbus.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun