Wah, wah, ini nih yang bikin saya penasaran. Seporsi Timlo Solo dengan sepiring nasi putih ada di hadapan saya.
Hem, bau harum langsung menguar. Masih hangat. Saya lihat Timlo Solo ini segar, termasuk jenis menu sup karena berkuah banyak.
Sajian yang konon merupakan khas Kota Solo, berisi ayam suwir, hati ampela goreng yang diiris, telur baceman, bihun, dan sosis solo iris digoreng, dengan siraman kuah bening yang melimpah. Taburan bawang merah menambah sedap baunya.
Ciri khas sajian ini memakai sosis solo, yang merupakan gorengan yang bentuknya seperti lumpia berisi ayam cincang. Saya lihat sosis solo diiris baru digoreng garing. Hem, pasti enak nih.
Saatnya mencicipi! Pertama saya cicip kuahnya memakai sendok. Hem, gurih, aroma kaldu ayam. Lalu saya memasukkan sambal kecap yang disediakan sebagai pelengkap. Enak betul.
Sesuap demi sesuap, perpaduan nasi putih dan Sup Timlo Solo masuk dalam perut saya. Rasanya segar, lembut, dan tidak eneg. Benar-benar menuntaskan rasa.Â
Harganya terjangkau. Tiga puluh ribu sudah termasuk nasi. Pelayanannya juga ramah, seperti di rumah sendiri. Tempatnya bersih. Begini ini yang bikin pengin balik lagi ke sini. Saya mengobrol pada mbak Kasir, katanya resto ini pemiliknya sama dengan yang di Kota Solo. Oh, begitu ya.
So, kalau pas di Ungaran, bolehlah mampir kembali. Enak dan segar. Mencicipi Timlo Solo di awal tahun 2024, menambah cita rasa kuliner saya. Bisa menjadi rekomendasi cita rasa kalau kepingin memasak Timlo Solo ala saya.