Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cerianya Ibu-ibu RT Lingkungan Saya Mengikuti Lomba Memasak Nasi Goreng di Semarang

1 Agustus 2023   17:42 Diperbarui: 2 Agustus 2023   18:55 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Memasak Nasi Goreng Ala Mbak Ita dari lingkungan RT kami. | Foto: Wahyu Sapta.

Ada yang berbeda dari biasanya. Kegiatan ibu-ibu seantero Kota Semarang lebih meriah dengan diadakan lomba memasak Nasi Goreng Ala Mbak Ita dalam bentuk video, yang diwajibkan dibagi di IG.

Ketentuan lomba adalah membuat nasi goreng. Salah satu menu murmer, tapi tetap harus memberikan nilai gizi sesuai Isi Piringku. 1/3 nasi, 1/3 lauk, 1/6 sayur, dan 1/6 buah. Dengan 25 ribu nasi goreng bisa tersaji.

Mbak Ita sapaan dari Hevearita Gunaryanti Rahayu, Walikota Semarang, memang hobi memasak. Ia mengajak warganya dari tingkat RT untuk mengikuti lomba dalam rangka memperingati HUT RI yang ke-78. 

Hem, kira-kira berapa ya peserta yang mengikuti? Kota Semarang terdiri dari 16 kecamatan, 117 kelurahan. Sedangkan setiap kelurahan beragam jumlah RW dan RT nya. Kecamatan tempat saya saja terdiri dari 122 RW dan 868 RT. Jadi? Pesertanya bejibun! 

Tiap peserta dari satu RT, membuat video keseruan memasak nasi goreng dengan jumlah warga 10 orang. Termasuk dari lingkungan RT tempat tinggal saya. 

Jauh-jauh hari Ibu RT menjapri ke beberapa ibu, siapa saja yang bisa ikutan membuat video lomba memasak nasi goreng. Ini tidak mudah, bestie. Karena tidak semua ibu bisa dan bersedia. 

Sebagai warga yang baik, saya sih manut dan bersedia ketika dijapri. Meskipun suara-suara beragam tentang acara lomba memasak ini simpang siur. Maklum, musim pemilu. Apapun bisa menjadi ajang kampanye dll.

Nah, ibu-ibu lingkungan RT saya beragam. Ada yang sudah pensiun, ada juga yang masih aktif sebagai pegawai. Jadi, meskipun hanya mengumpulkan 10 ibu, bukanlah hal mudah. Setelah kesepakatan hari dan lokasi yang ditentukan, kami berkumpul.

Ibu-ibu mencoba berkreasi membuat video memasak, yang tentu saja tidak biasa dilakukan. Bayangkanlah, ibu-ibu diminta membuat video. Hal yang tak biasa. Meskipun memang ada yang sudah terbiasa, tetapi rata-rata mereka bukan ibu yang eksis menguasai medsos.

Mereka ada yang bahagia, malu-malu, merasa lucu, dan ekspresi lainnya, karena ini adalah pengalaman baru di dunia berbeda dari keseharian. Keseruan ketika memasak, membuat Ibu-ibu kompak, saling mengisi, dan siap bekerjasama. Hal yang patut diapresiasi. 

Kepinginnya nanti langsung syuting video, membuat yel-yel, memasak nasi goreng, lalu selesai saat itu juga. Setelah selesai, tinggal mengedit dan menggabungkannya.

Bukan ibu-ibu namanya jika tanpa proses yang penuh diskusi. Apalagi pada saat membuat yel-yel. Banyak ragamnya yang ingin dibuat. Tetapi karena terbatasnya waktu, akhirnya disepakati: yang sederhana saja. Memang sulit ya, memadukan banyak ide, hanya dalam waktu yang terbatas.

Itupun prosesnya lama, karena usia juga berpengaruh. Sulit menghafal gerakan dalam waktu singkat. Sudahlah, sejadinya. Saya sih manut saja, karena saya tidak pandai membuat yel-yel. Bagian saya adalah memadukan gambar dan editing.

Ada satu hal yang saya dengar dan saya suka. Salah satu ibu mengatakan, "Sudah, sedapatnya saja, Kesempurnaan hanya milik Allah, dan kita yang banyak kekurangannya." sambil diiringi derai tawa ibu-ibu lainnya. Itu artinya ada kata menyerah, karena proses rembugan membuat yel-yel tak kunjung ada ujungnya. Akhirnya proses syuting yel-yel selesai dengan hasil seadanya. 

Saatnya memasak! Bahan-bahan untuk memasak nasi goreng sudah dipersiapkan oleh salah satu ibu. Ini mempermudah saat syuting memasak. Ibu-ibu juga sudah siap memasak secara spontan. Beruntungnya masing-masing dipastikan bisa memasak.

Inilah keseruannya. Saling mengisi, apabila ada yang grogi. Penuh tawa apabila ada yang salah ucap. 

Taraaa... akhirnya. Done! 

Nasi goreng untuk lomba bisa tercipta! Proses platingnya dilakukan bersama-sama. Serunya, hanya dalam waktu 1,5 jam saja, video Lomba Memasak Nasi Goreng Ala Mbak Ita selesai. Ajaib, kan? Meskipun dibalik proses pembuatannya banyak urun-urun suara yang tentu saja tidak semua bisa diadaptasi. 

Hal utama sebagai warga Kota Semarang yang baik adalah partisipasi mengikuti lomba. Kalah menang bukan utama. Dan yang pasti, RT tempat saya tidak akan menang karena hasil yang seadanya.

Boleh disaksikan di sini, ya. Boleh juga like dan komen.


Nah, boleh dong saya spill Resep Nasi Goreng Ala Mbak Ita. Karena pada saat recook versi kami, lumayan juga sih rasanya.

Bahan-bahannya: 

  • 2 piring nasi putih
  • 100 gram ayam fillet yang sudah diiris
  • 2 butir bakso iris tipis
  • 1 butir telur yang sudah direbus
  • 2 batang sayur sawi yang diiris
  • Minyak goreng secukupnya untuk menumis bumbu

Bumbu dihaluskan:

  • 2 butir bawang merah
  • 2 butir bawang putih
  • 3 cabai merah
  • 1 buah tomat (besar sedang)
  • 2 butir kemiri

Bumbu lainnya:

  • 1 sendok teh garam
  • 1/2 sendok teh kaldu jamur
  • 1/2 sendok teh gula pasir
  • Sejumput lada bubuk
  • 2 sendok teh kecap manis
  • 1 sendok teh kecap asin
  • 1 sendok teh saus tiram
  • 1/2 sendok teh minyak wijen

Bahan pelengkap: (untuk plating)

  • Daun selada, irisan timun, irisan tomat, 1 iris buah melon.

Cara membuatnya:

  • Tumis bumbu halus, masukkan ayam, bakso, hingga ayam berubah warna dan matang. 
  • Tambahkan bumbu lainnya, aduk merata. 
  • Setelah matang dan berbau harum, masukkan nasi putih. 
  • Aduk-aduk hingga bumbu dan nasi tercampur. 
  • Terakhir, masukkan irisan sawi. Aduk hingga sayur matang. Selesai. 
  • Nasi Goreng siap ditata dalam piring saji. 
  • Selamat mencoba, ya.

Hasil Memasak Nasi Goreng Ala Mbak Ita dari lingkungan RT kami. | Foto: Wahyu Sapta.
Hasil Memasak Nasi Goreng Ala Mbak Ita dari lingkungan RT kami. | Foto: Wahyu Sapta.

Terimakasih. | Foto: Wahyu Sapta.
Terimakasih. | Foto: Wahyu Sapta.

Terimakasih,

Wahyu Sapta.

Semarang, 1 Agustus 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun