Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Diary

Aku dan Kuperkenalkan Konsep Ecobodyisme

17 Januari 2025   11:15 Diperbarui: 17 Januari 2025   11:15 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam definisi singkatnya, bahwa Konsep bernama Ecobodyisme adalah konsep yang memandang dalam kesadaran bahwa diri manusia, tubuh, dan alam merupakan satu kesatuan yang utuh tanpa disatukan. Konsep yang menyadari tentang diri yang tidak pernah terpisah dengan segala-galanya dan tidak pula melakukan penyatuan dengan segala-galanya. Yang ada hanyalah manusia sudah sejak awal utuh dan menyatu,sehingga yang di tampilkan dalam ecobodyisme adalah kesadaran diri ata segala-galanya utuh, lalu melakukan proses intensitas sebagai usaha memahami dikotomi kehidupan sebagai jalan pemahaman dan pemaknaan atas segala-galanya.

Namaku Wahyu Trisno Aji dan aku memperkenalkan konsep bernama ecobodyisme. Jujur, sedikit rasa sombong dalam menulis hal ini dengan melanggengkan pengakuan atas pencapaian bahwa sejauh ini aku bisa membuat satu konsep dalam pengetahuan. Meskipun konsep yang kubuat ini tidak lepas dari disiplin ilmu lainnya dengan beragam konsep, namun setidak nya konsep ecobodyisme membawa pemahaman pengetahuan baru berupa produksi yang lebih spesifik, terutama sintesis pengetahuan baru soal kesadaran diri. 

Bagiku, konsep ecobodyisme adalah konsep yang kuperkenalkan sebagai kesadaran akan diri, tubuh dan alam pada keseluruhan yang hadir. Aku mencoba menerangkan konsep ecobodyisme sebagai tawaran bahwa kita semua tidak pernah terpisah dari segala-galanya. Namaku Wahyu Trisno Aji dan aku mempelopori gagasan ecobodyisme sebagai aku sebagai wahyu yang tidak terpisah dari tubuhku, dan alam ini. Bahkan mengatakan aku bersatu pun sudah tidak lagi, yang ada hanyalah persoalan kemampuanku menyarankan segala dikotomi segala-galanya ini adalah sesuatu yang utuh sejak awal, manusia atau aku hanyalah berusaha meningkatkan kemampuan melalui intensitas pemahaman. Konsep ecobodyisme yang coba kutawarkan memberikan pandangan sehat dan filosofis untuk manusia menyadari diri mereka tidak pernah sama sekali terpisah, dan sama sekali tidak melakukan penyatuan. Yang ada hanyalah manusia berusaha meningkatkan bagian lain dari keutuhan yang hadir ini melalui pengetahuan dan pemaknaan atas pemahaman segala-galanya yang hadir tanpa dihadirkan oleh manusia. 

Meskipun menyebut manusia sebagai mahkluk berfikir, namun manusia hanyalah bagian dari alam yang utuh, mau tidak mau, suka tidak suka dan ingin tidak ingin. Manusia hadir dalam dobrakan pengetahuan kesadaran, lalu lebih tepatnya dalam ecobodyisme mencoba membawa manusia pada hakikat sejatinya, bahwa mereka adalah utuh, alam dan segala-galanya ini. Ada atau tidak nya manusia akan ada alam, lalu sadar atau tidak nya manusia memiliki tubuh dala kehidupan, manusia akan tetap memiliki tubuh. Sehingga, dalam konsep ecobodyisme mencoba menerangkan jalur pemahaman untuk melangkah mengenal diri, lalu menyadari atas banyaknya hal yang beragam ini pada keutuhan bahwa segala-galanya sudah hadir yang entah itu kebetulan atau diciptakan oleh Tuhan. 

Konsep ecobodyisme menjelaskan kepada manusia pula bahwa segala-galanya tentang kehidupan ini telah memiliki jalan kehidupan nya, manusia mencoba memberikan tingkat ukuran intensitas dalam berfikir, memaknai, memutuskan dan bertindak. Sehingga, kehidupan ini ada mekanisme dan hukumnya sendiri, namun manusia mencoba untuk memahami bagian tersebut melalui tingkat kesadaran diri dengan proses intensitas. Dengan cara seperti inilah, manusia bisa memproyeksikan kehidupan ini lebih arif dan bijaksana. Karena mereka punya modal pengetahuan untuk berfikir dan bertindak seperti apa dan bagaimana. 

Konsep ecobodyisme yang dibuat oleh Wahyu Trisno Aji akan membawa setiap orang untuk introspeksi kembali akan segala-galanya yang mereka ketahui. Apakah benar manusia melahirkan segala-galanya dan apakah tanpa manusia, segala-galanya ini tidak ada?, tentu ini adalah bagian pertanyaan filosofis ontologis yang secara hati-hati untuk dijawab oleh setiap orang. Konsep ecobodyisme membawa jawaban penerang dengan isi kotak Pandora harapan, berharap konsep ecobodyisme membawa manusia kembali bertanya siapa diri mereka dan apa yang harus disombongkan setelah tahu fakta bahwa manusia bukanlah siapa-siapa di alam semesta yang begitu luas ini. Sekaligus juga konsep ecobodyisme membawa pemahaman tentang hidup yang semestinya harus dipersiapkan, sebagai hidup secara stoikisme yang penuh pertimbangan mekanisme dikotomi kendali, maka kesepakatan jelas disahkan oleh konsep ecobodyisme, sekaligus juga membawa tendangan baru dalam istilah dikotomi keutuan mengenal segala-galanya ada ruang pembagi dan pembeda, namun semuanya utuh tanpa disatukan dan hadir tanpa dihadirkan. Yang ada hanyalah intensitas untuk sampai pada kesadaran diri yang memahami kehidupan selayaknya bekerja seperti apa. 

Itulah yang coba dijelaskan dalam ecobodyisme, dan konsep ini akan terus menjadi pertanyaan kembali setiap saat oleh seseorang yang mencoba membedah nya. Wahyu Trisno Aji sebagai pelopor konsep ecobodyisme memberikan kebebasan untuk mengkritik konsep ini oleh siapapun, selagi masih bisa dikiritik, silahkan sesuka hati untuk membawa pemahaman lebih ketat sebagai jalan evaluasi dari wahyu Trisno Aji untuk memperluas konsep ini sebagai bagian kontribusi ilmu pengetahuan yang bisa di manfaatkan oleh siappaun di dunia ini.

Sehingga untuk sebuah kesimpulan singkat bahwa yang menjelaskan mengenai Konsep ecobodyisme  diperkenalkan oleh Wahyu Trisno Aji merupakan gagasan filosofis yang menekankan kesadaran utuh tanpa disatukan manusia akan diri, tubuh, dan alam sebagai satu paket kompleks inheren yang tidak terpisahkan. Konsep ini menawarkan pemahaman bahwa manusia bukanlah entitas yang berdiri sendiri, melainkan bagian integral dari alam semesta yang sudah ada tanpa perlu dihadirkan atau disatukan. Melalui ecobodyisme, manusia diajak untuk lebih mendalami kesadaran diri dan meningkatkan pemahaman terhadap kehidupan secara arif dan bijaksana, menyadari bahwa segala hal berjalan sesuai mekanisme dan hukumnya sendiri. Ecobodyisme juga mengundang refleksi mendalam tentang eksistensi manusia dan peranannya di alam semesta, membuka ruang bagi kritik dan pengembangan sebagai kontribusi nyata dalam memperkaya ilmu pengetahuan.

Ecobodyisme bukan lah sesuatu konsep yang abadi. Namun, ecobodyisme menjadi konsep pemahaman tentang diri yang jatuh cinta dengan kesadaran diri yang tahu akan tanggungjawab sebagai manusia yang berfikir dan berkesadaran

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun