Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menikmati Seporsi Timlo Solo di Awal Tahun 2024

1 Januari 2024   19:29 Diperbarui: 1 Januari 2024   20:29 1106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya sejak lama saya ingin mencicipi Timlo Solo ini, tapi baru bisa terlaksana sekarang. Saya penasaran pada masakan tersebut. 

Namanya memang tidak asing, karena saya sering mendengarnya dan melewati resto Timlo Solo yang berada di Ungaran Jawa Tengah.

Akhir-akhir ini, saya sering berada di Ungaran karena urusan pekerjaan. Kota Ungaran sendiri merupakan pusat ibukota Kabupaten Semarang. Berdekatan dengan Kota Semarang. Banyak kuliner yang bisa dituju, seperti Tahu Bakso, Sate Kempleng dari daging sapi, yang merupakan makanan khas Ungaran.

Baca juga: Cerpen: Kangen Ibu

Makanan khas Ungaran bisa dicari di sekitar jalur utama Ungaran Semarang, Jalan Diponegoro. Tetapi saya sudah pernah merasakan, baik tahu bakso maupun sate kempleng.

Nah, di salah satu sudut jalan dekat SPBU Jalan Diponegoro Ungaran, ada sebuah Restoran Klasik Timlo Solo. Rumah makan itu sudah lama ada, dilihat dari bentuk bangunannya. Bisa menjadi jujugan mampir saat melewatinya. Nuansanya Jawa Klasik orang tua kita tempo dulu. Saya sering melewati, tapi belum pernah mampir.

Nah, di awal tahun 2024, puncak acara tahun baru saya berada di Ungaran. Kebetulan menginap di Guest House Timlo Solo karena kemalaman kalau harus pulang ke rumah. Daripada ngantuk di perjalanan, lebih baik bermalam.

Seperti pucuk dicinta ulam tiba, saya bisa mencicipi Timlo Solo. | Foto: Wahyu Sapta.
Seperti pucuk dicinta ulam tiba, saya bisa mencicipi Timlo Solo. | Foto: Wahyu Sapta.

Ternyata resto ini bisa juga untuk menginap. Kok, seperti pucuk dicinta ulam tiba, sih. Saya senang banget. Malam sebelum tidur saya berangan-angan untuk memesan Timlo Solo keesokan harinya.

Benar saja, keesokan harinya, sekalian check out, saya memesan menu sarapan Timlo Solo. 

Taraaaa... nggak pakai lama, pesanan datang, karena memang belum banyak pengunjung yang datang.

Wah, wah, ini nih yang bikin saya penasaran. Seporsi Timlo Solo dengan sepiring nasi putih ada di hadapan saya.

Seporsi Timlo Solo segar ada di hadapan saya. | Foto: Wahyu Sapta.
Seporsi Timlo Solo segar ada di hadapan saya. | Foto: Wahyu Sapta.

Hem, bau harum langsung menguar. Masih hangat. Saya lihat Timlo Solo ini segar, termasuk jenis menu sup karena berkuah banyak.

Sajian yang konon merupakan khas Kota Solo, berisi ayam suwir, hati ampela goreng yang diiris, telur baceman, bihun, dan sosis solo iris digoreng, dengan siraman kuah bening yang melimpah. Taburan bawang merah menambah sedap baunya.

Ciri khas sajian ini memakai sosis solo, yang merupakan gorengan yang bentuknya seperti lumpia berisi ayam cincang. Saya lihat sosis solo diiris baru digoreng garing. Hem, pasti enak nih.

Timlo Solo berisi ayam suwir, hati ampela, telur baceman, bihun, sosis solo, dengan siraman kuah bening melimpah. Segar sekali. | Foto: Wahyu Sapta
Timlo Solo berisi ayam suwir, hati ampela, telur baceman, bihun, sosis solo, dengan siraman kuah bening melimpah. Segar sekali. | Foto: Wahyu Sapta

Saatnya mencicipi! Pertama saya cicip kuahnya memakai sendok. Hem, gurih, aroma kaldu ayam. Lalu saya memasukkan sambal kecap yang disediakan sebagai pelengkap. Enak betul.

Sesuap demi sesuap, perpaduan nasi putih dan Sup Timlo Solo masuk dalam perut saya. Rasanya segar, lembut, dan tidak eneg. Benar-benar menuntaskan rasa. 

Harganya terjangkau. Tiga puluh ribu sudah termasuk nasi. Pelayanannya juga ramah, seperti di rumah sendiri. Tempatnya bersih. Begini ini yang bikin pengin balik lagi ke sini. Saya mengobrol pada mbak Kasir, katanya resto ini pemiliknya sama dengan yang di Kota Solo. Oh, begitu ya.

So, kalau pas di Ungaran, bolehlah mampir kembali. Enak dan segar. Mencicipi Timlo Solo di awal tahun 2024, menambah cita rasa kuliner saya. Bisa menjadi rekomendasi cita rasa kalau kepingin memasak Timlo Solo ala saya.

Mencicipi Timlo Solo di awal tahun 2024 menambah cita rasa kuliner saya. | Foto: dokpri.
Mencicipi Timlo Solo di awal tahun 2024 menambah cita rasa kuliner saya. | Foto: dokpri.

Selamat Tahun Baru 2024. Semoga tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Aamiin.

Salam,

Wahyu Sapta.

Semarang, 1 Januari 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun