Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kritik atas teknologi

15 Juli 2024   22:59 Diperbarui: 15 Juli 2024   23:06 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abad 21 ini, tengah maraknya bumi sebagai sentral kehidupan, tentu hal tersebut bukan wahana baru untuk memahami bumi sebagai tempat tinggal mahkluk hidup. Namun, pada abad ini, manusia lah sebagai salah satu dari sekian banyak mahkluk yang ada di bumi berada pada puncak tertinggi. 

Mahkluk satu ini (manusia) selalu berada pada tatanan yang mengontrol, menguasai, dan bahkan memusnahkan. Hingga detik-detik ini pun, manusia lah yang menjadi cikal bakal kandidat dari planet lain, yang bisa saja hipotesis ini sebagai pelengkap argumentasi para intelektual lainnya yang memiliki jawaban atas adanya kehidupan di luar planet bumi. 

Kemajuan peradaban yang begitu masif, kemudian berbagai konspirasi menyelimuti inilah yang menandakan keberadaan manusia mengaktifkan berbagai probabilitas kehidupan, entah kehidupan yang berkelanjutan di bumi, ataupun kehidupan yang berkelanjutan dalam tatanan sosiologis. Semua perubahan dari perkembangan peradaban ini disebabkan oleh sesuatu hal yang manusia ciptakan, yakni bernama teknologi. 

Teknologi bisa dikatakan sebagai ciptaan manusia atas perkembangan laju zaman, proses kongnitif dan kehausan atas ilmu pengetahuan. Teknologi adalah anak peradaban yang membawa manusia menjadi anak-anak, teknologi dewasa ini membuat manusia dimanja dengan berbagai informasi, dimana manusia menciptakan nya, lalu kemudian teknologi itu memudahkan kehidupan manusia. Sampai detik ini pun, pengaruh dari teknologi sangatlah besar dalam tatanan rencana peradaban kehidupan manusia, sampai-sampai tentang eksistensi kehidupan secara primordial hingga letak kehidupan lain di luar bumi mulai coba manusia mencari tahu dengan menggunakan teknologi.

Manusia dimudahkan oleh perkembangan teknologi, bahkan ini menjadi sebuah alternatif manusia untuk melangkah lebih cepat dari zamannya. Dimudahkannya berbagai informasi membuat manusia semakin cepat mencerna segala sesuatu hal, sehingga manusia hari ini dibentuk dengan proses pencari ilmu pengetahuan tak terbatas. 

Akan tetapi, pada sisi lain. Teknologi tidak seindah dibayangkan, tidak semua manusia memahami arti penting eksistensi teknologi untuk manusia hidup lebih mudah. Bahkan, kalimat "hidup lebih mudah" Menjadi paradoks, sebab didalamnya mengandung dua unsur perdebatan. 

Dalam pandangan baik, teknologi lahir sebagai anak dari ilmu pengetahuan, ia memberikan manusia kemudahan untuk menikmati hidup, teknologi membawa manusia berevolusi dalam tatanan kehidupan. Dengan teknologi, manusia layaknya dewa yang serba tahu informasi, dan bahkan menciptakan Sesuatu alat dari bantuan teknologi untuk kemajuan peradaban. Manusia bisa berkomunikasi dengan orang yang berada pada negara lain hanya lewat telepon, manusia bisa mencari informasi dari internet Sekaligus penggunaan AI (artificial intelligence), manusia mengggunakan teknologi pertanian, dlsb

Akan tetapi, dalam sisi buruknya, teknologi adalah ketakutan terbesar manusia jika ia digunakan oleh manusia yang tidak bertanggung-jawab. Banyak orang-orang yang memanfaatkan dalam kejahatan, seperti menggunakan teknologi untuk membuat bom untuk merusak, bahkan paling buruk sekalipun perang yang menewaskan hampir jutaan manusia berasal dari penggunaan teknologi sebagai alat perang. 

KRITIK ATAS TEKNOLOGI

Hari ini, kita bisa melihat lewat televisi maupun handphone gengam kita. Melalui media kita menyaksikan bahwa perang terjadi antara ukraina dan russia, maupun perang berkepanjangan antara israel dan Palestina. Kita secara gamblang melihat bahwa penggunaan teknologi dikondisi kacau itu sanggat besar, mereka menggunakan teknologi sebagai alat perang, bom dijatuhkan di setiap rumah dan senjata digunakan untuk menembak banyak masyarakat sipil yang tidak bersalah. Kita menyaksikan hari ini, bahwa teknologi sangat buruk jika digunakan pada sesuatu yang buruk pula, pun sebaliknya. 

Dalam melihat lebih jauh lagi, teknologi digunakan untuk menyebar hoax atau berita tidak benar. Kita disuguhkan banyak informasi yang begitu banyak (banjir informasi), sehingga kita sendirilah yang harus secara selektif memilihnya. 

Kita harus cerdas dalam menerima segala informasi, memanfaatkan teknologi hari ini haruslah dengan cara yang tepat dan untuk tindakan yang baik pula. Kita secara individual yang sadar haruslah memahami tentang pentingnya teknologi hari ini, sekaligus pemanfaatan nya untuk apa. Jangan sampai kita sendiri terjebak pada ketidakmampuan menggunakan nya. Manusia saat ini mudah mengakses ilmu pengetahuan dengan segala metodologi nya, sehingga kita patutnya faham untuk memperoleh pengetahuan yang mana baik dan benar. 

Setidaknya, secara pribadi kita bisa memanfaatkan teknologi untuk kebaikan kita secara pribadi, sebelum menyebarluaskan kepada manfaat kepada orang lain. Kita harus cermat, cerdas dan bijaksana untuk menggunakan teknologi dalam Sehari-hari. Jangan sampai, kita merugikan orang lain karena tindakan kecerobohan kita sendiri. 

Dalam skala lebih global, tentunya ini harus dalam pertimbangan pemerintah. Orang-orang yang di dalam pemerintahan haruslah ditempati oleh mereka yang benar-benar kompeten, karena jika itu dilakukan, maka memungkinkan sebuah negara akan memiliki peradaban yang maju. Sebab ada dua implikasi setidaknya jika pemerintah mampu memanfaat kan teknologi dengan baik, yakni kemajuan sumber daya manusia karena kemampuan mereka dalam penggunaan teknologi, terkhususnya diberikan pendidikan mendalam dan kompeten untuk setiap orang dalam setiap bidang yang mereka minati. Dan implikasi kedua yang memang berasal dari tindakan pertama, yakni pengakuan negara lain atas kehebatan negara mengembangkan teknologi secara pesat, sekaligus kehebatan para warga negara didalam nya yang berkompeten. 

Tentu itu semua tidak bisa dilakukan secara instan, dan bahkan butuh waktu yang cukup lama. Namun setidaknya negara haruslah faham tentang penting nya teknologi dan pemanfaatan nya, sehingga mereka haruslah memulai pertama kali dari pendidikan untuk warga negara untuk memberikan pengetahuan tentang teknologi, motivasi untuk kesadaran pemanfaatan teknologi dengan baik, dan negara memiliki tujuan untuk menciptakan alat untuk kemudahan warga negara. 

Harusnya, setiap negara disibukkan dengan rumah tangganya sendiri, disibukkan dengan meningkat kan sumber daya manusia dan disibukkan dengan evaluasi mandiri dari negara. Ataupun kerja sama untuk menguntungkan satu sama lain antar negara. Negara haruslah menjauhi saling buruk sangka antar negara, tidak berfokus pada penciptaan alat yang membunuh warga negaranya sendiri, dan negara tidak boleh tertutup atas kepedulian pasa negara lain. 

Teknologi ada untuk memudahkan kehidupan manusia, termasuk dalam kemajuan kehidupan bernegara, saling tolong menolong, saling merangkul, tanpa diskriminasi. Semua negara butuh teknologi, setidaknya untuk berkomunikasi dan untuk memudahkan kehidupan warga negaranya sendiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun