Mohon tunggu...
Wahyu Cakra Kuntara
Wahyu Cakra Kuntara Mohon Tunggu... -

Hidup itu butuh perjuangan yang nyata. . .

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pudarnya Pesona Negeri Mutiara Hitam

30 Mei 2013   06:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:49 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mendengar kata mutiara hitam, terbersit dalam benak kita tentang keindahan alam dan kekayaan sumber daya alam di Papua. Kekayaan alam Papualah yang menjadikan satu kebanggaan bagi bangsa Indonesia di mata dunia. Maka sudah sepatutnya pemerintah bersama msayarakat berusaha menjaga dan melestasrikan alam di tanah Papua.

Salah satu kebijakan dengan undang-udang tentang otonomi khusus telah berikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah Papua sebagai salah satu upaya dalam rangka mengatur dan menjaga keanekaragaman budaya dan adat yang dimiliki Papua, serta sebagai wewenang untuk mengelola sumber daya alamnya. Melihat kondisi tersebut seharusnya Papua menjadi daerah dengan tingkat kesejahteraan tinggi.

Sejenak kita lihat kondisi yang diharapkan dengan kondisi dalam realitanya. Sangat jauh berbeda antara harapan dengan realita. Harapan yang pada awalnya semua itu dilakukan agar Papua menjadi daerah yang sejahtera, namun dalam kenyataannya sampai sekarang Papua masih saja dalam kondisi yang memprihatinkan. Kemakmuran dan kesejahteraan belum dapat dicapai. Mempunyai sumber daya alam yang melimpah, tetapi angka kemiskinan masih tinggi. Sering terjadi konflik juga antara masyarakat setempat dengan aparat. Akibat permasalahan tersebut, muncul banyak pendapat-pendapat dari tokoh lokal yang menginginkan Papua lepas dari NKRI karena merasa dianak tirikan. Hal tersebut yang sampai sekarang masih diperbincangkan. Sebenarnya apa penyebab msalah-masalah di Papua sampai sekarang belum bisa ditanggulangi oleh pemerintah?

Pertama, dilihat dari kebijakannya ternyata penanganan masalah di Papua dengan kebijakan-kebijakan yang dibuat belum memenuhi sasaran. Kebijakan yang dibuat tidak membantu menyelesaikan masalah, tetapi dengan kebijakan tersebut bahkan menguntungkan pihak lain seperti pihak asing. Ini dibuktikan dengan pembangunan yang dilakukan seperti menyingkirkan masyarakat Papua. Kedua, dalam masih terjadi pemahaman tentang kedaulatan. Ketiga, masalah yang terjadi di Papua sangat kompleks. Ketika bergejolak untuk memperjuangkan HAMnya ternyata menjadi konflik, tapi ketika pendekatan keamanan diterapkan untuk mengatsai gejolak muncul konflik HAM.

Beberapa penyebab itulah yang mengakibatkan masalah di Papua belum terselesaikan. Papua masih merasa dijajah negaranya sendiri karena masih merasa menjadi anak tiri. Masyarakat Papua masih merasakan kesenjangan, merasa menjadi wilayah yang terisolasi di antara wilayah-wilayah yang sudah maju. Bagi orang Papua kebijakan yang dibuat dianggap sebagai kata-kata yang kososng karena belum menuai hasil.

Harapannya dari masalah Papua, semua permasalahan yang terjadi segera diselesaikan. Pemerintah pusat harus fokus kepada wilayahnya sendiri bukan pihak-pihak lain. Mebuat kebijakan yang nantinya tepat sasaran agar masalah-masalah yang terjadi dapat diatasi dan akhirnya menjadi NKRI yang utuh tanpa ada konflik satu dengan yang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun