Umumnya, jika sakit perut yang dialami tidak terlalu parah, cukup dengan mengoles Minyak Kayu Putih di bagian perut, terutama di wilayah pusar. Selang beberapa menit, sakit perutnya pasti akan hilang. Namun apabila sakit perutnya terasa “sangat”, biasanya Minyak Kayu Putihnya diminum. Caranya dengan meneteskan beberapa tetes Minyak Kayu Putih ke dalam gelas yang berisi air hangat, diaduk, dan kemudian diminum.
Begitulah keakraban keluarga saya dengan Minyak Kayu Putih sejak dulu, terutama Minyak Kayu Putih Cajuput Oil dari Cap Lang. Aroma Minyak Kayu Putih ini mempunyai ciri yang khas, tidak terlalu menyengat, dan bisa bikin hangat. Sehingga, Minyak Kayu Putih sangat disukai oleh semua kalangan, baik anak-anak sampai ke orangtua. Saat bepergian pun saya, dan keluarga selalu membawa Minyak Kayu Putih ini, apalagi ketika dalam perjalanan yang cukup jauh.
Apabila tidak membawa Minyak Kayu Putih, rasanya ada yang kurang. Apalagi cuaca pada musim hujan, yang kadang bisa menyebabkan terjadinya sakit. Misalnya masuk angin, kedinginan, kepala pusing, dan sebagainya. Minyak Kayu Putih memang sebagai persiapan, atau cara mengatasi yang pertama, dan lebih cepat, sebelum sakit berlarut-larut. Sebab, selama ini Minyak Kayu Putih sangat bermanfaat bagi keluarga saya.
Selain itu, Minyak Kayu Putih juga berkhasiat untuk mencegah perut kembung, mual, serta meredakan gatal-gatal oleh gigitan serangga. Biasalah, saya orang kampung dari keluarga kampung, dan pengobatan pun dengan cara agak kampung, meskipun produk (obat) Minyak Kayu Putih bukanlah dari kampung, dan tentu bukan kampungan. Sebab, Minyak Kayu Putih benar-benar berbahan dasar kayu putih, asli Indonesia, yaitu daerah Ambon.
Kehangatan Minyak Kayu Putih, memang menjadi kehangatan untuk keharmonisan di keluarga saya. Biasanya sangat risau dan galau ketika keluarga sakit, meskipun hanya sakit perut. Dengan adanya Minyak Kayu Putih, sakit bisa hilang, kebahagiaan keluarga pun kembali lagi. Ah, Minyak Kayu Putih memang jitu menyatukan keluarga saya. Kini dengan Minyak Kayu Putih kebahagiaan itu selalu ada.
Saat ini keluarga saya bukan tersedia Minyak Kayu Putih Cajuput Oil saja, bahkan juga sudah hadir Minyak Kayu Putih Aromatherapy, yang berasal dari minyak atsiri yang disuling dari tanaman Ekaliptus (Eucalyptus Globulus), yang khasiatnya multifungsi. Dengan adanya Minyak Kayu Putih Aromatherapy ini, khususnya saya, merasa selalu hangat, tenang, damai, dan nyaman setiap hari. Sebab, saya seorang pekerja di lapangan sebagai jurnalis, sekaligus juga anak kuliahan. Makanya setiap harinya Minyak Kayu Putih Aromatherapy harus tersedia di dalam tas.
Minyak Kayu Putih Aromatherapy ini mempunyai ciri khas yang sangat berbeda dari Minyak Kayu Putih Cajuput Oil. Namun keduanya produk Cap Lang, yang sama-sama memberi kehangatan. Apalagi Minyak Kayu Putih Aromatherapy selain memberi kehangatan, aromnya yang lembut, sangat memberi kenyamanan, ketenangan, dan kedamaian. Khasiatnya, wah.. bagi saya sangat banyak. Bisa meredakan gejala flu, hidung tersumbat, gejala demam, dan memberi kesegaran. Ukuran botol Minyak Kayu Putih Aromatherapy ini ada 5 macam, mulai dari 15 ml, 30 ml, 60 ml, 120 ml, dan 120 ml. Saya biasanya membeli ukuran 60 ml saja, sebab ukurannya kecil, sehingga sangat mudah dipakai, dibawa, kemanapun, termasuk dimasukkan di kantong baju atau celana.
Minyak Kayu Putih Aromatherapy aroma Green Tea, yang membuat selalu fresh, sebab romanya tidak menyengat, dan sangat menghangatkan. Bahkan, kadang-kadang saya pun hanya menghirupnya baunya untuk menghilangkan bau yang tidak sedap lainnya. Apalagi ketika pikiran sedang “mumet”, kerjaan menumpuk, dan tugas kuliah banyak. Biasanya, saya menghirup nafas dalam-dalam, dan ketika sudah agak tenang, saya mengoles Minyak Kayu Putih Aromatherapy ke dahi, leher, bahkan ke perut. Rasanya, wow... hangat dan menenangkan.
Begitu pula setelah sibuk dari rutinitas di luar rumah. Saya orang yang suka begadang, ketika begadang pun saya tidak lupa mengoles Minyak Kayu Putih Aromatherapy ke pundak, leher, dan perut. Sambil menghirup secangkir kopi, semua terasa lebih menjadi tenang, fresh, pikiran bisa fokus untuk membuat tulisan, dan agar tidak masuk angin. Begitulah romantisnya hari-hariku yang tidak bisa lepas dari kehangatan Minyak Kayu Putih Aromatherapy, meskipun kini jauh dari keluarga di kampung halaman.
Namun, mengingat hari-hari bersama Minyak Kayu Putih, juga membuat saya selalu teringat dengan keluarga di kampung, agar mereka selalu sehat hendaknya. Apalagi orangtua, khususnya Amak (ibu) selalu mengingatkan saya, “Nak, jangan lupa Minyak Kayu Putihnya, nanti masuk angin.” Hah, Minyak Kayu Putih membuat hubungan saya dengan keluarga semakin romantis saja. Hei, Minyak Kayu Putih, harga setetesmu ialah bahagia.