Mohon tunggu...
Wahyu Mulyawan
Wahyu Mulyawan Mohon Tunggu... -

-Pekerja Sosial-Yayasan Gada Ulin,Program Community Development PT Arutmin Indonesia Tambang Batulicin. -Penggiat Koperasi-Koperasi Tumbuh Bersama PSP,Koperasi Saija-an. -Pelaku UKM-CV.KTB,Rajwa Collections

Selanjutnya

Tutup

Money

Klaster Usaha Budidaya Jamur Edibel di Kotabaru Kalsel

27 Desember 2010   06:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:21 1435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

E.Hasil Penjualan

Harga perkg Jamur Tiram Rp. 24.000;

Jadi Nilai jual Selama 1 kali tanam ( 2 kalipetik) = Rp. 24.000; x 1.200 Kg

Rp.28.800.000

F.Laba / Rugi ( 1 periode tanam)

Total Hasil Penjualan – Total Modal

Rp. 28.800.000 - Rp. 8.680.000;

Rp. 20.120.000

Berdasarkan proyeksi hasil usaha budidaya jamur sebagaimana di gambarkan pada tabel diatas, maka kami menawarkan untuk bekerjasama dalam pendanaan pengembangan usaha budidaya jamur dengan pola investasi sebagai berikut;

Pola Investasi

Modal diinvestasikan 100% dari dana investor yang kemudian akan dikelola untuk mendirikan demplot percontohan dan produksi bibit jamur dalam masa kerjasama selama 3 tahun (6 kali periode tanam).

Pola Pembagian Keuntungan

a.Sebelum ROI (Pengembalian Modal)

100%:0% untuk pembagian antara investor dan pengelola. Dengan metode seperti ini, keuntungannya, resiko yang ditanggung oleh investor justru semakin kecil karena prioritas finansial dari usaha ini adalah pengembalian investasi yang telah dilakukan oleh investor terlebih dahulu. Target ROI sebagimana digambarkan pada ilustrasi finansial pada tabel diatas dapat diperoleh pada masa tanam peride pertama (6 bulan).

b.Setelah ROI (Pengembalian Modal)

20%:80% untuk pembagian antara investor dan pengelola. Resiko finansial telah teratasi dengan pencapai ROI pada periode penanaman pertama dan bila melihat masa perjanjian kerjasama maka laba yang diperoleh masih akan diterima selama 30 bulan ( 5 peride tanam) tanpa resiko terhadap investasi.

Adapun keuntungan usaha ini oleh pengelola akan di himpun untuk pengembangan usaha dalam program Kemitraan Mandiri – Usaha Budidaya Jamur.

1.Kerjasama Program Kemitraan Mandiri – Klaster Usaha Budidaya Jamur

Secara umum program kemitraan mandiri ini merupakan program pengembangan usaha budidaya jamur di masyarakat dengan memanfaatkan lahan pekarangan serta pemberdayaan anggota keluarga dalam mengelola usaha serta meningkatkan penghasilan keluarga.

Dalam hal ini pengelola program mendorong agar semua pihak baik pemerintah, swasta, maupun lembaga keuangan serta masyarakat mau memberikan dukungannya guna menciptakan peluang usaha ditengah-tengah masyarakat berbasis pemanfaatan limbah dan peningkatan nilai tambah sumberdaya lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun