Selamat hari pembaca budiman. Selamat untuk melihat tulisan tidak berpihak ini. Tulisan ini datang dari pengalaman penulis sendiri, merasakan dan memutuskan untuk menaruh moment nya besar dalam kata-kata berbentuk tulisan, sehingga sekalian bisa membaca sampai tuntas, meskipun tidak terpuas dalam akhir pembaca.Â
Ini adalah tentang bagaimana sebuah pengalaman tertulis, tentu saja tidak jelas untuk apa tulisan ini dibuat pertama kali. Namun, pastinya ada satu postulat utama yang harus disepakati, bahwa tulisan ini tentang penulis sendiri yang mengomentari hidup, serta menikmati proses yang berjalan hingga detik ini.
Proses yang lebih terperucut dimaksudkan tentang pekerjaan. Semua orang butuh pekerjaan, dari anak-anak yang dilantarkan, orang tua yang butuh makan, sampai dengan para orang-orang kaya yang menikmati kekayaannya. Mereka dari berbagai kalangan butuh pekerjaan untuk memperoleh penghasilan. Dengan bahasa yang cukup tegas, pekerjaan dapat di fahami sebagai proses seseorang melakukan aktivitas dan memiliki konsekuensi imbalan ataupun balasan berbentuk lain. Dalam arti formal penulis memahami pekerjaan sebagai definisi demikian. Sebagai kebutuhan pokok manusia, pekerjaan adalah cara dan sebagai salah satu aksi untuk efektif untuk tetap mempertahankan hidup. Dengan jelas, kehidupan masa kini mengizinkan sebuah proses transaksi kebutuhan satu sama lain dengan berbagai cara, pertukaran barang dengan jasa, maupun pertukaran keduanya dengan alat transaksi berupa uang dan sejenisnya.
Pentingnya pekerjaan menjadi alasan semua orang membutuhkannya. Akan tetapi, dalam dunia nyata yang ditinggali, tidak semua orang mendapatkan pekerjaan. Ada berbagai hal yang tidak bisa dipaparkan menjadi faktor pekerjaan di dapatkan. Namun dalam konsen ini, seseorang bisa memperoleh pekerjaan lebih cepat jika ia memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pekerjaan tertentu. Pengetahuan sebagai informasi yang menempel dalam dirinya dan keterampilan adalah tindakan tubuh yang menjadi aksi perubahan dari pengetahuan yang dimiliki nya.
Dengan pengetahuan dan keterampilan inilah pekerjaan bisa setidaknya memperoleh pekerjaan lebih cepat. Sehingga kedua hal itu perlu di latih dan diasah untuk melahirkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan bagi setiap individu. Dalam prinsip teori sosiologi, bahwa sebuah kebiasaan bisa menimbulkan keahlian dan melatih kebiasaan akan memperolehi hasil berupa pengetahuan dan keterampilan ahli dalam sebuah pekerjaan tertentu. Dari berangkat teori inilah, penulis dan banyak orang-orang pilihan mengikuti teori ini secara sadar maupun tak sadar. Memilih untuk berlatih dalam bekerja, tepatnya ialah melatih kemampuan dalam keterampilan tertentu sebagai modal bekerja.
Melahirkan pengetahuan dan keterampilan bekerja sama halnya dengan belajar. Sangat perlu seseorang untuk melatih kemampuan dalam bidang pekerjaan, terkhusus di negara Indonesia, lebih spesifik di daerah NTB Kabupaten lombok timur. Terdapat salah satu lembaga pemerintah yang melatih masyarakat dalam pengetahuan dan keterampilan bekerja, yakni lembaga itu bernama Loka Latihan Kerja (LLK) Selong, kabupaten lombok timur, provinsi NTB.Â
LLK Selong menjadi wadah tempat seseorang belajar banyak hal, dari pengetahuan akademik teoritik, sampai dengan keterampilan praktik untuk mengasah kemampuan setiap orang yang bersemangat untuk belajar.Â
Dalam tugas yang resmi sendiri. UPT LLK Bertugas Untuk Melaksanakan Sebagai Tugas Dinas Dalam Bidang Penyelenggaran Keterampilan Kerja. Disini seseorang dilatih menjadi orang-orang kompeten. Dari berbagai jenis kejuruan yang dibuka, seperti kejuruan menjahit, jaringan, las, komputer, desain grafis, dan kejuruan lainnya. LLK Selong menjadi tempat melatih diri menjadi seseorang yang hebat dalam pekerjaan tertentu. Sebab dalam pelatihan yang dilakukan sendiri, dibimbing dan digugu oleh instruktur (sebutan dari orang yang mengajar di LLK) Yang berkompeten dan bersertifikasi ahli dalam bidangnya. Sehingga tidak bisa di ragukan lagi, kemampuan dalam melatih dan mengajar seseorang yang sungguh-sungguh dalam belajar pelatihan kerja akan memperoleh ilmu yang sangat berharga dan bermanfaat.
LLK SELONG DAN CERITA PELATIHAN KERJA
Di LLK Selong, orang-orang akan menjadi kompeten, dengan syarat mereka bersungguh-sungguh mengikuti pelatihan. apa yang diungkapkan penulis ini tidak berlebihan, bukan untuk membanggakan secara subjektif buta, melainkan benar adanya dengan bukti data yang ada. Bahwa, LLK Selong adalah tempat pelatihan kerja yang dinaungi pemerintah Indonesia yang berusaha meningkatkan sumber daya manusia, dengan melalui pelatihan kerja dari kejuruan yang di konsentrasikan. Dari pelatihan kerja di LLK Selong, pengalaman dan pelajaran sangat banyak didapatkan. Meskipun tulisan ini dibuat baru beberapa hari penulis melakukan pelatihan kerja di LLK Selong, namun secara sadar dan tidak tergesa-gesa mengatakan. LLK Selong menjadi salah satu tempat penulis bisa berkembang dan meningkatkan keterampilan kerja. Yang mungkin suatu saat nanti, ilmu yang diperoleh bisa dimanfaatkan baik di dunia kerja maupun bagi masyarakat secara keseluruhan nya.
LLK Selong, menjadi lembaga pelatihan kerja dengan berbagai keuntungan yang didapatkan oleh orang-orang yang melakukan pelatihan disana. Dari pelatihan yang dilakukan tanpa pungutan biaya sepeserpun (terkecuali persyaratan berkas yang harus dilengkapi memang membutuhkan biaya ya), kemudian memperoleh untung pakaian, alat tulis, sepatu dan tas, hingga dengan mendapatkan nasi kota sebagai makan siang dan uang saku pun diperoleh oleh orang-orang yang melakukan pelatihan di sana.Â
Berapa beruntungnya mereka yang dibayar untuk pelatihan kerja. Termasuk penulis sendiri yang merasa bersyukur tak ketulungan bisa memperoleh banyak hal keuntungan ketika melakukan pelatihan kerja di LLK Selong.
PENULIS DAN DESAIN GRAFIS
Di lokasi pelatihan kerja, yakni di LLK Selong. Penulis sendiri mengambil kejuruan desain grafis. Secara pendapat pribadi sebelum mendaftar pelatihan kerja, penulis sendiri berada pada dilema kejuruan yang diambil, yakni antara kejuruan komputer operator asisten atau desain grafis. Setelah fikir panjang dan berbagai pertimbangan yang tak matang sekalipun, dengan keputusan yang tak diragukan setelah fikir panjang. Penulis memilih kejuruan desain grafis sebagai pilihan tempat penulis belajar. Alasan utama memilih desain grafis kala itu karena alasan desain grafis adalah kejuruan yang bagi penulis perlu untuk dikembangkan. Karena kemampuan yang sedikit didesain perlu di asah ketimbang dalam bagian asisten komputer. Dengan alasan singkat itulah penulis memutuskan diri pada kejuruan desain grafis, dengan semangat untuk belajar banyak dari instruktur sampai dengan teman-teman sekelas yang berjuang untuk belajar desain grafis.Â
Dan nyatanya.....Â
Penulis bertemu dengan orang-orang hebat di LLK Selong pada kejuruan desain grafis. Terdiri dari 16 orang yang dimana 8 laki laki dan 8 perempuan, Mereka berasal dari berbagai background dan warna yang berbeda, ada yang menjadi seorang guru, sales marketing, pengangguran (termasuk penulis sendiri) dan masih banyak lagi. Di kejuruan desain grafis, instruktur (lalu ramdhan) yang mengajar penulis dan rekan-rekannya adalah seseorang yang ahli dibidang nya, cara pengajaran nya sangat bagus dan mudah di fahami oleh penulis. Sekali dua kali instruktur melakukan canda tawa untuk menghidupkan ruang belajar. Sungguh hebat bukan, selain bertemu dengan rekan teman yang belajar dari kalangan orang-orang hebat, sekaligus juga bisa bertemu instruktur yang asik dan terampil dalam mengajar.
Dalam desain grafis, banyak pelajaran yang didapatkan. Pastinya semua itu akan bermanfaat suatu saat nanti, penulis yakin manfaat desain grafis tidak dalam jangka waktu yang lama. Bisa saja dalam jangka waktu pendek pun, desain grafis yang dipelajari bisa dimanfaatkan.Â
Ini juga berlaku pada kejuruan lainnya, di huni oleh orang-orang hebat yang ingin belajar, sekaligus juga dilatih oleh instruktur yang ahli dibidangnya Masing-masing.Â
Di LLK Selong inilah, penulis bisa mengatakan bahwa orang akan datang sebagai orang biasa, dan pulang menjadi kompeten dalam bidang tertentu. di LLK Selong inilah, seseorang berkembang dan tumbuh menjadi sikap yang lebih profesional, sama halnya dengan orang-orang yang sudah siap matang untuk bekerja, dan di LLK Selong inilah seseorang dilatih dalam karakteristik kerja, bagaimana dunia kerja sesungguhnya digambarkan, sekaligus juga bagaimana kita menghadapi dunia kerja dengan cara seperti halnya orang-orang terlatih dalam bekerja.Â
Sebagai ucapan akhir kata..Â
TERIMA KASIH LLK Selong telah merevolusi paradigmatik orang-orang yang telah berlatih menjadi orang-orang berpengetahuan dan berketerampilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H