Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Untuk Perjalanan Yang Tak Berakhir, Terima Kasih

15 Januari 2025   07:39 Diperbarui: 15 Januari 2025   07:39 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku ingin bercerita, kisah yang diuraikan dalam segenggam tanpa drama. Ini adalah perjalanan tanpa selesai, dimulai entah kapan. Namun, selalu ada langkah untuk bercerita dalam setiap kenangan yang terus menerus berjalan"

Tidak ada tempat singgah paling tepat, yang ada hanyalah singgah ditempat yang paling jauh akan tempat berpulang. Jujur, aku di posisi itu, tidak pernah sampai ke tujuan, selalu saja akan tidak puas untuk berjalan. Sekarang, aku sudah berjalan setapak demi setapak tanpa arah untuk menyatakan jawaban. 

"Dalam soal akhir, aku ingin berjalan terus menerus dipersinggahan sebagai tamu. Lalu, memotret setiap temu yang membuatku bahkan ingin kembali bertemu"

Disinilah, langkah inilah, dan hembusan arah inilah semua kaki, roda dan niat berbarengan. Datang, lalu menceritakan banyak kisah yang suatu masa akan diceritakan. 

"Barangkali cerita ini akan terus menerus terlampirkan, sembari terdengar ketukan untuk melangkah di atas awan"

Sekarang, sudah cukup jauh berjalan. Tidak ada yang kenal tempat dan seseorang yang telah di datangi dan ditemui. Semua asing, setiap tatapan mata bukan terlihat sama, hanya sekedar kedipan saja baru mengenal akan rasa ingatan kedua. Sudah beberapa kali, langkah ini lelah, namun tidak ingin berhenti sampai di sini. 

"Banyak hal yang harus pergi, termasuk perjalanan yang telah disinggahi. Cukup, buat momen sesaat, lalu ratapi tidak ada yang abadi dalam setiap potret kenangan"

Aku ingin terus berjalan, terus menerus tanpa bersandar pada rasa lesu dan lelah. Tempat yang disinggahi setiap langkah bukan akhir, hanya sekedar lentikan tidak puas untuk menyegarkan ego akan perjalanan. Jujur saja, tidak ada penyesalan sampai titik ini, bahkan rasa-rasanya kaki akan melangkah ke depan lagi. Saat ingin datang dan bertemu seseorang, lalu setelahnya, pergi untuk mengenang sampai setitik ingatan. 

Tidak ada langkah yang sampai, dan tidak ada hambatan alasan untuk berdiam saja. Yang ada sekarang, hanyalah rencana melukis secara acak langkah setiap kaki berjalan. Berharap, semuanya bisa lancar, tertata rapi, dan bisa lebih indah untuk di kenang. 

Sampai saat ini, aku masih ingin bercerita, masih ini melukis banyak kisah dengan dunia versiku, masih ingin mengenang moment dalam setiap potret kenangan, dan masih banyak rencana lainnya. Terkumpul dalam ingatan, tanpa mengurai rentetan dalam goresan catatan. 

Semoga saja, semua perjalanan ini akan selalu dikenang abadi sepanjang hari. Lalu bisa bercerita kepada banyak orang, tentang tempat yang pernah disinggahi sebentar, namun begitu berkesan. Ini bukan kisah perjalanan menuju selesai, namun kisah yang dimulai dari setapak demi setapak untuk menceritakan, aku ingin terus berkisah dengan pena yang berjalan di setiap tempat dan berbincang-bincang dengan setiap pertemuan seseorang.

"Jika boleh, izinkan semua ini kutraktir dalam ingatan untuk dikenang sepanjang perjalanan. Baik untuk kamu, aku maupun waktu"

aku ingin berjalan setiap waktu, menyadari bahwa banyak hal yang harus di kenang tanpa melibatkan berlebihan perasaan. Langkah satu ini aku seriusi, berharap semua akan bisa menjadi soal cerita yang cukup unik.

Terima kasih untuk setiap hal yang telah ditemui sepanjang perjalanan ini. Tentu banyak pelajaran yang terukir tidak cukup panjang dalam ketikan, namun untuk mengatakan dalam ucapan, mungkin bisa cukup panjang. Jadi, aku ingin merangkum cerita perjalanan ini hanya dalam beberapa paragraf singkat, bahwa semua ini begitu indah untuk dijalani, meski tanpa rencana sekalipun, semoga semua sudah berjalan begitu apik dan baik. Semoga untuk kesekian perjalanan berikutnya, kisahnya akan lebih menarik dan berkesan untuk diceritakan kepada setiap orang-orang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun