Mohon tunggu...
Wahyu Arma
Wahyu Arma Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa IAIN KENDARI

Asli sulawesi Selatan,makassar kabupaten jeneponto

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Apa Itu Filantropi? Apa Itu ZIS? Seperti Apa Contohnya? Mari Kita Bahas

18 Maret 2024   19:50 Diperbarui: 18 Maret 2024   20:06 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filantropi adalah konsep atau praktik memberikan waktu, uang, atau sumber daya lainnya untuk kepentingan kemanusiaan atau masyarakat secara umum, tanpa mengharapkan imbalan materi. Filantropi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan membantu individu atau kelompok yang membutuhkan bantuan. Ini bisa dilakukan melalui donasi ke organisasi amal, membantu komunitas lokal, atau mendirikan yayasan amal untuk menyediakan bantuan jangka panjang.

       Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) adalah  prinsip-prinsip filantropis dalam Islam yang berhubungan dengan memberikan sumbangan atau bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan. Meskipun ZIS memiliki aspek keagamaan yang kuat, namun prinsip-prinsip ini juga dianggap sebagai bentuk filantropi dalam Islam. Berikut adalah penjelasan dari Zakat, Infaq dan sedekah:

1.  Zakat:

     Zakat adalah kewajiban bagi umat Islam yang mampu untuk memberikan sebagian harta mereka kepada yang membutuhkan. Zakat memiliki aturan tertentu dalam Islam, seperti ketentuan jumlah minimal harta yang harus dimiliki dan jenis-jenis harta yang dikenai zakat.
Contoh: Seseorang yang memiliki tabungan melebihi nisab (jumlah minimum) dan sudah mencapai satu tahun, maka dia wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5% dari jumlah tabungannya.

2.  Infak:

     Infak adalah pemberian harta atau pengeluaran yang diberikan secara sukarela untuk kepentingan umum atau membantu sesama manusia tanpa adanya kewajiban agama. Infak bisa dilakukan kapan saja dan dalam jumlah sesuai kemampuan masing-masing.
Contoh: Memberikan sumbangan kepada yayasan sosial, membantu anak yatim secara langsung, atau menyumbang untuk pembangunan masjid.

3.  Sedekah:

      Sedekah adalah pemberian harta yang diberikan secara sukarela tanpa adanya kewajiban agama. Sedekah dapat diberikan kepada siapa saja, baik yang membutuhkan atau tidak, dan tidak ada aturan khusus mengenai jumlahnya.
Contoh: Memberikan makanan kepada orang yang kelaparan di jalanan, memberikan uang kepada pengemis, atau menyumbangkan pakaian bekas kepada yang membutuhkan.

Semua tindakan ini memiliki tujuan yang sama yaitu untuk membantu sesama dan mendapatkan pahala di sisi Allah. Namun, perbedaan utamanya terletak pada kewajiban, aturan, dan tujuan di balik tindakan tersebut.

Kedua konsep tersebut, baik filantropi secara umum maupun ZIS dalam Islam, memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan membantu mereka yang membutuhkan. Mereka mencerminkan nilai-nilai solidaritas, kepedulian, dan tanggung jawab sosial dalam masyarakat. Filantropi diimplementasikan dalam berbagai bentuk, termasuk bantuan langsung, pendidikan, perawatan kesehatan, pembangunan infrastruktur, dan program pengembangan ekonomi.

Melalui praktik filantropi, individu dan organisasi dapat berperan aktif dalam meningkatkan kondisi sosial dan mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Dengan memberikan dukungan finansial, sumber daya, atau waktu mereka, para filantropis membantu menciptakan perubahan positif dan meningkatkan kualitas hidup bagi banyak orang. Filantropi juga memiliki dampak jangka panjang, karena upaya untuk membangun masyarakat yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan membutuhkan investasi dan komitmen jangka waktu yang lebih lama.

Dalam konteks orang-orang yang berbagi kebaikan namun direkam dan di sebarkan di sosial media. Menurut saya, orang yang berbagi kebaikan seharusnya dilakukan dengan tulus tanpa mengharapkan pujian atau perhatian. Jika aksi baiknya direkam dan disebarluaskan di media sosial, itu bisa memicu pertanyaan tentang motif di balik tindakannya. Namun, jika tujuannya adalah untuk menginspirasi orang lain untuk melakukan kebaikan, maka penggunaan media sosial bisa bermanfaat. Yang penting adalah niat baik dan bukan pencitraan semata. jadi kita tidak boleh langsung beranggapan bahwa orang tersebut haus pujian, bisa jadi kita hanya memfitnah dan tentunya bakal mendapatkan dosa.

Wallahu A'lam Bissawa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun