***
Orang yang kesal bilang, "Hidup memang tak adil" alias "Kejam". "Sadis". "Keterlaluan".
Tapi amang penjaga makam tadi mendapatkan 20 ribu sehari, sudah sangat bersyukur. Istri yang sedang hamil dan tiga anaknya yang masih kecil bisa makan enak, katanya.
Itu pun masih ditambah dengan seloroh lucunya yang tanpa beban, "Sebenarnya saya dulu mah cita-cita pengen daftar ABRI mas, tapi orang tua tidak punya uang buat masuknya. Tapi ndak papa, sekarang naik turun gunung tiap hari paling nggak fisik nggak kalah sama kopral, sewaktu2 negara gawat, siap lah angkat senjata."
Kali ini saya tidak lagi bisa menahan bermuka datar, dan langsung tertawa terbahak2.
Bangga, sekaligus merasa masih bodoh sekali. Dan karena itu harus belajar lagi bagaimana caranya bersyukur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H