Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membaca Politik dan Indonesia

2 Agustus 2024   06:11 Diperbarui: 2 Agustus 2024   06:17 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Manusia terlahir sebagai mahkluk sosial, mereka hidup seakan-akan terikat satu sama lain. Mungkin saja, ada para manusia yang mandiri, namun kemandirian mereka ada dalam asas menentukan pilihan dengan usaha, namun tidak melepaskan diri dengan individu yang lain. 

Sebagai mahkluk sosial, manusia juga adalah mahkluk politik, mereka mencintai satu sama lain, kemudian membuat sistem kehidupan yang dijalankan pada satu kepercayaan untuk mereka bergerak secara massal, disebutkan sebagai pemerintah. 

Memang perlu dikenali lagi, bahwa pemerintah tidak lepas dari bagian politik, sehingga pemerintah adalah anak dari politik. Secara definisi, pemerintah adalah mereka yang dipercayai atau yang memiliki privilege dalam menguasai kemudian memberikan pengaruh kepada yang lainnya secara legal. Pemerintah eksis karena mereka diakui berdasarkan hukum yang berlaku, sehingga eksistensi mereka bertujuan untuk mengatur, mengontrol, mewujudkan sesuatu hal dan banyak lainnya yang berkenaan dengan struktur kehidupan sosial manusia. 

Pemerintah adalah bentuk kepercayaan yang diyakini lebih kuat, karena ia berdasarkan aturan tertentu disepakati untuk hadir. Adanya dialektika dalam eksistensi pemerintah menunjjukan bahwa memang, selain sebagai mahkluk sosial dalam hidup, manusia juga sebagai mahkluk berpolitik dalam mengatur jalan kehidupan. 

APA ITU POLITIK? 

Secara makna istilah, Kata politik berasal dari kata polis dalam bahasa Yunani. Kata ini memiliki arti yaitu negara kota. Kata politik memang dalam sejarah muncul dari reaksi atas munculnya kehidupan masyarakat yunani yang kala itu memerlukan struktur kehidupan dalam mengatur dan berkembang. Kota atau polis adalah representasi dari masyarakat yang mulai hidup dengan saling mempercayai, sehingga mereka melahirkan aturan, hukum dan Pemerintahan untuk hidup secara selaras. Sekaligus juga, mencatat berbagai keperluan, kemudian mensintesiskan dalam garis besar. Sehingga, yang dipercayai dalam polis untuk mewakili isi hati dari setiap masyarakat adalah pemerintah. 

Dalam pandangan Ramlan subakti, ia menjelaskan Politik ialah interaksi antara pemerintah dengan masyarakat dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu. Dalam pandang F Isjwara Politik adalah bentuk perjuangan untuk mendapatkan atau cara menjalankan kekuasaan. Tentunya disertai dengan niat dan tujuan yang baik untuk kepentingan bersama.

Dalam banyak pandangan ilmuwan, politis maupun filsuf memiliki titik tekan yang sama dalam mendefinisikan politik, yakni tentang bagaimana cara sesuatu hal itu terwujud, terkhususnya dalam kekuasaan. 

Politik menjadi sesuatu kebutuhan penting bagi manusia hingga hari ini. Karena, dengan politik manusia bisa saling bertukar idea sosial, sekaligus juga mengimplementasikan dalam kehidupan sosial nya. 

Manusia selalu memiliki tujuan untuk hidup bahagia dalam kehidupan sosial mereka. Sehingga, politik eksis untuk mewujudkan kesejahteraan, adanya aturan eksis sekaligus adanya pemerintah sebagai sosok penguasa merupakan jalan untuk menyatukan ide yang sama dalam kebahagiaan untuk semua orang. 

Dalam politik, semua orang tidak berhak untuk mendapatkan kebahagiaan, selagi mereka tidak menguasahakannya. Pemerintah hadir untuk memutuskan aturan atau hukum apa yang berlaku secara universal, melindungi dan memberikan kebebasan atas hak dimiliki oleh warga negara. 

Politik selalu berusaha mewujudkan kehidupan berdasarkan tujuan kehidupan sejahtera. Artinya, mencapai sesuatu hal dengan cara tertentu. Politik tidak melulu berstigma negatif yang didapatkan secara bebas dan keras. Politik adalah cara mewujudkan sesuatu hal untuk tujuan baik, sehingga cara yang didapatkan pun harus baik. Akan tetapi catatan penting bahwa, tidak semua orang merasakan baik dalam mengusahakan tujuan tersebut. 

Politik selalu muncul dalam setiap ruang sisi manusia, seperti contoh dalam kehidupan berkeluarga, memilih rasa percaya kepada anak untuk bisa mandiri, sekaligus juga mengajarkan anak untuk berpartisipasi dalam rapat keluarga. Contoh dalam lingkungan sekolah, yakni ikut berpartisipasi secara aktif maupun pasif dalam pemilihan ketua OSIS atau ketua kelas, mengikuti forum diskusi yang diadakan sekolah, kritis terhadap pembelajaran guru dan berani mengkritik atas kesalahan yang diyakini salah. Dalam lingkungan masyarakat dan negara, seperti ikut dalam forum diskusi, ikut dalam pemilu, mengadakan kegiatan desa, dlsb. 

Tentunya dari sekian banyak kegiatan yang dialami setiap orang, proses yang dihadapi adalah bentuk tindakan politik secara kesadaran berbeda. Namun, melekatnya politik selalu lebih pada kekuasaan, karena disanalah. Seseorang akan mengenal bagaimana ia mencapai sesuatu tujuan dengan cara, mewujudkan tujuan dengan cara, dan mempertahankan sesuatu hal dengan cara. 

Politik adalah cara mengatur manusia untuk hidup lebih nyaman dan tentram. Manusia adalah mahkluk berpolitik, sehingga mereka selalu percaya untuk hidup dengan ada seseorang yang mengatur mereka, sekaligus mentaati hukum yang berlaku. Kesadaran setiap orang dalam mentaati hukum dan pemerintah adalah cara politis untuk menunjjukan bahwa manusia seperti itu adalah hewan berpolitik (kata Aristoteles). 

Sehingga, politik itu penting untuk setiap orang yang menjadi manusia, politik adalah fenomena pasti dalam manusia, untuk menjalani hidup, dan mewujudkan tujuan hidup.

POLITIK DI INDONESIA
Hari ini, setiap manusia yang serius berpikir akan melihat bagaimana kondisi dan suasana perpolitikan berkembang di berbagai tingkat, baik dalam tingkat daerah, nasional hingga internasional. Di Indonesia sendiri, kesadaran akan pentingnya politik memang ditentukan oleh berbagai faktor, di antaranya faktor pendidikan dan pengalaman. Jika kedua faktor ini sudah ada dalam diri seseorang melalui usaha mereka, maka setidaknya dasar pengetahuan politik sudah melekat dalam diri mereka. Dengan bekal ini, mereka bisa memahami bagaimana paradigma politik itu berjalan, serta bagaimana peran mereka dalam sistem politik yang ada.
Politik hari ini, terkhususnya di Indonesia, sudah diselimuti oleh berbagai fenomena yang tidak mengenakkan. Salah satunya adalah para pejabat pemerintah yang masih melanggengkan KKN (korupsi, kolusi, nepotisme). Selain itu, ada pula pejabat yang mulai suka berbohong dan tidak tepat janji. Fenomena ini semakin memperparah citra politik di mata masyarakat. Dalam ruang warga negara, tidak sedikit yang memiliki fobia terhadap politik karena berbagai faktor, termasuk doktrin bahwa politik identik dengan kebohongan, penipuan, dan perilaku jahat lainnya.
Masyarakat Indonesia yang melek terhadap politik mulai merasakan struktur kehidupan ekonomi, sosial, dan politik mereka yang kacau. Ketika mereka melihat ketidakadilan dan kerugian akibat kebijakan pemerintah, reaksi mereka pun cepat dan kritis. Baik dalam bentuk mengungkapkan pendapat mereka secara langsung melalui demonstrasi, atau melalui kritikan tidak langsung di media sosial, suara masyarakat semakin lantang terdengar. Mereka tidak lagi takut untuk menyuarakan ketidakpuasan dan menuntut perubahan.
Kritik terhadap pemerintah bukan hanya disampaikan melalui aksi jalanan, tetapi juga melalui berbagai bentuk kreatif lainnya. Demonstrasi, mural, poster, video kritikan, dan diskusi publik adalah bentuk ekspresi ketidakpuasan yang sering digunakan. Media sosial juga menjadi platform utama bagi masyarakat untuk menyampaikan kritik dan gagasan mereka. Walaupun cara-cara ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki kesadaran politik, pemahaman mereka mungkin belum mendalam dan luas.
Untuk memperbaiki paradigma politik di Indonesia, langkah-langkah strategis perlu diambil. Pendidikan politik harus dimulai sejak dini di sekolah-sekolah dengan mengajarkan tentang sistem pemerintahan, hak dan kewajiban warga negara, serta pentingnya partisipasi politik yang aktif dan bertanggung jawab. Pemerintah juga harus lebih transparan dalam setiap kebijakan dan tindakan yang diambil. Ini termasuk memberikan laporan yang jelas dan mudah diakses oleh publik mengenai penggunaan anggaran dan pelaksanaan proyek pemerintah. Penegakan hukum yang tegas tanpa pandang bulu terhadap praktik KKN juga penting untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap integritas pemerintah.
Selain itu, pemerintah harus mendorong partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan melalui forum-forum diskusi, konsultasi publik, dan penyebaran informasi yang efektif mengenai isu-isu penting. Membangun kultur politik yang positif juga menjadi tugas penting, dengan mendorong masyarakat untuk terlibat dalam politik secara konstruktif, menghargai perbedaan pendapat, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan paradigma politik di Indonesia dapat berubah menjadi lebih baik, lebih transparan, dan lebih responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Masyarakat yang sadar dan kritis terhadap politik akan menjadi penggerak utama perubahan ini, memastikan bahwa pemerintah selalu bertindak untuk kepentingan publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun