Mohon tunggu...
Wahyu Mulyawan
Wahyu Mulyawan Mohon Tunggu... -

-Pekerja Sosial-Yayasan Gada Ulin,Program Community Development PT Arutmin Indonesia Tambang Batulicin. -Penggiat Koperasi-Koperasi Tumbuh Bersama PSP,Koperasi Saija-an. -Pelaku UKM-CV.KTB,Rajwa Collections

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Gayus VS Nurdin

8 Januari 2011   00:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:50 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ramai diberitakan tentang Supergayus yang begitu supernya hingga seluruh jajaran penegak hukum di negeri ini disihir olehnya. Mungkin kelak muncul di salah satu stasiun televisi acara Kuis Supergayus dimana kontestannya adalah para pejabat dan acara dipandu oleh Mr.Gayus..hehehe. Pointnya adalah seorang Gayus telah mempertontonkan dihadapan seluruh rakyat Indonesia dengan menelanjangi oknum dari berbagai instansi penegakan hukum dan aturan negara ini dan menitipkan pesan kepada kita bahwa sistem hukum di negara ini masih bertekuk lutut dihadapan para koruptor. Untuk itu kepada kita segenap bangsa Indonesia mari kita tabuh genderang kepada siapa saja yang memiliki perilaku korupsi baik dilingkungan tempat tinggal kita, di lingkungan kerja dan kepada oknum aparat maupun pejabat didaerah dimana kita berada.

Lain Gayus lain lagi Nurdin (PSSI), masyarakat kita yang selama ini haus akan rasa bangga akan prestasi anak negerinya dan teriakan kemenangan tiba-tiba saja harus disuguhi begitu buruknya pengelolaan persepakbolaan di negeri ini. Niatnya baik, ingin menegakkan aturan dan sistem persepakbolaan namun permasalahnya bergulir bak snowball keranah lain. Masalah ketidaktransparanan PSSI lah dalam pengelolaan keuangan, masalah sanksi FIFA lah terhadap federasi persepakbolaan kita sehingga terancam tidak bisa bertandang di kancah internasional. Pointnya adalah penyelenggaraan liga premier Indonesia sesungguhnya masalah sederhana dan harusnya disikapi dengan cara-cara sederhana pula, bahwa liga ini seyogyanya akan menambah semarak dan menjaga stabilitas kebanggaan masyarakat Indonesia terhadap perestasi bola anak negeri ini dan positifnya lagi kita akan semakin memunculkan bakat-bakat yang dimiliki oleh pesepak bola muda generasi penerus prestasi persepakbolaan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun