Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Senam dan Bahagia

15 Oktober 2023   19:36 Diperbarui: 16 Oktober 2023   01:24 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi Pindang khas Kudus sebagai sajian setelah senam. | Foto: dokpri.

Hari ini di lingkungan RW tempat tinggal saya diadakan senam bersama warga. Acara ini sih sebenarnya tiap bulan dilakukan, bergiliran lokasi antar RT. Kebetulan hari ini adalah giliran RT saya. Ada 12 RT, yang berarti setahun sekali RT saya ketempatan senam bersama. 

Sebagai tuan rumah, tentu saja persiapan ditanggung oleh kami. Dari mulai persiapan lokasi, mencari Instruktur Senam sebagai pemandu, hingga konsumsi yang hendak disajikan kepada peserta senam.

Persiapan sudah dilakukan jauh-jauh hari, agar acara bisa berjalan dengan lancar dan tidak mengecewakan peserta senam dari RT lain.

Kurang lebih ada 250 warga yang mengikuti senam, loh. Dari ibu-ibu, bapak-bapak, remaja hingga anak-anak. Banyak ya, pesertanya. Iya karena memang warga satu RW.

Bukan senam saja yang dilakukan, melainkan juga ada timbang badan dan mengukur tensi. Petugasnya juga dari warga sendiri, kader PKK. Biasanya yang ingin mengukur tensi adalah lansia dan pralansia.

Sebelum senam dimulai, warga bisa antre mengukur tensi dan menimbang berat badan. | Foto: dokpri.
Sebelum senam dimulai, warga bisa antre mengukur tensi dan menimbang berat badan. | Foto: dokpri.

Sebelum senam dimulai, warga mengantre untuk mengukur tensi dan menimbang berat badan.

Saya juga ikutan duduk untuk mengukur tensi. Wah, waktu saya ukur tensi, ternyata lumayan tinggi. Aduh, harus hati-hati nih. Untung saya orangnya easy going, tidak mudah panik, jadi santai saja. Paling juga mikir paniknya nanti setelah sampai rumah. Hahaha...

Ikutan ukur tensi. Aduh, lumayan tinggi. Harus hati-hati nih. | Foto: dokpri.
Ikutan ukur tensi. Aduh, lumayan tinggi. Harus hati-hati nih. | Foto: dokpri.

Musik mulai menyala. Senampun dimulai. Barisan peserta senam menyesuaikan lokasi, karena memang tidak di lapangan, melainkan di tempat area taman tempat tinggal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun