Mohon tunggu...
Wahyu aji Saputra
Wahyu aji Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sebuah Refleksi Sumpah Pemuda

29 Oktober 2024   02:00 Diperbarui: 29 Oktober 2024   02:22 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Refleksi sumpah pemuda 

Sebuah Refleksi tentang Hari Sumpah Pemuda di Indonesia memiliki makna yang mendalam bagi perjalanan bangsa. Setiap 28 Oktober, kita merayakan peristiwa penting ini, yang menjadi tonggak persatuan dan kesatuan antara berbagai suku, budaya, dan agama di Indonesia. Sumpah Pemuda bukan hanya sebuah pernyataan; itu adalah komitmen untuk mencapai cita-cita bersama: Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Hari Sumpah Pemuda diciptakan dari dorongan generasi muda yang menyadari betapa pentingnya persatuan di tengah keberagaman. Pada saat Indonesia menghadapi kolonialisme di awal abad ke-20 Pemuda yang berpartisipasi dalam berbagai organisasi menunjukkan bahwa mereka adalah penggerak perubahan. Mereka membuat janji yang mendorong semangat nasionalisme selama Kongres Pemuda I dan II. Deklarasi yang sangat penting mengatakan, "Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia." Pernyataan ini menunjukkan keinginan semua orang untuk bersatu untuk membangun negara yang merdeka.

Refleksi ini pun mendorong kita untuk mempertimbangkan posisi yang diambil oleh generasi muda saat ini. Semangat perjuangan masih ada, meskipun tantangan yang dihadapi pemuda Indonesia saat ini mungkin berbeda dari yang ada sebelumnya. Anak muda diminta untuk menjadi fleksibel dan kreatif karena globalisasi, kemajuan teknologi, dan perubahan sosial. Di era teknologi saat ini, generasi muda memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berkontribusi pada pembangunan bangsa karena mereka memiliki akses ke informasi yang luas dan memiliki kemampuan untuk menjadi agen perubahan melalui kreativitas, inisiatif sosial, dan media sosial. Namun, ada juga masalah terkait penyebaran informasi yang salah dan efek negatif dari teknologi yang dapat mengikis nilai-nilai luhur.

Untuk para generasi muda, tokoh-tokoh nasional telah memberikan banyak inspirasi. Sebagai proklamator kemerdekaan, Soekarno sering mengatakan bahwa "Pemuda adalah harapan bangsa." Ucapan ini mengingatkan kita bahwa generasi muda sangat penting untuk masa depan negara. Visi dan misi bangsa dapat tercapai dengan lebih baik jika pemuda berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan. Seperti apa yang dikatakan Ki Hajar Dewantara, "Tidak ada pendidikan yang lebih baik daripada pendidikan yang tumbuh dari hati." Ini menekankan betapa pentingnya karakter dan nilai dalam membentuk generasi muda yang baik hati dan bermoral.

Tidak hanya itu, Jenderal Sudirman juga mengingatkan kita tentang pentingnya semangat juang. Ia pernah mengatakan, "Apakah kita sudah berjuang dengan semangat yang tinggi?" Kalimat ini mengajak pemuda untuk tidak hanya berpuas diri dalam kenyamanan, tetapi terus berjuang demi kebaikan bangsa. Dalam konteks saat ini, semangat juang ini dapat diwujudkan melalui partisipasi aktif dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, lingkungan, dan sosial. Selain itu, Pemuda juga harus menumbuhkan sikap toleransi dan kerja sama dalam menghadapi tantangan global. "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya," kutipan bapak proklamator Sukarno. Menghormati sejarah dan para pahlawan adalah bagian dari identitas bangsa. Pemuda yang memahami sejarah akan lebih mampu membangun masa depan yang lebih baik. Mereka perlu menyadari bahwa keberagaman adalah kekuatan, dan persatuan dalam perbedaan adalah kunci untuk mencapai tujuan bersama.

Refleksi ini menyoroti pentingnya kolaborasi antar generasi. Pemuda harus mampu menggali pengalaman dan hikmah dari generasi yang lebih tua. Di sisi lain, generasi dewasa juga harus memberikan ruang bagi pemuda untuk berinovasi dan berkontribusi. Hubungan yang saling mendukung ini akan menciptakan ekosistem yang kondusif bagi kemajuan bangsa. Hari Sumpah Pemuda merupakan kesempatan untuk merenungkan peran kita masing-masing dalam masyarakat. Apakah kita sudah melakukan yang terbaik untuk bangsa ini? Apakah kita telah berkontribusi pada perubahan yang positif? Setiap orang memiliki kesempatan untuk menjadi agen perubahan, dan dengan semangat para pendahulu, kita dapat membangun Indonesia yang lebih baik bersama.

Sebagai penutup, Hari Sumpah Pemuda mengingatkan kita akan pentingnya peran pemuda dalam membangun bangsa. Dalam semangat persatuan dan keberagaman, kita harus terus berjuang untuk mewujudkan cita-cita luhur yang telah dirintis oleh para pendahulu. Buya Hamka pernah mengatakan, "Jangan sekali-kali kamu meragukan kemampuan pemuda untuk melakukan perubahan". Mari kita ambil makna dari kutipan ini sebagai motivasi untuk berinovasi dan berkontribusi, baik dalam bidang pendidikan, sosial, maupun budaya. Dengan semangat juang yang tinggi, kita dapat mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan lebih berdaya.

Oleh : Wahyu Aji Saputra 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun