Mohon tunggu...
Wahyu PurnomoAji
Wahyu PurnomoAji Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Pemerhati masalah Sosial dan Lingkungan Hidup

Komunitas Guru Kebinekaan YCG Jakarta, Pendidik di SMK Fransiskus 1 YSF Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Nikel Indonesia di Antara Pasar Global AS dan China

8 Mei 2020   15:15 Diperbarui: 8 Mei 2020   15:24 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa bulan yang lalu salah seorang sahabat saya berkunjung ke negeri tirai bambu China (Tiongkok) karena ditugaskan oleh perusahaan tempat dia bekerja untuk survey serta pembelian barang guna peningkatan mutu dan produktivitas industri perusahaannya.

Kurang lebih sebulan disana sekembalinya dari Tiongkok dia bercerita panjang lebar tentang kemajuan pesat teknologi otomotif di negara tersebut.

Pada beberapa kota kota besar di China hampir semua kendaraan bermotor tidak mengeluarkan bunyi kebisingan, tidak ada suara deru mesin dan knalpot padahal lalu lintas ramai ternyata mereka sudah menggunakan teknologi bahan bakar listrik (baterai/accu) dan tidak lagi mengkonsumsi bahan bakar minyak, hanya pada beberapa kota kecil dan desa yang masih menggunakan BBM hal tersebut juga dibatasi suplai pengiriman BBM-nya.

Saya penasaran dengan cerita tersebut saya sempatkan browsing di internet ternyata benar di negara China telah menerapkan kebijakan wajib menggunakan kendaraan listrik dan itu sudah berjalan lebih dari 5 tahun yang lalu bahkan beredar aturan mulai tahun 2021 mendatang kendaraan di China wajib menggunakan mobil bermesin listrik saat melintasi wilayah-wilayah tertentu. Seperti wilayah konservasi lingkungan dan wilayah tertentu lainnya yang sudah diatur dalam undang-undang, demi menjaga polusi udara disana.

Bahkan di kota Beijing sudah 15 tahun yang lalu pemerintah China mensosilisasi menerapkan kebijakan  wajib berkendara dengan menggunakan sepeda motor listrik bertenaga baterai bila melintasi kota tersebut.

Mengapa beberapa tahun terakhir Pemerintah China merangkul begitu mesra dengan negara kita, karena mereka punya maksud tertentu juga yaitu adanya kepentingan pada industri otomotif mereka yaitu mobil listrik.

Komponen utama mobil listrik adalah baterai atau accu, battery ion lithium ini bahan baku utamanya adalah nikel dan Indonesia adalah gudangnya!

Di masa-masa mendatang kemungkinan Indonesia akan menjadi salah satu negara yang akan merajai industri otomotif tenaga listrik (baterai) mengalahkan industri otomotif Eropa maupun Amerika sebagai penyedia suku cadang utama mobil dan kendaraan energi basis listrik.

Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan sumber daya alam tambang dan mineral, baik di darat maupun di laut. Indonesia merupakan negara yang memiliki tambang nikel terbesar nomor satu di dunia dan disusul negara Philipina namun kandungan nikel mereka lebih rendah dari kita jadi tidak masuk dalam kategori standar mutu.

Hingga saat ini Indonesia mampu mengekspor bijih nikel ke China sebanyak 98 %. Oleh China bijih nikel ini diolah menjadi bahan baku untuk industri otomotif seperi lithium ion baterai, suku cadang mobil listrik, stainess stell dan sebagainya.

Kekayaan alam Indonesia yang sangat luar biasa ini jelas sangat punya posisi nilai jual yang tinggi bagi negara-negara industri yang sedang maju pesat saat ini seperti China untuk membangun kemitraan yang saling menguntungkan antara kedua negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun