Sebelumnya, lokasi ini merupakan lahan kosong rumput yang dikelilingi hutan pohon pinus. Oh, mungkin ini kali ya, kenapa dinamakan Pinusia Park, karena banyak pohon pinusnya.
Banyak penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan, sesuai dengan kondisi alam. Rancangan taman yang merupakan kolaborasi Pak Berbudi dengan pihak pengelola, diusahakan tidak melawan alam, seperti misalnya tidak mengubah kontur tanah.Â
Beberapa lokasi, ada yang berbentuk langsam, naik turun, tetapi malah membuat lokasi ini bisa menjadi tempat jalan kaki yang mengasyikan. Ada tantangan, katanya. So, pantesan keren. Benar-benar wisata bernuansa alam.Â
Saya pernah jalan kaki mengitari wisata ini, tetapi tidak merasa capek karena sambil melihat pemandangan. Gunung menghijau, jalan tol dari kejauhan dengan mobil-mobil yang menyemut. Bagus banget.Â
Sedangkan menurut Pak Sidhi Atmawijaya sebagai pengelola wisata ini, bahwa nantinya masih ada pengembangan-pengembangan. Tetapi, ia menuturkan bahwa untuk sekarang ini, area wisata sudah layak dikunjungi.Â
Sambil berjalan, nantinya akan ada tambahan-tambahan sebagai daya tarik, agar masyarakat berkunjung beramai-ramai ke Pinusia Park. "Jadi, tunggu tanggal mainnya, ya," katanya. Siap, deh.
Nah, kembali ke acara soft launching nih, kemeriahan lomba mewarnai dengan badut-badut sebagai teman anak-anak saat mewarnai, semakin seru. Acara pun berlangsung ramai dan meriah.
Apalagi tempatnya yang luas. Di area lain, ada fashion show oleh ibu-ibu dengan busana Kain Troso. Mereka menggelar karpet merah di hamparan rumput hijau sebagai cat walk. Keren, deh.
Sedangkan di lokasi tengah, ada beberapa kelinci yang bisa dipegang di area kandang. Anak-anak diperbolehkan memberi pakan pada kelinci tersebut. Wah, menyenangkan, ya. Bisa jadi wisata edukasi, karena ramah anak.Â