Mohon tunggu...
Wahyu Aqshari
Wahyu Aqshari Mohon Tunggu... Mahasiswa - seseorang

hanya seorang mahasiswa biasa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Strategi Layanan Bimbingan Konseling Efektif di Masa Pandemi Covid-19

20 September 2021   11:42 Diperbarui: 20 September 2021   11:57 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peraturan mengenai PTM ini tertuang pada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2021 yang menyebutkan bahwa zona hijau, kuning dan jingga dapat melaksanakan PTM Terbatas. Sedangkan zona merah wajib menyelenggarakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara online. 

Pada sekolah tempat penulis PLP kegiatan PTM dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat dan setiap harinya hanya ada 50% dari kapasitas kelas yang boleh hadir ke sekolah, sedangkan 50% lainnya tetap belajar secara daring.

Namun hadirnya PTM tentu membuat para guru harus menyesuaikan diri lagi dengan sistem pembelajarannya. 

Jadi kondisi ketika PTM guru harus cakap dalam membagi fokusnya antara siswa di kelas dengan siswa di rumah yang mengikuti pembelajaran melalui Zoom secara bersamaan. Belum lagi terjadi reduksi waktu pelajaran menjadi 30 menit setiap satu kali jam pelajaran. 

Untuk menyikapi hal tersebut penulis menyarankan bagi para konselor sekolah untuk mencoba model pembelajaran blended learning. 

Model pembelajaran blended learning  pada dasarnya adalah pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran yang berbeda serta ditemukan pada komunikasi terbuka diantara seluruh bagian yang terlibat dengan pelatihan. Khususnya pengabungan pembelajaran langsung dengan pembelajaran daring.

Implikasinya dalam pembelajaran BK bisa diterapkan dengan konselor sekolah dapat membagikan materi pembelajaran, video atau kuis mengenai materi yang akan di ajarkan terlebih dahulu sebelum pembelajaran dimulai. Hal ini dapat memberikan bekal pengetahuan awal bagi siswa dan menghemat waktu mengajar menjadi lebih efektif. Kemudian konselor sekolah juga dapat meminta siswa mengerjakan tugas yang kemudian bisa di kumpulkan di media online seperti Google Clasroom.

Sedangkan untuk metode pembelajarannya, penulis hendak membagikan metode yang sudah di terapkan selama masa PLP BK di SMP Negeri 9 Semarang. Poin utama yang harus di pegang adalah memberikan  layanan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Hal ini membuat siswa merasa relate dan menambah pemaknaan dalam menyerap materi. 

Pengetahuan tersebut penulis dapatkan dari pengalaman menawarkan konseling kelompok dan bimbingan kelompok dengan topik yang dekat dengan mereka mendapat respon positif, bahkan terjadi momen rebutan kuota untuk mengikuti layanan kelompok tersebut. 

Penulis juga mendapat umpan balik dari siswa bahwa selama ini jam BK di sekolah digunakan sebagai ajang cerita atau terkadang di biarkan kosong. Sehingga siwa sangat antusias apabila penulis memberikan sebuah materi yang terasa sangat dekat manfaatnya.

Penulis pernah menconba menggunakan metode pendekatan  experiential learning, project base learning, trait and factor, modeling, SFBC , sosiodrama dan realita yang tetap bisa diterima dengan positif oleh siswa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun