"setiap orang menjadi guru dan setiap tempat menjadi sekolah" begitu quotes yang luar biasa bisa dibanggakan oleh sang penurut ilmu, quotes tersebut disabdakan oleh pahlawan sekaligus tokoh revolusioner pendidikan Indonesia yakni ki hadjar Dewantara.Â
Sosok yang bisa dikatakan banyak dikagumi dimana saja, setiap pelajar pasti pernah mendengar nama beliau, sosok yang tangguh, sosok yang penuh semangat, sosok pemikir progresif dan sosok yang memiliki peran penting di dalam pendidikan.
Namun tulisan ini bukan untuk membanggakan beliau, ataupun memuji pendidikan yang beliau gagas. Melainkan tulisan ini hadir dari refleksi penulis dari pengalaman yang penulis lihat setiap hari mengenai fenomena pendidikan di Indonesia saat ini.Â
Artinya tulisan tentang pendidikan ini berjalan dengan satu variabel, sehingga disarankan pembaca lebih banyak mencari tahu lagi mengenai perkembangan pendidikan diindonesia saat ini.Â
Entah hasil nya seperti apa, yang terpenting semua kembali kepada kita untuk mulai merevitalisasi sekaligus mencari solusi secara kreatif bagaiamana pendidikan diindonesia saat ini menjadi hal yang perlu di bahas tanpa harus bersepakat mengatakan"iya" pada satu gagasan.
KENAPA PENDIDIKAN YANG MEMBEBASKAN ?
sekolah mengajarkan kita tentang hal hal yang perlu kita ketahui, yang pastinya Sik pelajar maupun pengajar harus berpedoman pada kurikulum yang telah pemerintah.Â
Siswa yang tugasnya untuk menuntut hak untuk belajar biasanya menurut pada guru, kemudian sang guru sebagai pengajar memberikan pelajaran pada sang murid sesuai dengan apa yang ada dibuku yang telah pemerintah terbitkan. Artinya semua berjalan sesuai prosedur, tidak ada yang menyimpang, semasih semua dalam tahapan prosedur tersebut, semua aman terkendali.Â
Baik dari pemerintah,pengajar ataupun pelajaran akan saling menguntungkan satu sama lain, sebab pemerintah telah membuat kurikulum sesuai dengan apa yang pengajar ataupun pelajar Inginkan.
Sangat terbaca fantastis bukan?. Pendidikan yang digambarkan secara teoritis tersebut bisa mengakomodir tiga elemen tersebut, bisa memuaskan tiga aktor yang berperan besar dalam pendidikan.Â