Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bapak Sang Kesatria dan Ibu Sang Perwira

24 Februari 2023   22:58 Diperbarui: 24 Februari 2023   23:01 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama yang tidak asing terdengar oleh telinga. Sosok yang sangat berjasa di dalam hidup kita. Dengan segalah pengorbanan dengan nyawanya punmenjadi taruhan, demi untuk kita para anak-anak kecilnya. Sosok yang selalu ada di samping kita. Menumpahkan semua kasih sayang tak kita dapatkan dari manapun. Ibu adalah bidadari yang tak bersayap, sang perwira dengan segalah pengorbanan yang tidak akan bisa kita balas dengan apapun.

Sang ibu yang pertama kali memeluk kita di saat kita melihat dunia. Andaikan semua isi bumi ini bisa ku beli, tak sebanding dengan sebuah pengorbanan Sang wanita tanguh yang ku sebut ibu. Suara tangis dirumah setiap hari bagimu adalah nyanyian terindah yang takkan pernah terulang lagi.

Tidurmu sudah tidak nyenyak sejak kehadiran si kecilmu. Tapi itu justru kebahagian bertambah dari tangisan manja anakmu. Hingga aku beranjak dewasapun, kau masih memperlakukan ku seperti anak kecil yang kau beri sejuta kasih sayangmu. cintamu pun tak pernah berubah dan tak terhingga sepanjang massa. Kerinduan akan segalah perlakuanmu akan menjadi kerinduan yang tak habis-habisnya bagiku, ia abadi terpatri dalam filantropi cinta. 

Sosok ibu adalah sebuah pelita dalam langkah seorang anak. Ibu adalah perwira paling tinggi bagi Sang anak. Ibu bagai seorang manusia berhati malaikat. Tak bersayap, namun memberikan sejuta kehidupan nikmat untuk anak-anak nya. 

AKHIRNYA.... 

Kesatria dan perwira adalah ibu dan bapakku. Julukan yang sepantasnya melekat dalam diri mereka yang tak pernah masuk dalam pengakuan dunia. 

Kesatria tak berkuda, tapi ia punya keberanian yang luar biasa. Bapakku sang kesatria, pahlawan tanpa tanda jasa. Pemimpin rumah tangga, dan pahlawan bagi anak-anaknya.

Begitupun sosok ibu, perempuan sejuta cinta. Pengorbanannya tak pernah luput dimakan usia. Pemberi motivasi dan segala didikan yang tak akan pernah bisa ternilai harganya. 

Ibu dan bapakku adalah pahlawan kesatria dan perwira. Teruntuk merek berdua, terima kasih telah sampai sejauh ini membesarkan kami, anak-anakmu. Tanpamu, tiada kami, dan tanpamu kami bukanlah siapa-siapa. 

Kalian adalah pelita yang selalu menerangi anak-anakmu. Jasa-jasa mu tak akan bisa dikalkulasikan, walaupun dunia dan isinya kuberikan sebagai imbalan,tak akan bisa sebanding dengan kalian membesar,merawat,mendidik dan memotivasi kami,anak-anakmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun