Mohon tunggu...
Wahyu Asri Nur Tri Via Sari
Wahyu Asri Nur Tri Via Sari Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa/Bimbingan dan Konseling/Fakultas Ilmu Pendidikan/Universitas Negeri Surabaya

hobi bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika dalam Implementasi Kurikulum Merdeka

12 Desember 2023   16:22 Diperbarui: 12 Desember 2023   16:39 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbicara tentang projek based learning, dari hasil penelitian para peneliti pendidikan dari UGM yang memperlihatkan bahwa kurikulum merdeka menuntut Penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui pembelajaran berbasis project yang dilakukan minimal tiga kali dalam satu tahun ajaran. Lalu siswa diminta menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan. Artimya kurikulum merdeka ingin membuat peserta didik lebih mengembangankan kompetensinya yang disesuaikan dengan minat dan bakat, tapi peserta didik tetap dituntut untuk memenuhi program P5 yang dilakukan melalui pembelajaran berbasis project.

Dari penjabaran diatas dapat kita simpulkan bahwa sebenarnya persiapan untuk pengimplementasian kurikulum merdeka masih kurang matang. Masih terdapat banyak kekhawatiran dan dapat dikatakan pula kurikulum merdeka menimbulkan keresahan baru. Mulai dari siswa yang dituntut untuk mengembangkan inovasi barunya, yaitu program P5, kurikulum yang berfokus atau menekankan pada pembelajaran berbasis projek, guru yang dituntut untuk lebih berinovasi dan melakukan perubahan pada metode pengajarannya, namun referensi dari pusat pun juga terbatas, tidak hanya referensi tapi bahan ajar dari pusat juga sama terbatasnya akibatnya guru juga terkendala.

Namun hal tersebut wajar karena kurikulum ini masih baru, sehingga masih dalam tahap perkembangan. Sehingga masih perlu waktu untuk beradaptasi, mungkin peserta didik maupun guru juga merasa masih sangat baru dengan kurikulum merdeka. Dengan berbagai tuntutan dan terbatasnya referensi, referensi yang didapat hanya yang ditetapkan oleh kemendikbudristek. Sepertinya guru juga mengalami culture shock dengan perubahan kurikulum.

Dengan adanya keresahan tersebut hendaknya ada pertimbangan lagi, apakah kurikulum merdeka ini sudah benar-benar merdeka? Hendaknya pemerintah lebih optimal untuk menyempurnakan kurikulum ini. Mulai dari persiapan harusnya lebih dimatangkan, untuk meminimalisir hal-hal yang tidak sesuai terjadi sehingga implementasi kurkulum tidak efeketif. Hal ini bisa menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan dan penyempurnaan Kurikulum Merdeka Belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun