Ngapain di kala malming? Kalau anak muda, biasanya main bersama temannya, ngumpul-ngumpul. Atau ada yang apel ke rumah kekasihnya. Banyak acara, menikmati hari, karena esoknya hari libur.Â
Nah, kalau saya sih, jika tidak sedang bepergian keluar kota, kala malming saya berkumpul dengan keluarga di rumah. Bercerita, sambil ngemil-ngemil. Apalagi cuaca sedang tidak bersahabat. Hujan sering bertandang.
Udara dingin, bbrrr... asyik kalau di depan mata ada sajian hangat. Camilan mengandung karbohidrat, tapi yang tidak membuat perut kenyang.Â
Lumayan untuk mengganjal perut, membuat hangat tubuh, ditemani secangkir teh atau kopi panas. Comot satu, nggak berasa, eh, tiba-tiba satu piring berkurang banyak. Itu lapar, atau gemar makan, sih? Hehehe...
Kebetulan kemarin saya dapat hantaran ubi jalar dari teman yang katanya hasil panen kebun sendiri. Alhamdulillah. Saya sih bahagia menerimanya. Rezeki.
Enak nih, jika dieksekusi menjadi camilan sedap. Memang lebih praktis jika dikukus saja. Tetapi akan lebih nyum-nyum, jika dibikin kue. Apa, ya?
Ubi cocoknya dibikin timus. Tapi penginnya timus yang berbeda. Yaitu yang digigit kres-kres, lalu dalamnya berisi coklat. Seru kali, ya...
Timus itu kue tradisional yang berasal dari ubi. Jajanan sederhana berbentuk bulat lonjong, digemari pada masanya, karena rasanya yang manis dan lembut.Â
Biasanya kue ini lebih mudah ditemui di pasar pada pagi hari. Etapi, jika sore hari, kita bisa dong, membuatnya sendiri. Malah kita bisa mengolahnya sesuai selera, lebih berkreasi, agar tidak itu-itu saja.
Nah, kepikiran nih, gimana kalau dibikin lebih istimewa dengan menggabungkannya dengan isian coklat. Lalu dibalur tepung panir agar menarik dan kres-kres saat disantap.Â
Tanpa mengurangi eksistensinya sebagai Kue Timus, kita bisa membuatnya sedikit kekinian, dengan menambahkan keju, pisang, atau isian lainnya. Tergantung kreativitas kita. Bisa juga memberinya topping yang menarik lainnya.
Anak-anak juga pasti lebih suka dan tertarik untuk menyantapnya. Sekaligus mengenalkan kepada mereka, ini loh Kue Timus. Kue yang tak kalah lezatnya dengan jajanan lainnya.
Yuk, mari kita mencoba memasaknya. Hem, kira-kira bagaimana ya hasilnya?
Awalnya kita persiapkan terlebih dahulu bahan-bahannya. Mudah mendapatkannya, karena di pasar atau mini market ada. Kebetulan di rumah, pas ada coklat butir atau meses saja. Sebenarnya akan lebih enak jika ditambahkan keju yang molor. Tapi isian meses juga sudah enak.
So, mari kita masak! Kue Timus Goreng Kres-kres isi Coklat.
Bahan-bahannya:
- 500 gram ubi jalarÂ
- 2 sendok makan gula pasir (sesuai selera)
- 1/2 sendok teh garam
- 2 sendok makan tepung terigu
- Coklat butir secukupnya untuk isian
- Minyak goreng secukupnya
Bahan pelapis:
- 2 sendok makan tepung terigu
- Air secukupnya
- Tepung panir secukupnya
Cara membuatnya:
- Kukus ubi jalar hingga matang, kemudian kupas kulitnya dan haluskan.
- Campur ubi yang sudah dihaluskan dengan tepung, gula pasir, dan garam. Aduk hingga merata.
- Pulung adonan ubi, bikin lubang, isi dengan coklat butiran, kemudian tutup dengan membentuknya bulat lonjong, sehingga coklat tertutup semuanya.
- Lakukan kembali hingga adonan habis.
- Buat bahan pelapis dengan mengencerkan tepung terigu dengan air. Buatlah tidak terlalu kental dan tidak terlalu encer.
- Masukkan bahan timus ke dalam bahan pelapis, kemudian gulirkan di tepung panir, hingga adonan tertutup dengan tepung panir seluruhnya. Lakukan hingga habis.
- Panaskan minyak, goreng adonan timus hingga kecoklatan dan matang.
- Angkat, taruh dalam piring saji.Â
- Sajikan selagi hangat, ya.
- Siap dinikmati bersama secangkir teh atau kopi panas.
Mudah sekali, bukan? Praktis dan tidak ribet. Bahannya gampang dicari, tetapi bisa tercipta sajian yang enak. Malam minggu, menjadi lebih ceria.
Rasanya manis, asli dari rasa ubi, lalu sedikit kejutan coklat butir yang manis, menambah legitnya kue. Baluran tepung panir, memberi sensasi kres-kres pada saat menggigitnya. Apalagi, disantap selagi hangat. Heeem...
Nah, jadi kepingin mencoba, kan? Yuk, bikin.Â
Selamat mencoba, ya! Resep ini sudah diujicoba di dapur saya.
Salam hangat,
Wahyu Sapta.
Semarang, 4 Maret 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H