Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ecobodyisme, Penyatuan dengan Alam

2 Desember 2024   10:42 Diperbarui: 2 Desember 2024   12:06 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merenung kan apa yang ada di jagat raya kita. Mencari dan terus mencari, dari bertriliunan bintang dialam semesta yang sekarang terdeteksi. Kita sebagai manusia sejauh ini belum sama sekali menemukan tanda-tanda kehidupan. 

Entah benar kita mahkluk yang spesial yang diberikan kehidupan sendiri dialam semesta ini, atau bahkan ada kehidupan diluar sana namun ada 2 kemungkinan, mereka tertinggal dari kita ataupun kita yang tertinggal dari mereka. Tetapi inti semua nya adalah kita menyatu dengan alam ini, namun untuk mengetahui sedalam mungkin kenapa, maka akan membutuhkan waktu yang panjang atau bahkan tidak mungkin. 

Mereka yang entah dimana bisa saja ada, namun peradaban mereka jauh tertinggal ataupun tidak. Kemudian, posisi untuk mencari keberadaan mereka masih belum bisa kita temui, atau bahkan mereka sengaja bersembunyi dari kita agar tidak terjalinnya komunikasi karena bagi mereka, kita adalah penjahat yang ingin menguasai dunia mereka. 

Atau kemungkinan kehidupan lainnya ialah kita saja yang tidak mampu memiliki teknologi yang mempupuni mendeteksi keberadaan mereka. Sehingga kita hanya berasumsi mereka yang diluar sana sebagai kehidupan tidak ada. 

Tetapi, pada sisi lain kemungkinan mereka sedang mengawasi kita, dan suatu saat nanti ketika mereka sudah siap untuk datang ke bumi dengan 2 kemungkinan, pertama mereka sudah siap berkomunikasi dengan tujuan bekerja sama. Atau yang paling buruk ialah mereka datang untuk merebut bumi dari kita. 

Ini memang terdengar konyol yang ada didalam cerita-cerita fiksi. Beranggapan dunia kita diambang kepunahan karena invasi dari mahluk yang diluar sana. Entah alien tersebut berbentuk seperti apa dan tujuan mereka eksis untuk apa. 

Yang pasti kita hanya mengadakan mereka sebagai asumsi dan dalil lemah dari pencarian kita terhadap alam semesta. Kita memiliki sedikit sekali pengetahuan terhadap hal tersebut, sehingga dalil lemah hanya terlampir sebagai pemantik utama dalam pencarian apakah ada mahkluk diluar alam semesta yang kita tinggali ini. 

Kita adalah bagian alam semesta yang hidup, dalam arti kita memiliki pedoman dan alasan kenapa kita bisa eksis di dunia bahkan dialam semesta hingga saat ini (alasan yang beranekaragam). Mungkin saja ada mahkluk yang entah berantah dimana. 

Yang pastinya semua akan menuju pada pertanyaan, siapakah kita dan kemana kita akan pergi selanjutnya. Siapakah kita, apakah kita benar mahkluk spesial yang hidup dialam semesta ini?. 

Banyak pertanyaan yang tak bisa kita sendiri jawaban hingga hari ini. Ecobodyisme memberikan penjelasan keanekaragaman ini bukan berarti kita terpisah, melainkan kitalah yang berada pada bagian penyatuan tersebut tanpa kita kehendaki, dan bagian-bagian begitu banyak berada pada satu keutuhan yang ingin kita sendiri kenali. 

Sehingga, mengatakan Kita bagian alam semesta yang hidup adalah sesuatu yang pasti, dan hidup berdampingan dengan berbagai misteri yang belum terpecahkan tentang kita dan semua kesatuan ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun