Sama halnya dengan mengenal manusia, ada tahapan-tahapan hierarkis yang harus manusia lakukan cara sistematis. Mengenal tuhan pula harus berdasarkan bagaimana manusia mengenal sama manusia sendiri. Pertama yang harus manusia lakukan adalah mencari informasi tentang tuhan itu sendiri. Caranya iyalah manusia akan bersifat skeptisme terhadap segala hal yang diciptakan dan segala hal yang dibuat, mencari informasi tentang tuhan tuhan yang ada di muka bumi ini. Yang mana kita ketahui bahwa banyak sekali identitas nama-nama tuhan yang diciptakan, kemudian informasi-informasi yang kita kumpulkan tentang tuhan tersebut perlu dilakukan analisis semakin mendalam untuk mengetahui informasi-informasi tuhan yang lebih validitas. Tuhan tuhan yang lebih logis keberadaannya.
Setelah manusia mencari informasi tentang tuhan. Pastinya di sana ada sebuah konklusi yang ditemukan yang dimana tuhan tersebut lah yang menciptakan alam semesta dan isinya dengan kebesaran nya. Satu kita melakukan tahapan pertama tersebut. Selanjutnya adalah mengenal tuhan semakin mendalam. Dengan cara melakukan segala perintah dan menjauhi larangannya, tahapan ini sayang masih sulit dilakukan oleh manusia. Namun ketika manusia melakukannya dengan baik dan ingin sekali untuk mendapatkan pengetahuan tentang tuhan. Pastinya manusia akan menemukannya sebab modal tentang informasi tentang tuhan dan manusia ingin sekali secara niat mengetahui eksistensialisme tentang keberadaan tuhan akan mengikutisertakan jawaban yang diinginkan.
Tahapan tentang mengenal tuhan ini memang dibutuhkan waktu yang lama dan proses prosesnya pun sangat sulit. Terkadang banyak orang yang lemah dalam tahapan ini. Di dalam hal ini kita akan melakukan suatu hal yang bernama mengikuti pedoman agama. Agama yang menjadi patokan manusia tentang bagaimana manusia itu harus melakukan aktivitas kehidupan nya. Terdapat aturan-aturan yang telah ditentukan oleh tuhan itu sendiri kepada manusia untuk hidup. Dalam hal inilah manusia mengenal tuhan dengan perantara perantara tuhan yang telah diturunkan melalui kitab suci dan berproses dalam pedoman agama.
Setelah melampaui tahapan mencari informasi dan mengenal tuhan. Maka tahapan selanjutnya adalah berinteraksi langsung dengan tuhan. Orang yang berinteraksi dengan tuhan adalah orang-orang yang mampu melalui tahapan pertama dan kedua, berinteraksi tentang tuhan ini sendirilah menjadi impian tertinggi oleh makhluknya.Â
Di situlah kita akan mengetahui eksistensialisme Tuhan  secaracara lebih komprehensif dan holistik. Kita akan mampu mendekor stroke si pemikiran negatif kita tentang tidak adanya tuhan menjadi benar-benar mengakui keberadaan tuhan itu sendiri dengan bukti-bukti kebesarannya. Ataupun berinteraksi langsung dengan tuhan ketika kita mampu melalui tahapan tahapan yang sudah lama dan prosesnya pun begitu tidak bisa dibayangkan sulitnya.
Proses-proses mengenal tuhan memang tidak bisa bagaimana kita menemukan ilmu pengetahuan. Sebab pemikiran manusia, penciptaan manusia, adanya alam jagat raya ini maupun isinya adalah ciptaan tuhan itu sendiri. Hingga tidak etis kali ketika manusia mengkaji tuhan dengan perspektif keterbatasan pengetahuan manusia. Jika pun manusia mengkaji tentang keberadaan ada dan tidak adanya tuhan. Maka manusia hanya mampu melakukannya dari pemberian pengetahuan oleh tuhan sendiri. Manusia akan mampu mengetahui tanda-tanda kebesaran tuhan saja yang mana itu pun salah satu bukti tentang keberadaan tuhan sebagai maha pencipta.
Namun penulis sendiri di sini tidak melarang manusia untuk berfikir ataupun mengkaji tentang tuhan. Sebab manusia secara hakikatnya diberikan akal untuk berfikir segala hal. Tanpa ada batasan, namun yang harus menjadi orientasi adalah manusia berfikir ketika berfikir mampu menjelaskan nya dengan dimensi yang lebih kompherensif dan holistik, supaya anomali dalam berfikir manusia tersebut bisa di minimalisasi.
Apapun tentang pemikiran kita tentang tuhan. Memang akan memunculkan pertanyaan-pertanyaan baru. Namun sejauh dari itu semua, tuhan akan tetap menjadi maha pencipta dari segala hal termasuk diri kita sendiri sebagai makhluk ciptaannya. Mengakui tentang keberadaan tuhan adalah salah satu kewajiban manusia. Dan berfikir tentang keberadaan tuhan merupakan salah satu indikasi tentang manusia memang sebagai makhluk ciptaan.Â
Tanda-tanda kebesaran tuhan yang menciptakan alam jagat raya ini dan isinya adalah bentuk bentuk bagaiamana tuhan secara mudahnya menciptakan nya dan bisa mudah pula menghancurkan nya. Manusia adalah sebagian atom-atom ciptaan tuhan yang bisa saja di musnahkan. Sehingga tidak ada yang perlu di sombongkan.
#wahyutrisnoaji
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H