Kami berkeliling dipandu oleh Mas Dita, GM dari Sam Poo Kong dibantu oleh Mbak Muna yang lancar memberikan penjelasan tentang sejarah bangunan.
Mbak Muna langsung menjelaskan beberapa sejarah tentang Sam Poo Kong.
Enam ratus tahun lalu, sebuah kapal dari Tiongkok yang dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho seorang pelaut dan penjelajah muslim mendarat di Simongan daerah Gedung Batu Semarang, karena Juru Mudi kapalnya yang bernama Wang Jiang Hong sakit keras. Ada sebuah goa yang bisa dijadikan tempat istirahat dan pengobatan.Â
Pada masa lampau, lokasi ini merupakan bibir pantai. Nah, sekarang tempat ini sudah menjadi daratan, karena pantai utara Jawa mengalami pendangkalan.
Kemudian Laksamana Cheng Ho meneruskan perjalanan dengan berlayar kembali melanjutkan misi perdamaian.
Sedangkan juru mudi atau Wang Jiang Hong menetap dan membuat rumah di sini. Lalu bertani dan beradaptasi dengan penduduk sekitar, hingga akhir hayatnya dan dimakamkan di lokasi ini.
Beberapa awak kapal lainnya juga ada yang tinggal di Simongan yang akhirnya menikah dengan penduduk sekitar dan meneruskan keturunannya di daerah ini.
Klenteng Sam Poo Kong sendiri dibangun oleh masyarakat sekitar Gedung Batu untuk mengenang jasa-jasa Laksamana Cheng Ho.Â