Tujuannya yaitu guna mengatasi limbah yang notabenya berbahaya karena mengandung gas etanol dan mengakibatkan kerusakan lapisan ozon. Selain itu, Ibu karsitem selaku warga Desa Kalisari dan pengguna biogas dari limbah tahu mengatakan bahwa menggunakan biogas lebih irit dibandingkan menggunakan Gas LPJ.Â
Selain harga Biogas dan Gas LPJ sangat jauh berbeda, jika menggunakan Biogas 1 Bulan hanya 15.000 sedangkan Gas LPJ 22.000. Dengan adanya Biogas sangat membantu dan mengurangi polusi udara di Desa Kalisari.
Di Dusun I terdapat 3 tangki pengolah biogas yang masing-masing mempunyai kapasitas berbeda. Biolita I menampung limbah dari 18 pengrajin tahu dengan kapasitas gas metan 12 m2. Biolita II menampung limbah dari 7 pengrajin tahu dengan kapasitas gas metan 11,5 m2 , dan Bilota III menampung limbah dari 45 pengrajin tahu memiliki kapasitas gas metan 18m2.Â
Kemudian, hasil Biolita tersebut akan disalurkan ke rumah-rumah warga untuk dimanfaatkan menjadi bahan bakar sehari-hari. Untuk Biolita I mampu melayani kebutuhan bahan bakar sebanyak 27 rumah, Biolita II mampu melayani kebutuhan bakar sebanyak 18 rumah, dan Biolita III mampu melayaani sebanyak 46 rumah.Â
Namun, dengan seiring berkembangnya teknologi yang sudah canggih sekarang Desa Kalisari memiliki 6 Tabung limbah tahu yang tersebar di sejumlah titik yang ada di Desa Kalisari guna menampung limbah tahu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H