Dikatakan Ady Tri, budidaya jangkrik dilakukan pada satu buah kandang berukuran 120 cm X 240 cm yang terbuat dari bahan kayu dan triplex dan didalamnya terdapat rak-rak telur sebagai wadah pertumbuhan jangkrik.
"Sementara ini masih memakai satu kandang saja dengan dikelola satu orang warga binaan. Jika panen berhasil, tentu kandangnya akan kita tambah lagi beserta pekerjanya." katanya
Ady Tri menyampaikan bahwa untuk perawatan budidaya jangkrik sendiri terbilang cukup mudah, namun diperlu ketelatenan untuk mencapai hasil panen yang diharapkan.
"setiap hari kita berikan pakan untuk jangkrik berupa konsentrat ayam yang sudah dihaluskan, dan potongan gedebog pisang yang masih segar, serta tambahan vitamin untuk membantu percepatan pertumbuhan jangkrik." tuturnya
Lebih lanjut, Ady Tri mengungkapkan bahwa  penjualan hasil panen jangkrik nantinya sudah mempunyai pembeli dari dari luar lapas dan Panen jangkrik dapat disesuaikan dengan permintaan pembeli.
"sangat bersyukur, sudah punya pembeli dari luar lapas dan panen jangkrik dapat menyesuaikan dengan permintaan pembeli, apakah mau jangkrik muda atau jangkrik yang dewasa." ungkapnya
 "semoga panen jangkrik nanti sesuai yang diharapkan dan terlaksana secara berkelanjutan dalam jangka waktu yang panjang guna menciptakan WBP yang terampil dan produktif dimasa yang akan datang," tandasnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H