Mohon tunggu...
Wahyu Amanah
Wahyu Amanah Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di SMA Bekasi

Educators , Travelers

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Sekolah Swasta Bertahan di Era Ketidakpastian

18 September 2024   20:40 Diperbarui: 18 September 2024   20:41 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketidakpastian sudah menjadi hal yang lumrah dalam dunia pendidikan dan menjadi tantangan yang semakin besar di tengah perubahan sosial, teknologi, dan lingkungan yang begitu cepat. Sekolah di seluruh dunia harus terus beradaptasi dan bertahan di era ketidakpastian ini agar dapat memberikan pendidikan yang relevan dan bermakna bagi siswanya. Berikut beberapa strategi untuk membantu sekolah menghadapi era ketidakpastian:

1. Fleksibilitas kurikulum Sekolah harus memiliki kurikulum yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan perubahan kebutuhan siswa dan perkembangan global. Hal ini termasuk mengintegrasikan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kolaborasi dan pemecahan masalah ke dalam kurikulum.

2. Pendidikan hybrid. Pendidikan hybrid, yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran online, penting di era ketidakpastian. Sekolah harus bersiap untuk beralih antara kedua metode pengajaran ini tergantung pada situasi yang ada, seperti penutupan atau perubahan kesehatan yang tiba-tiba.

3. Fokus pada kesejahteraan siswa. Kesejahteraan siswa menjadi prioritas di zaman yang penuh ketidakpastian. Sekolah harus memberikan dukungan emosional dan spiritual yang memadai kepada siswanya, termasuk layanan konseling dan program kesadaran diri.

4. Berinvestasi dalam teknologi. Pendidikan Teknologi memainkan peran penting dalam mendukung pembelajaran jarak jauh dan meningkatkan akses terhadap pendidikan. Sekolah harus terus berinvestasi dalam infrastruktur teknologi dan memastikan akses yang sama terhadap peralatan yang diperlukan dan koneksi internet untuk semua siswa.

 5. Kolaborasi dan jaringan Kolaborasi antar sekolah, baik secara lokal maupun global, dapat membantu sekolah bertukar praktik terbaik dan mendapatkan dukungan sejawat di saat ketidakpastian. Membangun jaringan yang kuat dengan sekolah dan lembaga pendidikan lain dapat memperkuat kemampuan sekolah dalam menghadapi tantangan

.6. Pembelajaran berkelanjutan bagi guru. Guru adalah aset terpenting dalam sistem pendidikan. Sekolah harus memberikan pelatihan dan dukungan berkelanjutan kepada guru mereka untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengajar di era ketidakpastian. Tak hanya mendapatkan kemampuan secara toeritis saja , melainkan sekolah harus sering memberikan apresisi ke guru guru yang tidak hanya memiliki kemampuan bagus tapi dari segi loyalitas dan bentuk dukungan terhadap sekolah itu sendiri.

7. Tanggung jawab terhadap perubahan. Kemampuan merespons perubahan dengan cepat dan efektif adalah kunci untuk bertahan di era ketidakpastian. Sekolah harus memiliki struktur dan proses yang fleksibel yang memungkinkan mereka menyesuaikan strategi dan praktiknya terhadap perubahan kebutuhan.

8. Keterlibatan orang tua dan Masyarakat. Keterlibatan orang tua dan masyarakat sangat penting untuk mendukung pendidikan anak di zaman yang penuh ketidakpastian. Sekolah harus menciptakan saluran komunikasi yang terbuka dan membangun kemitraan yang kuat dengan orang tua dan masyarakat untuk mendukung pembelajaran siswa di dalam dan di luar lingkungan sekolah.

Sebenarya sejauh ini beberapa sekolah swasta sudah melakukan strategi diatas. Hampir semua effort sudah dilakukan. Mungkin saya pribadi hanya bisa memberikan masukan untuk selalu berkomitmen saja dengan usaha usaha yang telah dilakukan. Yang terpenting, mereka harus tetap fokus pada misi mereka untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas dan relevan bagi semua siswa, terlepas dari tantangan yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun