Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Ibu adalah Cinta Pertamaku

22 Desember 2022   20:48 Diperbarui: 24 Desember 2022   13:43 1686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

"Ada banyak pahlawan yang mungkin kita ingat diwaktu masa sekolah. Akan tetapi, ada satu pahlawan yang sampai hari ini akan terus berjuang tanpa henti. Pahlawan itu kusebut ia sebagai sebutan IBU"

Kata-kata sebagai awal dari apa yang ingin aku ungkapkan mengenai sosok yang sangat luar biasa. Ia adalah pahlawan pertama yang tak pernah dipajang namanya di sekolah-sekolah akan tetapi peran dan jasanya dirasakan kepada seluruh dunia saat ini, disebut ia sebagai ibu. Pahlawan yang memberiku tatapan pertama/melahirkan ku di dunia, sosok yang memberikan cinta kasih yang luar biasa, dan bisa kukatakan bahwa sosok ibu sampai sekarang merupakan sosok perempuan luar bisa sebagai cinta pertama ku sebagai seorang anak. 

Sejujurnya saja, dalam hati yang terdalam. Memang konyol sekali jika ada orang bertanya padaku, mengenai bagaimana pandang ku mengenai sosok ibu?. jujur saja, aku tak tahu harus berkata apa untuk Menjawabnya, tak akan ada kalimat cukup singkat yang menggambarkan keluarbiasaan dari seorang ibu. Ia Adalah perempuan sebagai pahlawan hingga kini memberitahukan ku segala hal tentang dunia. Sehingga, untuk menjawab bagaimana menurutku mengenai sosok ibu?. Aku mungkin tidak akan bisa menjawabnya dengan seringkas kata, tak bisa menyederhanakan nya dengan beberapa kalimat, dan tak bisa mengungkapkan nya hanya dengan ucapan singkat. 

Ibu,ibu, dan ibu. 

Sosoknya tiga tingkat dibanding sosok ayah. Ibu, sosok perempuan yang melahirkanku di dunia, kemudian menyayangiku tanpa hingga. Ia memberikanku kasih sayang yang hingga kini tak mampu ku kalkulasikan. Cinta kasih yang diberikan membawaku selalu hanyut dalam setiap perhatian nya. Tak ada yang mampu menggantikan peran ibu, sosok yang tak ada panjangan di bangku sekolah. namun selalu menjadi pahlawan nyataku sepanjang hidup. 

Aku yakin setiap kita akan membanggakan ibu kita sendiri. Mereka yang selalu ada untuk kita setiap hari, Tatapan dan kasih sayang hangatnya tak akan pernah terganti. Ia selalu memberikan kita berbagai hal yang dimiliki, tak pernah lelah, tak pernah pasrah. Bahkan, ibu kita melepaskan baju zirah nya untuk anaknya. Mereka (ibu) lebih mementingkan kebahagiaan anaknya ketimbang dirinya. Ini yang mungkin kita sadari setiap harinya sebagai anak melihat pengorbanan dari ibu kita. 

Sejak dalam kandungan, melahirkan, menyusui, merawat hingga membesarkan kita tanpa imbalan apapun. Bahkan, segala yang ia punya dalam jiwanya diberikan untuk kebahagiaan anak-anaknya. Kutanyakan kepada kita sebagai anak, sejauh mana kita berbakti hari ini kepada ibuk kita yang selalu memberikan kita berlian yang tak terhingga nilainya?. Mungkin kita lupa, ataupun kita pongkah dalam ingatan jasanya yang sudah terbiasa diberikan kepada kita sebagai anaknya. Untuk mengatakan Terima kasih dan menanyakan kabarnya pun setiap harinya, bahkan kita lupa. 

IBUKU ADALAH CINTA PERTAMAKU HINGGA KINI

Aku tak bisa menceritakan sedalam mungkin mengenai bagaimana ibu dalam pandanganku. Sudah kukatakan sebelumnya, tak ada sesuatu yang sederhana untuk menjelaskan bagaimana ibu bagiku. Sehingga aku akan menceritakan hal yang lain tetap mengenai ibu. Yakni ibuku adalah cinta pertamaku hingga kini. 

Sebagai sosok anak, memang kasih sayang ibu tak akan terlepas (Bersyukurlah bagi orang-orang yang orang tuanya masih hidup tetap berbakti padanya selagi ia ada). Ibuku adalah sosok yang memperkenalkan cinta padaku. tentang ketulusan, keikhlasan, pengorbanan, kesabaran dan hal lainnya pada anaknya. Ia memberikan pengajaran dan bimbingan pada setiap anaknya untuk menjadi sosok kepribadian yang bijaksana. 

Banyak hal yang membuatku terinspirasi dari ketulusan seorang ibu. Sehingga aku menemukan arti sebuah cinta sejati, Yakni cinta kasih seorang ibu kepada anaknya yang tak terhingga ditelan massa. Sejujurnya aku memahami segala tentang dunia dari bagaimana ibuku mengajarkan pertama kalinya. Ia dengan ikhlas mengajarkan anak-anaknya tentang dunia dengan penuh cinta, kelembutan kasih sayangnya pun tak mampu kutiru. 

Menurutku, didikan seorang ibu kepada anaknya tak bisa di tiru oleh siapapun, entah mantra apa yang membuatnya sekuat itu merawat dan membesarkan anak-anaknya. Ia dengan telaten dan penuh semangat tak berbatas memberikan berbagai pandangan soal dunia, kehidupan dan cinta pada setiap anak-anaknya. Sehingga dari berbagai macam alasan inilah, aku masih mencintai satu perempuan yang sama setiap harinya, yakni ibuku, ibuku, dan ibuku. 

Cinta pertamaku adalah sosok ibu. Jika perempuan memiliki cinta pertama dari sosok ayah. maka, sosok anak laki-laki memiliki cinta pertama dari sosok ibu. Itulah yang aku sadari saat ini sebagai anak. Bahwa, keikhlasan dan ketulusan cinta sesungguhnya paling awal bukan berasal dari perempuan yang kita temukan di luar nantinya. Melainkan, dari sosok terdekat kita, yakni ibu, Perempuan yang melahirkan dan membesarkan kita. Cinta pertama ku sebagai sosok anak laki-laki adalah ibuku sendiri, ibuku adalah perempuan yang hebat. 

Ia punya segalanya dan kuanggap sudah sempurna. Aku tak pernah melihat kecacatan apapun didalam ibuku, sehingga aku mencintai nya. Kasih sayang yang tak pernah terhenti diberikan sosok ibu kepada anaknya aku rasakan hingga saat ini. Sehingga sepantas nya aku sebagai anak sudah menemukan cinta yang sesungguhnya, dari sosok ibu. Tak pernah menawarkan kekecewaan, bahkan ibuku memberikan ku sejuta obat penawar ketenangan. Aku bahkan tak tahu sekuat apa ibuku menjaga diriku sebagai anaknya. Sosok yang keras kepala, namun kesabarannya membesarkanku tak pernah merasakan lelah. 

Sosok yang kusebut ibu selalu memberikan ku warna baru. Tak pernah ada kata menyerah ia ucapkan dalam mendidik dan membesarkan anak-anak nya. Sampai sekarang, semakin dewasa anak-anaknya, kasih sayang seorang ibu semakin berlimpah luah diberikan dengan keikhlasan. Ia berikan segala hal dalam bentuk tawa dan bahagia pada anak-anak nya. Sehingga, bagiku ibuku adalah cinta pertamaku yang tak akan pernah terganti oleh peran siapapun di dunia ini. 

"Ketulusan cinta seorang ibu kepada anaknya adalah arti dari cinta yang sesungguhnya"

CINTA IBU ADALAH CINTA YANG SESUNGGUHNYA

Cinta yang sesungguhnya adalah cinta seorang ibu kepada anaknya. Cinta seperti itu tak memerlukan balasan/imbalan. Bahkan cinta seperti itu membawa ketenangan dan tak terhingga didalam ingatan. Kasih sayang diberikan oleh ibu tak ada banding, tak ada balasan yang sebanding untuk membalas segala jasa-jasanya. Ketika kita memberikan ibu kita berlian seharga bermilyaran, bahkan itu tak akan sebanding dengan jasanya yang merawat, membesarkan, dan memberi kan kita kasih sayang. 

Hingga kini, aku masih menjadi bayi yang selalu merengek pada ibu. Kasih sayang dan perhatian tak ada dua. Ini yang membuatku selalu bersandar pada setiap permasalahan dan berbagai hal pada sosok ibu, Tak ada sebanding dengan dirinya. Tanpa ibu, akupun tak ada. Tanpa kasih sayang seorang ibu, mungkin saja dunia akan terasa hampa bagi sosok manusia. Karena, sosok yang menawarkan cinta di dunia dengan sejuta ketulusan hanya dari sosok perempuan yang kita sebut sebagai ibu. 

Tentangmu pahlawan yang kusebut ibu, Terima kasih hingga hari ini menjadi pahlawan yang tak pernah berhenti memberikan kasih sayang yang sangat luar biasa untuk setiap anak-anakmu, Dan Terima kasih telah mengajar kan dan memberikan ku arti cinta yang sesungguhnya. Sehingga, aku sebagai anakmu yang kadang lupa akan jasamu ini masih menfavoritkan sosok ibu sebagai cinta pertama. Cinta ini tak akan pernah terganti dengan berbagai hal apapun, sebab hanya cinta ibu kepada anaknya lah yang tak pernah Pudar dalam cerita kehidupan. 

Ibu, ibu dan ibu. 

Memang, tak ada kata Terima kasih sebagai pelunas jasa, tak ada hadiah yang bisa melunasi setiap usaha membesarkan anak-anak mu. Sehingga aku hanya ingin berkata padamu, ibuku tercinta. Tetaplah sehat dan selalu bahagia, sebab anakmu yang manja ini masih membutuhkan sosok ibu yang luar biasa tempat bermanja sosok anak ini, seperti halnya aku sebagai anak kecil yang menangis ingin ikut ke pasar bersama ibu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun