Jelas, ini adalah satu hal kemungkinan titik pasti, lalu berkembang di depan manusia dengan penerimaan maupun kritikan, yang jelas semua kembali pada titik koordinasi bahwa pengetahuan tidak melulu soal apa yang manusia liat, rasakan, dengar dan hirup. Melainkan, apa yang dari emosi tersebut yang berkenaan dengan empirisme sebelumnya sudah bermunculan dalam konsep abstraksi dalam rasionalitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!