Cinta itu anugerah dari Tuhan Yang Maha Pengasih. Pembiasaan saling cinta kepada pasangan adalah salah satu hal yang membuat langgeng dalam sebuah pernikahan. Cinta harus tetap dipupuk dan dijaga, agar eksis di setiap harinya.
Selalu ingin di sisinya, apalagi pas butuh, saat hati sedang tidak mood. Pasti jatuhnya pengin nyandar di bahu pasangan.
"I need you, dear. Rasanya aku pengin ditemani."
"Kamu kenapa? Apakah kamu sakit, Darling?"
"No, aku hanya pengin dipeluk,"
"Oh, kirain."
Perumpaannya seperti itu. Pada saat sedih karena suatu persoalan, penginnya pasangan bisa menjadi tempat curhatan. Menjadi teman baik yang bisa kasih solusi gimana caranya mengatasi masalah.Â
Alih-alih menjadi sebuah kekaguman, lalu ibarat pahlawan bagi pasangan, karena mampu dan sukses menjadi sandaran hati. Aih, jadi tambah cinta, nih.
Dalam kurun waktu pernikahan saya dan pasangan, mengalami banyak hal pembelajaran hidup. Saling menghargai, saling sayang, saling pengertian. Ya, ya, secara teori amat mudah mengatakannya. Tetapi saat menjalankan, butuh perjuangan panjang seperti sungai yang mengalir. Tak mudah.
Memadukan dua hati dalam sebuah pernikahan, tak semudah menulis sebuah cerita fiksi. Harus ada timbal balik, perilaku saling menghargai dan ada rasa cinta.Â
Cinta bisa selalu ada karena terbiasa dan selalu ada di sisinya. Bukan berarti harus bertemu tiap jam tiap detik, ya. Ada komunikasi yang menjembati dan jangan sampai terlepas. Saling menghargai dan saling memuliakan. Tak mudah, tapi bisa dilakukan.