Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Senggang: Pengaruh Perubahan di Dalam Kehidupan

3 Agustus 2023   22:25 Diperbarui: 3 Agustus 2023   23:22 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan selalu mendorong kita kearah ambigu. Sebab kita selalu memangbigukan pula sebuah tujuan hidup. Selalu ada pendapatan terhadap kenyataan, pada dasarnya hidup yang kita hadapi adalah hidup selalu kena pada ujian. Tentunya semua adalah proses kehidupan, dalam proses inilah manusia mengenal bagaimana kehidupan seharusnya. 

Seorang manusia memiliki tujuan tertentu. Akan tetapi, tidak semua tujuan dalam tindakannya dijalankan dengan mulus, tentunya semua itu mengalami resistensi tergantungan pada kondisi dan situasi. Ketika sebuah tindakan di hadirkan, maka situasi, kondisi serta aksi akan memperoleh pertimbangan khusus pada respon nya. 

Artinya manusia intervensi pada hidup, namun hidup yang mereka masuki dan jalani tidak independensi, semua memiliki ketergantungan pada tindakan selanjutnya. 

Dengan kata lain, konsekuensi sebuah tindakan menjadi satu kekuatan khusus dihadirkan. Semua proyek tindakan manusia demi kehidupan, tak terlepas dari pengaruh dan relasi manusia lain. Justifikasi mahkluk sosial pada manusia bukan lagi sebuah idealisme, melainkan lebih pada realitas kehidupan yang mapan. 

APAKAH HIDUP MANUSIA SELALU RELATIF? 

Tentunya merunut pada pertanyaan diatas. Kita akan menjawab bagaimana manusia setiap hari dalam pola fikir, pola hidup hingga tindakan tertentu tidak pernah berpegang pada kekonsistenan. Mereka setiap saat mengalami perubahan sesuai dengan kondisi dan situasi. 

Tentunya ini menambah satu catatan penting bahwasannya manusia adalah mahkluk yang relatif. Artinya mereka mengalami perubahan setiap detik, setiap jam, setiap hari bahkan setiap peradaban terjadi proses peralihan/transisi kehidupan secara evolutif. 

Fakta seperti inilah menjadi satu dendang menarik bahwa sejatinya manusia memang lahir sebagai manusia yang berubah. Mereka selalu mengedepankan berbagai fakta, realitas, ilusi idealis hingga subjektif interpretasi tanpa ada kekuatan konsisten pada hal-hal tersebut. 

Namun perlu menjadi hal penting lainnya bahwa perubahan yang terjadi pada proses kehidupan manusia setiap saatnya mendapatkan dua implikasi, pertama implikasi dari perubahan segi positif dan kedua perubahan menghasilkan implikasi negatif. 

IMPLIKASI PERUBAHAN POSITIF DAN NEGATIF

Adagium dari makna perubahan sebagai berikut. 

"Tentunya kita sebagai manusia mengalami kehidupan yang tidak bisa diprediksi secara akurat. Banyak hal-hal atensi yang menjadi rujukan dari hidup yang penuh ambigu. Pengambilan keputusan dan tindakan terhadap keputusan yang diambil selalu memiliki konsekuensi motif yang sama tak lain dari perubahan"

Perubahan selalu menghasilkan berbagai bentuk variabel, baik itu positif maupun negatif. Perubahan terbaik adalah perubahan yang selalu mengedepankan visi misi yang jelas dan konkrit. Terdapat basis kontrol cukup jelas untuk mengetahui sejauh mana tindakan mempengaruhi perubahan. 

Positif dan negatifnya sebuah perubahan tergantung dari subjek yang bertindak. Manusia melulu bertindak sesuai dengan ketidakkonsistenan nya pada hidup, mereka katanya memegang prinsip hidup dengan label-label list kehidupan versinya yang begitu idealis, namun pada kondisi tertentu harus dibatalkan karena tidak memungkinkan. 

Perubahan yang menghasilkan implikasi positif adalah perubahan diawali dengan tindakan dasar yang baik. Jelas ini memberikan pandangan baik pula pada visi misi. Hidup yang dijalankan dan diperoleh dengan kebaikan tentunya proses terdapat unsur-unsur positif di dalamnya, sehingga buah yang diperoleh pun akan baik. 

Semisalnya ketika ada niat untuk bersedekah, ataupun membantu tetangga dalam kesusahan, sifat empati dan simpati menjadi satu tindakan/pola fikir positif. Sehingga pada akhirnya memilih untuk membantu dengan cara versi masing-masing. Ada yang memberi bantuan secara langsung ataupun ada juga yang membantu dengan cara tak langsung seperti mengajak orang-orang lain untuk saling membantu sesama. 

Dampak positif dari perubahan pun tentunya terasa. Tak bisa dielakan, bahwa tindakan positif akan menghasilkan hal positif dalam hasil nya. Berbeda dengan kebalikannya, ketika perubahan pada tindakan menghasilan perubahan negatif. Motif yang dilakukan berasal dari keegoisan, bahwa kepuasan diri dan golongan nya menjadi satu prioritas tanpa memperdulikan orang lain. 

Perubahan negatif dihasilkan oleh mereka yang selalu merasa ingin mendapatkan sesuatu hal dengan melanggar moral. Bertindak apapun demi keinginan nya, walaupun itu harus menyimpang. 

Semisal nya berjudi, merampok, begal, gosip dan masing banyak lainnya. Tindakan seperti inilah membentuk manusia menjadi mahkluk egois. Acuh tak acuh pada yang lain demi kepuasan diri. Tentunya perubahan yang dihasilkan dari tindakan ini hanya menguntungkan dirinya saja. 

Perubahan negatif menjadi satu sifat yang perlu dijauhi, hal demikian juga banyak dipertegas dalam aturan negara hingga dalam agama pun dijelaskan secara tegas didalamnya. 

KONKLUSI

Manusia merupakan mahkluk yang ribet, penuh misteri serta hidupnya menjadi satu materi ilmu pengetahuan yang tak akan pernah berhenti untuk dibahas. Manusia memiliki hidup yang mereka aamiinkan dengan versi dan jalan mereka masing-masing. Tentunya itu semua berasal dari fikiran dan tindakan untuk berubah sesuai dengan keinginan visi misi masing-masing manusia. 

Perubahan dalam hidup tentu memiliki banyak versi dan banyak argumentasi. Pada dasarnya terdapat dua perubahan yang diperoleh. Perubahan yang dihasilkan dengan cara positif dan menghasilkan buah positif, sebaliknya perubahan yang di lakukan dengan cara negatif dan menghasilkan buah yang negatif pula. Tidak akan mungkin kedua perubahan ini tertukar. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun