Tiga pertanyaan besar itu sebenarnya dirangkul dalam satu pertanyaan besar yang kant tanyakan "apa itu manusia? ". Yang pasti kebingungan tersendiri dan sejuta definisi akan dijawab. Akan tetapi, tidak akan memenuhi kepuasan dalam menjawab pertanyaan siapakah manusia itu?Â
Filsafat Kant memberikan pandangan yang skeptis secara lebih lebar untuk menjangkau bagaimana seharusnya sebuah pengetahuan itu ada, bagaimana tindakan seseorang dalam moralitas nya, dan bagaimana seseorang mengharapkan sesuatu maupun pandangan dalam segi sebuah karya estetika?. Semua itu adalah PR Kant yang dijawab sedemikian panjang dan lebar untuk menjelaskan berapa banyak problem yang perlu di jawab oleh manusia yang berakal.Â
KONKLUSI
Immanuel Kant merupakan filosof terbesar diabadnya. Karya-karya besarnya sebagai bukti bahwa Immanuel Kant bukan sekedar manusia biasa, menurut penulis bahwa immanuel kant sosok ubermunch manusia yang diidam-idamkan oleh Friedrich Nitezche. Walaupun dirinya hanya seorang filosof yang hanya selama masa hidup hanya berdiam diri di kota nya sendiri. Namun karya-karya nya hingga kini sudah dipelajari hampir dibelahan dunia manapun.Â
Pemikiran filsafat Kant dilandasi dengan pencarian mendalam mengenai bagaimana kemungkinan seharusnya ilmu pengetahuan itu ada. Pencarian ini dilandasi dengan melihat bagaimana penggunaan akal dan empiris sebagai instrumen nya. Dua instrumen tersebut sebagai motor menuju pengetahuan yang sesungguhnya. Sehingga filsafat Kant merumuskan satu mazhab pemikiran filsafat yang nanti dikenal dengan filsafat kritisisme.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H