Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ecobodyisme : Tubuh, Diri dan Alam yang Satu

30 Januari 2025   05:41 Diperbarui: 30 Januari 2025   05:41 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : El Khansaa

KESIMPULAN

Dari pemaparan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diperoleh sebuah kesimpulan yang cukup jelas. Bahwa dalam konsep Ecobodyisme menawarkan tentang diri, tubuh dan alam yang hidup dalam kesadaran yang tau atau tidak, sadar atau tidak, dan mau atau tidak telah berada pada titik kesatuan yang tak bisa dibantahkan. Manusia dalam posisi pemahaman ini meletakkan diri di dalam eksistensi penyadaran total, bahwa diri yang ada hari ini tidak sama sekali terpisahkan satu sama lain. 

Dalam konsep Ecobodyisme inilah rasa kemanusiaan, cinta alam, dan menghargai akan diri sendiri akan terbentuk. Bukan tanpa sebab, melainkan semua hal ini terbentuk dikarenakan kesadaran diri manusia akan berbagai hal yang ada, bahwa diri yang bertanggungjawab atau disebutkan dalam konsep Ecobodyisme sebagai subjek yang hadir sebagai aku dan diri adalah keseluruhan yang mengetahui dan memahami. 

Dorongan untuk sadar adalah intensitas setiap individu. Tugas manusia bukan melakukan penghadiran dan bukan juga penyatuan, melainkan tugas manusia adalah menyadari semua ini telah bersatu dan hadir, lalu manusia melakukan proses peningkatan intensitas dengan akal budi. Langkah seperti inilah yang membawa seseorang bisa harmonis akan diri sebagai subjek yang hadir, tubuh, serta alam. Konsep Ecobodyisme jelas menawarkan warna baru dalam kehidupan yang sangat kompleks ini, tidak sekedar diharuskan dalam ruang narasi besar, namun dimulai dari setiap individu untuk menyadari akan semua keutuhan ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun