Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Belajar Filsafat dan Mempraktikkan Keseharian bersama Immanuel Kant

9 Mei 2023   09:36 Diperbarui: 9 Mei 2023   09:41 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Etsy / Pinterest

Tiga pertanyaan besar itu sebenarnya dirangkul dalam satu pertanyaan besar yang kant tanyakan "apa itu manusia? ". Yang pasti kebingungan tersendiri dan sejuta definisi akan dijawab. Akan tetapi, tidak akan memenuhi kepuasan dalam menjawab pertanyaan siapakah manusia itu? 

Filsafat Kant memberikan pandangan yang skeptis secara lebih lebar untuk menjangkau bagaimana seharusnya sebuah pengetahuan itu ada, bagaimana tindakan seseorang dalam moralitas nya, dan bagaimana seseorang mengharapkan sesuatu maupun pandangan dalam segi sebuah karya estetika?. Semua itu adalah PR Kant yang dijawab sedemikian panjang dan lebar untuk menjelaskan berapa banyak problem yang perlu di jawab oleh manusia yang berakal. 

KONKLUSI

Immanuel Kant merupakan filosof terbesar diabadnya. Karya-karya besarnya sebagai bukti bahwa Immanuel Kant bukan sekedar manusia biasa, menurut penulis bahwa immanuel kant sosok ubermunch manusia yang diidam-idamkan oleh Friedrich Nitezche. Walaupun dirinya hanya seorang filosof yang hanya selama masa hidup hanya berdiam diri di kota nya sendiri. Namun karya-karya nya hingga kini sudah dipelajari hampir dibelahan dunia manapun. 

Pemikiran filsafat Kant dilandasi dengan pencarian mendalam mengenai bagaimana kemungkinan seharusnya ilmu pengetahuan itu ada. Pencarian ini dilandasi dengan melihat bagaimana penggunaan akal dan empiris sebagai instrumen nya. Dua instrumen tersebut sebagai motor menuju pengetahuan yang sesungguhnya. Sehingga filsafat Kant merumuskan satu mazhab pemikiran filsafat yang nanti dikenal dengan filsafat kritisisme. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun