Mohon tunggu...
wahyu agung
wahyu agung Mohon Tunggu... pegawai negeri -

hanya menanam benih kata, berharap tumbuh, segar, ranum, dan lebat

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

[FFA] Cheri Si Kelinci Berbulu Emas

18 Oktober 2013   13:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:22 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Wahyu Agung (No. 160)

Hai kawan? Tahukah kamu bahwa dulu Pulau Jawa dan Sumatera pernah menjadi satu daratan? Nah, saat itu hiduplah kelinci-kelinci yang suka berpesta pada malam hari. Mereka menari bersama, bernyanyi bersama, dan makan wortel sepuasnya sampai menjelang pagi. Coba perhatikan warna mata kelinci, karena kebiasaannya itu sekarang mata mereka menjadi berwarna merah. Sekali dalam setahun para kelinci itu mengadakan lomba bulu terbaik. Lomba ini sangat populer karena pemenangnya akan mendapatkan alat penggali tanah. Kelinci yang mempunyai alat ini bisa membuat liangnya sendiri. Oh ya, lomba ini khusus untuk anak kelinci saja. Kelinci yang sudah dewasa tidak boleh ikut. Cheri adalah salah satu anak kelinci yang sudah mendaftar lomba bulu terbaik. Tapi ia tidak yakin menang. Bulunya sebenarnya bagus tetapi karena tidak mengikuti nasihat mama untuk mandi teratur sekarang berubah menjadi kusam. Cheri menjadi sebal sendiri, soalnya ia ingin sekali mendapatkan hadiah alat penggali tanah. Pagi itu setelah sarapan Cheri berjalan-jalan ke luar liang. Sambil berjalan ia melamun "Lomba sebentar lagi, kalaupun mulai sekarang mandi teratur sudah telat. Buluku tidak akan sebagus peserta lain yang mandi teratur dari dulu" Ah, memikirkan itu Cheri jadi bertambah sebal. Lalu tiba-tiba "bruk !" Gara-gara melamun Cheri menabrak sebatang pohon berukuran kecil. Beberapa daunnya yang sudah tua terjatuh. Huh, Cheri menjadi marah. Daun-daun yang jatuh itu dirobek-robek dengan tangan kecilnya. Setelah capek berkelahi dengan daun-daunan itu ia duduk bersandar di batang pohon. Tanpa sengaja dilihatnya tangan kecilnya, warnanya bulunya berubah menjadi keemasan. Daun-daun itu ternyata mengandung pewarna. Aha! kelinci kecil itu tampaknya mendapatkan ide. Segera saja Cheri mengumpulkan daun-daunan yang mengandung zat pewarna itu. Aku akan memberikan kejutan pada semua orang saat lomba bulu terbaik, begitu pikirnya. [caption id="attachment_285875" align="alignnone" width="448" caption="Cheri setelah berkelahi dengan daun-daun - ilustrasi : Yudi Susanto (pribadi)"][/caption] Hari perlombaan tiba, semua peserta siap bergaya. Sorak sorai penonton terdengar ramai, peserta pertama beraksi. Bulunya berwarna putih bersih dan lembut seperti kapas. Pasti peserta pertama ini rajin mandi dan menyisir bulunya. Peserta kedua dipanggil dewan juri, kali ini seekor anak kelinci berbulu hitam. Dengan lompatan kecil ia naik ke panggung. Penonton bertepuk tangan ketika dia memperlihatkan bulu hitamnya yang mengkilat dan berbau wangi. Lalu tiba giliran Cheri untuk naik ke panggung. Penonton penasaran saat Cheri naik panggung dengan memakai jubah. Dan ketika Cheri membuka jubahnya semua penonton kaget. Beberapa penonton bahkan sampai terjengkang dari kursinya. Bulu Cheri berwarna kuning keemasan. Setiap terkena cahaya bulan bulunya seakan bercahaya. Lomba memang diadakan tepat saat bulan purnama. "Baru kali ini aku melihat kelinci berwarna emas" "warna bulunya indah sekali" "keren" Itulah beberapa komentar penonton melihat Cheri yang kini berbulu kuning keemasan. Semua penonton bertepuk tangan saat Cheri meloncat turun dari panggung. [caption id="attachment_285877" align="alignnone" width="448" caption="Cheri di atas panggung - ilustrasi : Yudi Susanto"]

1382075757188950802
1382075757188950802
[/caption] Setelah seluruh peserta tampil dewan juri segera menggelar rapat untuk menentukan juaranya. Walaupun bulan mulai tertutup awan mendung para penonton tidak ada yang pulang. Setelah rapat selesai ketua dewan juri meloncat ke panggung. Semua peserta tegang karena ini berarti pengumuman pemenang akan dibacakan. Lalu ketua dewan juri berteriak, "pemenang lomba bulu terbaik tahun ini adalah...." Deg..deg..deg.. "Cheri, kelinci berbulu emas!" Semua penonton bersorak dan bertepuk tangan. Cheri melompat riang gembira dan segera naik ke panggung. Saat penyerahan hadiah gerimis turun, tapi penonton tidak bubar, mereka masih ingin melihat Cheri Si Kelinci berbulu emas. Ketika dewan juri akan menyerahkan hadiah ada seorang penonton yang berteriak. "hei lihat, bulu kelinci emas kelihatan aneh!" Semua orang kini menatap Cheri. Wah, gawat! Gara-gara terkena gerimis warna emas di beberapa bagian tubuh Cheri menghilang. Yang terlihat kini bukan kelinci berbulu emas tapi kelinci berbulu belang, sebagian berwarna emas sebagian lagi hitam. Sorak sorai penonton kembali ramai, "anak itu telah menipu kita!", "curang!". Cheri yang panik karena aksinya mewarnai bulu ketahuan berlari tak tentu arah. Kelinci yang marah mengejarnya. Cheri berlari tanpa berhenti. Meskipun para pengejarnya sudah tidak terlihat ia tidak berhenti. Cheri merasa takut dan malu. Tanpa sadar ternyata Cheri sudah berlari sampai ke Pulau Sumatera. Karena belum memiliki alat penggali tanah ia tinggal dan bersembunyi pada liang yang dibuat hewan lain. [caption id="attachment_285878" align="alignnone" width="448" caption="Cheri lari - Ilustrasi : Yudi Susanto"]
1382075811738521497
1382075811738521497
[/caption]

Tamat

Nah kawan, apabila suatu saat kamu mendengar ada kelinci yang berwarna belang yang tinggal di liang hewan lain kalian pasti tahu kan siapa dia? Catatan Penulis : Kelinci Belang Sumatera (Nesolagus netscheri) merupakan ras kelinci asli Indonesia. Yang unik dari satwa asli Indonesia ini adalah kebiasaan bersembunyi di dalam lubang atau liang bekas binatang lain. Kelinci ini sangat langka dan belum pernah ditemui secara langsung. Kelinci ini terancam punah karena hutan di Pulau Sumatra tempat ia tinggal rusak dan dibuka untuk pertanian dan perkebunan. -- Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community dengan judul : Inilah Perhelatan & Hasil Karya Peserta Event Festival Fiksi Anak danSilahkan bergabung di FB Fiksiana Community

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun