Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Resep Semur Bandeng Pedas Khas Kota Pati, Cocok sebagai Sajian Bakda Kupat

6 Mei 2022   15:55 Diperbarui: 7 Mei 2022   13:00 2913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persiapkan bahan dan bumbunya terlebih dahulu. | Foto: Wahyu Sapta.

Nuansa lebaran masih terasa. Bahkan di beberapa tempat, saling berkunjung antar saudara masih dilakukan. Mumpung nih, lebaran tahun ini diperbolehkan untuk bersilaturahmi, setelah dua tahun lebaran dilarang karena adanya pandemi.

Saling bermaaf-maafan, meleburkan salah menjadi nol-nol. Kangennya numpuk-numpuk. Bersalam-salaman, cipika-cipiki dilakukan. Eit! Tetap harus menjaga prokes, ya. Terutama memakai masker. Jangan lengah.

"Kosong-kosong, ya." Begitu biasanya yang dikatakan saat kita bersalaman. Lalu senyum pun mengembang lega, karena kesalahan yang disengaja ataupun tidak disengaja melebur dan menjadi kosong.

Nggak terasa nih, lebaran sudah hampir H+7. Nah, saat memasuki hari ke-7 lebaran, biasanya masyarakat Jawa menyambutnya dengan Bakda Kupat atau Lebaran Ketupat, yaitu seminggu setelah lebaran.

Perayaan Lebaran Ketupat ini adalah tradisi lebaran dari masyarakat Jawa yang diwariskan secara turun menurun. Berdasarkan istilahnya, Bakda sendiri berasal dari bahasa arab yang artinya setelah. Sementara Kupat adalah bahasa Jawa dari Ketupat. 

Konon, perayaan Bakda Kupat juga menjadi perayaan dan wujud syukur berakhirnya puasa 6 hari di bulan Syawal. Bakda Kupat memiliki makna persatuan sebagaimana janur kelapa yang dianyam-anyam, yaitu ketupat.

Ketupat bisa menjadi simbol cerminan berbagai kesalahan manusia yang diperbuat, jika dilihat dari rumitnya anyaman ketupat. Namun, ada pula yang menyebutkan bahwa ketupat ini adalah lambang dari kesucian hati. Terlihat dari warna putih saat ketupat tersebut dibelah.

Nah, di Kota Pati, dalam merayakan Bakda Kupat atau Lebaran Ketupat memiliki sajian istimewa yang favorit loh. Pada hari itu, mereka memasak Semur Bandeng Pedas sebagai teman ketupat. 

Hidangan ini berkuah mlekoh merah berminyak, lezat tentunya. Rasa pedasnya, membuat sajian ini sebagai makanan yang selalu diingat dan banyak dikangeni. Apalagi saat lebaran seperti ini.

Nggak ada salahnya nih, saya mencoba memasak Semur Bandeng Pedas khas Kota Pati ala me untuk dibagi di sini. Siapa tahu resep ini bisa dicoba di rumah, dan dicicipi bagaimana rasanya kurang lebihnya.

Please, yuk disimak ya!

Pertama persiapkan terlebih dahulu bahan dan bumbunya, agar pada saat memasak tidak ada bahan yang tertinggal.

Persiapkan bahan dan bumbunya terlebih dahulu. | Foto: Wahyu Sapta.
Persiapkan bahan dan bumbunya terlebih dahulu. | Foto: Wahyu Sapta.

Markimas. Mari kita masak!

Semur Bandeng Pedas

Bahan-bahannya:

  • 2 ekor ikan bandeng yang sudah dibersihkan isinya
  • 3 buah tahu, potong bentuk segitiga
  • 4 iris tempe ukuran 5x5 cm, kemudian potong bentuk segitiga
  • 65 ml santan instan
  • 1000 ml air
  • Secukupnya minyak goreng untuk menggoreng dan menumis.

Bumbu-bumbunya:

Bumbu yang dihaluskan:

  • 3 buah bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 1 sendok teh merica butir
  • 1 sendok teh ketumbar
  • 1 cm pala
  • 3 butir kemiri
  • 4 buah cabai merah  keriting
  • 3 buah cabai merah besar
  • 1 sendok makan garam (sesuai selera)
  • 1 sendok teh kaldu bubuk (sesuai selera)
  • 1 sendok makan gula merah
  • 2 buah tomat besar sedang

Bumbu yang tidak dihaluskan:

  • 3 lembar daun salam
  • 3 lembar daun jeruk purut
  • 3 cm jahe digeprek
  • 3 cm lengkuas digeprek
  • 2 cm kayu manis
  • 5 sendok makan kecap manis

Bahan pelengkap:

  • 5 buah ketupat/lontong
  • Bawang goreng sebagai taburan

Cara memasak Semur Bandeng Pedas step by step. | Foto: Wahyu Sapta.
Cara memasak Semur Bandeng Pedas step by step. | Foto: Wahyu Sapta.

Cara memasaknya:

1. Goreng ikan bandeng, tempe, tahu, hingga kering. Sisihkan.

2. Blender semua bumbu halus, kemudian tumis dengan dua sendok makan minyak goreng sisa menggoreng bandeng, hingga berbau harum. Masukkan pula bumbu-bumbu yang tidak dihaluskan, aduk merata.

3. Masukkan air, beri kecap, tunggu hingga mendidih, matang, dan kuahnya terasa sedap. Kemudian setelah terasa sedap dan bumbu terasa enak, ambil dan buang bumbu yang tidak dihaluskan dari kuahnya. Masukkan santan instan, aduk merata. Jaga agar kuah santan tidak pecah dengan dengan sesekali mengaduknya.

4. Cicip rasa, kemudian masukkan ikan bandeng, tempe, dan tahu. Biarkan mendidih kembali dan bumbu meresap dalam ikan.

5. Setelah kuah terasa enak dan sedap kembali, matikan kompor.

6. Semur Bandeng Pedas siap disajikan bersama ketupat/lontong.

7. Saran penyajian: tata ketupat/lontong yang sudah dipotong pada piring yang sudah diberi samir, kemudian beri ikan bandeng, tempe, dan tahu, siram dengan kuahnya. Taburi bawang goreng sebagai sentuhan terakhir.

8. Siap disajikan dan disantap bersama keluarga saat merayakan bakda kupat di rumah.

Semur Bandeng Pedas, kuahnya mlekoh, sedap gurih, pedas. Mantaps! | Foto: Wahyu Sapta.
Semur Bandeng Pedas, kuahnya mlekoh, sedap gurih, pedas. Mantaps! | Foto: Wahyu Sapta.

Saatnya mencicipi!

Rasa kuahnya yang merah mlekoh, tentu saja pedas gurih. Ada asin dan manisnya. Aroma rempah-rempahnya nendang. Kayu manisnya membuat kuah ini wangi. Bandengnya gurih dan enak karena bumbu meresap dalam ikan. Tahu tempenya juga nikmat. Pas banget dipadukan dengan ketupat atau lontong. Pokoknya maknyus.

Selamat mencoba, ya. Resep ini sudah diuji coba di dapur saya.

Rasanya maknyus tenan. Yuk, dicoba resepnya. | Foto: Wahyu Sapta.
Rasanya maknyus tenan. Yuk, dicoba resepnya. | Foto: Wahyu Sapta.

Meriahkan hari lebaran bersama keluarga di rumah dengan sukacita, ya. Merayakan kemenangan setelah satu bulan lamanya berpuasa di bulan ramadan. Rayakan pula dengan bersilaturahmi ke orangtua, keluarga, kerabat, teman, saudara.

Sajikanlah hidangan yang istimewa untuk keluarga dengan hati tulus ikhlas dengan memasak sendiri.

Selamat Idul Fitri 1443 H buat kawan semua. Mohon maaf lahir dan batin, ya. Sekarang kita kosong-kosong.

Semarang, 6 Mei 2022.

Salam hangat selalu,

Wahyu Sapta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun