Respon Pemerintah
Tadinya pemerintah menyebut 54 bidang usaha dibuka untuk asing 100% yang memasuki area bisnis UMKM kita. Setelah mendapat kritik tajam dari beberapa tokoh, yang paling menonjol dari Maruarar Sirait, kemudian pemerintah menyatakan bahwa 54 bidang usaha yang dibuka untuk asing itu hanya tinggal 25 bidang usaha saja. Alasan pemerintah adalah bahwa kita kekurangan modal di 25 bidang tersebut. Juga untuk menghasilkan produk-produk pada 25 bidang ekonomi tersebut yang bisa mengurangi impor Indonesia.
Namun demikian, Ara tetap meminta bahwa pemerintah untuk meninjau kembali kebijakan relaksasi ini dan membatalkannya. Ia ingin sektor UMKM ini tak perlu diganggu karena merupakan sektor bagi ekonomi rakyat. Yang juga membuat kita mendapat pelajaran bagus dari Ara adalah sikapnya. Ara tetap mengapresiasi Darmin yang mau merevisi 54 bidang usaha yang direlaksasi. Ia menganggap langkah Darmin mendengarkan kritik adalah hal baik untuk mengembalikan arah kebijakan ekonomi Presiden Jokowi yang pro Rakyat.
Buah Manis
Gerakan penolakan relaksasi DNI yang diinisiasi Ara dan beberapa tokoh ekonomi (Kadin dan Hipmi) ditanggapi pemerintah. Pemerintah menurunkan 54 bidang yang direlaksasi untuk asing menjadi tinggal 25 bidang ekonomi.
Meski ini dianggap sebagai keberhasilan langkah politik yang dilakukan Ara, namun sesungguhnya Ara dan masyarakat masih berharap bahwa kebijakan relaksasi ini dibatalkan atau setidaknya ditunda. Sejauh ini aspirasi ini direspon oleh pemerintah dengan menurunkan list bidang relaksasi dari 54 menjadi 25.
Penundaan ini pun diapresiasi akademisi dan tokoh ekonomi senior Rizal Ramli melalui akun sosial medianya. Dia juga menyebut Ara (Maruarar Sirait) sebagai tokoh politik yang juga ikut menyuarakan secara kritis soal relaksasi DNI ini. Semoga kemajuan kritik politik dalam rangka membela kepentingan rakyat harus sering kita dengar dari para politisi kita. Seperti yang dilakukan Ara. Membela dengan gagasan kemudian menjalankan aksi-aksi riilnya dalam melakukan negosiasi politik demi rakyat banyak. Kita berharap semakin banyak politisi yang sikap dan mentalnya seperti Ara, meskipun semakin langka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H