Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Amor Fati dan Bunuh Diri

18 Februari 2023   14:36 Diperbarui: 18 Februari 2023   14:40 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Usaha yang kita lakukan semata-mata kita mencintai hidup kita. Jangan sampai kita pesimis dan frustasi dalam menjalani nya. Hidup yang kita cintai adalah hidup yang dijalani dengan fikiran dan tindakan positif. 

3. Tetaplah konsisten dalam menghadapi kehidupan. Jika banyak rintangan yang dihadapi, jangan sampai kita lengah, apalagi pesimis. Yang perlu kita lakukan adalah berusaha dengan semaksimal mungkin. 

4. Kita memerlukan orang lain untuk membantu kita dalam menjalani hidup. Kita membutuh orang-orang yang kita cintai dalam mengatasi penderitaan. Dengan cara itulah, kita bisa meminimalisir penderitaan hidup. 

5. Segala tindak tanduk kita semata-mata bertindak untuk berubah lebih baik. Dengan kata lain kita hidup dengan mencintai takdir kita, hidup kita adalah tentang bahagianya kita dan bagaimana seharusnya kita bahagia. 

6. Jika kita memikirkan bahwa bunuh diri adalah solusi, maka yang harus kita lakukan adalah bercermin. Seberapa penting kita dan sejauh mana kita berfikir bahwa bunuh diri adalah solusi mengatasi hidup. Apakah kita akan bahagia ketika melepaskan penderitaan yang kita hadapi di dunia ini dengan bunuh diri. Dan bagaimana orang-orang yang kita cintai itu memandang kita nantinya?. Pertandingan inilah yang akan muncul dibenak kita. Oleh karena mencintai takdir atau Amor fati menjadi solusi, darinya lah kita bisa mencintai takdir yang buruk ini dengan cara mencintai perbuatan, fikiran dan Rencana kita. 

7. Mencintai diri sama halnya kita mencintai orang lain. Sehingga, cintailah takdir dengan mencintai bagaimana takdir yang kita hadapi. Berubah lebih baik lagi dalam menghadapi takdir yang buruk. Sebab, dari takdir yang buruk dan baik kita bisa belajar banyak dan berubah. Namun yang perlu kita lakukan pertama kalinya ialah meniatkan semua yang kita lakukan itu semata-mata kita mencintai takdir, karena dari situlah kita bisa mendapatkan hikmah didalamnya. 

Tujuh hal yang dijelaskan menjadi catatan penting untuk dalam pengimplementasian Amor fati dalam mengatasi bunuh diri. Kendati demikian, banyak hal cara dalam mencintai takdir sesuai versi kita. Yang terpenting adalah kausalitas bagi kita itu adalah tentang bagaimana hidup yang dijalani itu bisa mencapai kebahagiaan, hanya Tentang kita yang bahagia dan bahagia kita itu juga membahagiakan orang lain.

KONKLUSI

 Amor fati merupakan salah satu solusi mengatasi bunuh diri yang keluar dalam Fikiran saat kita tak ada pilihan lain mengatasi hidup. Dengan kita mencintai takdir, maka kita bisa meminimalisir penderitaan dalam hidup. 

Amor fati mencitrakan tentang bagaimana selayaknya kita hidup dengan citra-citra fikiran dan tindakan positif. Dengan bertindak selayaknya hidup kita penting, dan kita butuh hidup ini untuk diri kita maupun untuk membahagiakan orang-orang disekitar kita, maka selayaknya opsi yang kita pilihan tak lain adalah Amor fati, bukan bunuh diri.  

Sebagai penutup tulisan singkat mengenai Amor fati dan bunuh diri. Satu wejangan penting bagi kita untuk melihat berapa pentingnya hidup dengan menerapkan Amor fati, wejangan dari tokoh filosof bernama Friedrich Nitezche pernah menulis di dalam satu satu bukunya, bertuliskan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun